Monday, October 31, 2011

Terlibat Alqaidah, Wanita Saudi Dibui 15 Tahun

RIYADH – Pengadilan Khusus Arab Saudi, Sabtu (29/10), menjatuhkan vonis 15 tahun penjara pada seorang wanita yang terbukti terlibat dalam jaringan Alqaidah. Si wanita juga memberikan bantuan pada sel-sel Alqaidah dan para pemberontak yang berupaya masuk Irak. Menurut kantor berita Saudi Press Agency (SPA), wanita tersebut berencana 'menggelar aksi teror' di Kerajaan Saudi. "Ia juga memberikan bantuan dana pada kelompok-kelompok antipemerintah senilai lebih dari 1 miliar riyal Saudi (SR) dan menyediakan alat-alat komunikasi," tulis SPA. Selain itu, si wanita juga dihukum karena menerbitkan identitas-identitas palsu bagi orang-orang yang ingin bergabung dengan pemberontak Irak. Sayang, laporan tersebut tidak menyebutkan identitas si wanita secara detail. Selain dihukum penjara, wanita itu juga dicekal bepergian ke luar negeri selama 15 tahun, setelah ia menyelesaikan masa hukumannya. Pihak berwenang Saudi memberangus kelompok-kelompok yang terinspirasi oleh Alqaidah secara berkala. REPUBLIKA.CO.ID,

Layanan Gratis Heli SRCA untuk Calon Haji

Jeddah: Helikopter milik Otoritas Bulan Sabit Merah Saudi (SRCA) telah mengangkut sekitar 17 calon haji yang terluka dalam tiga kecelakaan berbeda di jalan raya, Jumat (21/10) lalu saat hari pertama memasuki bulan Zul Zijjah. Menurut situs Arabnews.com, Ahad (30/10) insiden kecelakaan pertama terjadi di jalan pesisir pantai. "Dua helikopter sudah dikirim untuk mengevakuasi 5 korban kecelakaan yang mengalami luka serius ke Rumah Sakit Abdulaziz di Jeddah," kata Kapten Abdul Hakim Al-Jawfi, direktur operasi ambulans udara SRCA. Al-Jawfi juga mengatakan, SRCA sempat menerima panggilan darurat dari Madinah ketika enam calon haji terluka. "Dua dari keenam calon haji itu diangkut ke rumah sakit terdekat dikarenakan menderita luka serius. Sisanya dilarikan ke rumah sakit melalui jalan darat," katanya. Insiden ketiga terjadi dekat Yalamlam, sekitar 125 kilometer selatan Mekkah. "Enam calon haji terluka setelah mobil mereka terjebak pasir," kata Al-Jawfi. Ia menekankan bahwa tim ambulans udaranya itu siap menerima telepon darurat oleh calon haji yang kesulitan. "Layanan ini gratis dan seluruh calon haji bisa menghubungi nomor 997," katanya. Sementara itu, Kementerian Pertahanan Sipil menyebutkan lokasi-lokasi markas evakuasi medis di Mesjid Utama Mina, komples Jamrat, Arafat, dan di jalur Mashair Railway saat berpidato dalam pertemuan di Mekkah, Sabtu (29/10) kemarin. Pertemuan itu juga membicarakan strategi evakuasi medis selama proses haji. Tim medis ini di bawah naungan Kemeterian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan, Kemanan Negara, Otoritas Bulan Sabit Merah Saudi (SRCA), pasukan militer, polisi, dan pihak berwenang di Mekkah, yang siap berpartisipasi dalam kegiatan evakuasi. (Vin) Liputan6.com,

Saudi Larang Jemaah Haji Sebarkan Faham Politik

RIYADH: Pihak Arab Saudi menyusun enam peraturan kepada jemaah haji tahun ini termasuk pelarangan membawa tulisan yang berisi tentang paham politik. Pemerintah juga memperingatkan jamaah haji agar mematuhi hukum dan ajaran Islam di Arab Saudi termasuk tidak membawa arak, narkoba, pornografi atau cetakan tulisan yang mengandung faham yang bertentangan dengan ajaran Islam. Pada waktu sama, Departemen Keadilan Sosial Mesir meminta jemaah haji dari negara itu datang ke Saudi hanya untuk menunaikan ibadah haji dan tidak menyebarkan praktek politik. Arab Saudi menekankan bahwa jemaah haji asal Mesir harus menandatangani perjanjian untuk mematuhi peraturan Arab Saudi dan jika melanggarnya, mereka akan dihukum. Larangan tersebut akan ditulis dalam visa jemaah haji. Pernyataan sama juga menekankan agar jamaah segera meninggalkan Arab Saudi pada akhir musim haji. Jemaah haji diminta memberikan informasi yang benar ketika mengajukan permohonan visa. Jika terbukti bersalah, otoritas Arab Saudi tidak ragu membatasi masuknya jemaah haji dari Mesir. Pendiri yang juga presiden Persatuan Internasional Ulama Islam (IAMS), Sheikh Yusuf al-Qaradawi dilaporkan berkata, jamaah haji asal Mesir dilarang menggunakan slogan politik, melakukan demonstrasi atau melakukan tindakan yang bisa mengancam keamanan jamaah Islam ketika Haji. Allah SWT menjadikan negara ini untuk melaksanakan ibadah haji dalam kondisi aman dan selamat, jadi umat Islam bisa menjalankan ibadat dengan tenang, katanya lagi. Demonstrasi atau menggunakan slogan politik saat musim haji tidak dapat diterima karena perbuatan itu akan menghasut persengketaan antara jemaah haji di tempat yang suci, kata Qaradawi kepada koran Saudi, Okaz.(Ag/Bh) CYBER SABILI-

Sunday, October 30, 2011

Menyamar Sebagai Wanita, Jemaah Haji Ilegal Ditangkap Polisi

Jeddah: Pihak kepolisian Saudi berhasil menangkap beberapa laki-laki yang tidak mempunyai izin haji yang berdandan dan menyamar sebagai perempuan supaya dapat menyelinap ke tempat-tempat diselenggarakannya ibadah haji.

Para penyamar ini ditangkap oleh Polisi wanita Saudi yang sedang merazia wanita yang mencoba memasuki tempat-tempat haji tanpa izin.


"Dalam beberapa minggu terakhir, kami telah mengagalkan beberapa upaya oleh pengemudi yang menyelundupkan warga ilegal ke Makkah dan tempat-tempat suci lainnya tanpa ada izin haji," kata Kolonel Badar Bin Hamad Al-Malik, juru bicara Direktorat Jenderal Paspor, yang dilaporkan oleh koran Al-Madinah.


Pejabat Departemen Paspor dan petugas keamanan yang berada di jalanan memeriksa indetitas dari semua orang-orang untuk memeriksa apakah mereka adalah warga Saudi atau peziarah Haji, dan mereka yang tidak memiliki dokumen atau izin haji akan dipulangkan kembali dari pos pemeriksaan ini.


Namun ia memperingatkan bahwa jika petugas menemukan seseorang peziarah haji ilegal atau tidak mempunyai izin, maka warga yang menjadi penyelundup akan ditahan dan kendaraan mereka akan disita.


Pihak berwenang telah membawa berbagai langkah untuk membuat orang banyak yakin bahwa semuanya bisa dikendalikan. Unit pengawasan udara bekerja sama dengan ratusan petugas patroli departemen paspor dalam rangka untuk menangkap para jemaah haji ilegal.

Ada sembilan pos pemeriksaan di jalan menuju Mekah dan yang lain di Al-Shumaisi, jalan di mana semua jamaah haji harus melaluinya sebelum melakukan ibadah haji mereka.


"Kebanyakan penyelundup menggunakan jalan tanah yang mereka percaya tidak dijaga, bagaimanapun, pihak berwenang departemen Paspor sudah menemukan trik ini dan telah terus mencermatinya," Kolonel Al-Malik menambahkan.
(SG/SIA)

http://sabili.co.id

Tangkap Tentara Israel, Amir Saudi Beri Imbalan 900 Juta Dolar



Pangeran Khaled bin Talal bin Abdul Aziz Al Saud mengumumkan akan memberi hadiah sebesar $ 900 ribu dolar (8 milliar Rupiah ) bagi siapa saja yang dapat menangkap satutentara Israel untuk ditukar dengan tahanan palestina di penjara Israel.
Kata Pangeran Khaled bin Talal: imbalan ini melanjutkan apa yang  dilontarkan oleh Sheikh Awad Al-Qarni yang akan memberi imbalan sebesar 100 ribu dolar untuk menangkap seorang tentara Israel.
Pangeran Khaled  menambahkan bahwa Al-Qarni memberi imbalan sekitar 100 ribu dolar untuk menangkap tentara israel, namun Israel membalas bagi siapa yang dapat membunuh al-Qarni akan mendapat imbalan 1 juta dolar. Pangeran Khaled  berkata kepada Al-Qarni bahwa ia akan menjaminnya dan akan menambahkan 900 ribu dolar sehingga menjadi 1 juta dolar bagi siapa yang menangkap satu tentara Israel.

Laman Facebook Sheik Al’Qarni telah mencapai sekitar dua ribu komentar, semuanya mendukung dan mendorong statementnya.
Namun imbalannya, respon marah di situs Israel dan muncul komentar yang yang diterbitkan oleh situs "INNET," Israel, menyatakan dalam komentarnya mereka bersumpah untuk menyiksa dan mengakhiri hidup  Al-Qarni.
Komentator Israel menyatakan bahwa mereka akan memberi imbalan bagi siapa saja yang dapat membunuh dan menghadirkan kepala Al-Qarni, dengan imbalan sebesar $ 100 ribu dolar (Rp900 juta rupiah)  sampai satu juta dolar (9 milliar rupiah).
Dalam komentar tersebut juga memperingatkan Al-Qarni: untuk mulai berhati-hati ketika keluar rumah, makan, dan berhati-hati saat mengendarai mobil.karena Mossad akan selalu memata-matai aktivitasnya.
Adapun beberapa komentar mengirimkan keluhan kepada manajemen dari situs jejaring sosial "Facebook" untuk menutup laman facebook Al-Qarni.
Al-Qarni adalah ulama muslim terkenal yang sering menjadi bintang tamu di acara TV dan mengoperasikan situs web sendiri di mana ia membahas berbagai isu hukum agama.
Sheikh Awad Al-Qarni. Menanggapi seruan ini berkata, mengutip firman Allah Ta’ala, “Katakanlah: “Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami.”(islt/sbl)

http://www.sabili.co.id