MADINAH – Pemerintah Arab Saudi akan memperketat pengamanan menjelang
puncak ibadah haji. Pemerintah pun memerintahkan Departemen Pertahanan
Sipil untuk mengerahkan 21.900 petugas dengan 5.900 unit peralatan dan
19 helikopter.
“Wakil Perdana Menteri II dan
Menteri Dalam Negeri Pangeran Naif telah menyetujui rencana ini,” tegas
Dirjen Dephan Sipil Saudi Letnan Jenderal Saad bin Abdullah Al-Tuwaijri,
seperti dikutip dari Arab News, kemarin.
Rencana umum Dephan
tentang haji, ujarnya, bertujuan mengambil semua tindakan pencegahan
demi keselamatan dan perlindungan jamaahdanwargadarikecelakaan dan
bencana, serta untuk menjaga properti publik dan swasta. Al-Tuwaijri
mengatakan,para petugas itu akan melakukan 12 latihan mengatasi situasi
berbahaya yang mungkin terjadi selama musim haji. Dephan Sipil,
jelasnya,memiliki 450 pusat pengamanan di Mekkah dan tempat suci lainnya
seperti di Mina,Arafah, dan Muzdalifah.
“Mengelola jamaah
berjumlah besar dengan latar belakang pendidikan, budaya, serta bahasa
yang berbeda bukanlah tugas yang mudah,”tandasnya. Selain pengamanan,
pemerintah Arab Saudi juga sudah menyiapkan maskapai Saudi Arabian
Airlines untuk melayani jamaah. Maskapai nasional Saudi ini
mengoperasikan 1.244 penerbangan untuk mengangkut jamaah dari berbagai
belahan dunia. Untuk arus pulang, maskapai itu mengoperasikan 1.153
penerbangan. “Semua departemen dan unit strategis Saudi bekerja penuh
memperluas layanan terbaik kepada para jamaah,” tegas Presiden Public
Relations Saudi Arabian Airlines Abdullah Al-Ajhar.
Untuk
mendukung pelayanan itu, Saudi Arabian Airlines telah menyewa 34 pesawat
untuk mendukung armada yang sudah ada. Di samping itu, masyarakat
Pramuka Arab Saudi juga mengirimkan lebih dari 3.000 anggotanya untuk
melayani jamaah haji. “Kami telah menyiapkan kamp-kamp di Mekkah dan
tempat suci yang dilengkapi dengan fasilitas medis dan kesehatan,”ungkap
Komandan Kamp Saleh Al-Harbi.
Sementara itu, upaya Garuda
Indonesia untuk memperoleh gerbang (gate) tambahan di Bandara King Abdul
Aziz (KAA), Jeddah untuk pemulangan jamaah haji Indonesia tinggal
selangkah lagi.Garuda Indonesia sebagai salah satu maskapai resmi jamaah
haji Indonesia, kini tinggal merampungkan detail kesepakatan dengan
otoritas Bandara KAA. Kesepakatan itu antara lain teknis tentang
pengangkutan jamaah dari waiting room bandara menuju pesawat.
“Kesepakatan
dengan otoritas Bandara KAA telah mencapai 90%,tinggal detail teknisnya
saja,”ungkap Station Manager Garuda Indonesia di Bandara KAA, Attoillah
Muchdor Muin.Dia menjelaskan,Garuda sangat antusias menyambut tawaran
penambahan gate baru bagi kepulangan jamaah haji Indonesia.Penambahan
gate ini akan memangkas waktu delay pesawat yang biasa terjadi pada 10
hingga 14 hari pascapuncak haji di Arafah,Muzdalifah,dan Mina (Armina).
“Bisa
dipastikan, hari-hari itu akan terjadi penumpukan penumpang, karena
semua jamaah haji dari seluruh dunia ingin segera pulang setelah
menjalaniwukufdi Arafah,”paparnya. Pria yang akrab disapa Athok ini
mengungkapkan,gate baru untuk jamaah Indonesia terletak di sayap barat
terminal haji Bandara KAA. Nantinya, adatiga gate untuk jamaah
Indonesia.
“ Selama ini, kami menggunakan sayap timur terminal
haji Bandara KAA.Di sana,kita sering kesulitan mendapat gate karena
berebut dengan maskapai lain,”paparnya. mch http://www.seputar-indonesia.com
No comments:
Post a Comment