MAKKAH--Dampak ekonomi dari musim haji di Arab Saudi
memang luar biasa. Sejumlah indikator ekonomi di negara tersebut
terlihat mengalami lonjakan cukup signifikan.
Dalam riset
beberapa tahun terakhir, aktivitas peredaran uang yang terkait haji dan
umrah di musim haji mencapai 30 miliar dolar AS! Perputaran uang ini
datang dari ongkos transportasi umrah-haji, ongkos akomodasi, dan biaya
hidup.
Belum menghitung biaya kurban di Arab Saudi. Dengan
perkiraan kasar tiap kurban menghabiskan 130 euro. Maka hasilnya akan
sangat besar. Begitu juga perhitungan geliat ekonomi dari sisi belanja
oleh-oleh dan telekomunikasi untuk berhubungan dengan negara asal.
Secara
sederhana, dalam hitung-hitungan ekonominya, tiap satu riyal yang
dihabiskan di Arab Saudi dalam musim haji-umrah ini maka mendatangkan
keuntungan empat riyal bagi Kerajaan Arab. Secara total, angka ini
mencapai tujuh persen dari Produk Domestik Bruto Arab Saudi yang sebesar
468 miliar dolar AS.
Bagi pelaku ekonomi Arab Saudi, musim
umrah-haji juga jadi kesempatan mereka merilis produk baru. Karena saat
itulah para konsumen sangat royal membuang uang.
Dari sisi
tenaga kerja, musim haji pun berdampak positif. Ribuan lapangan kerja
terbuka. Contoh sederhana, pemuda Saudi saat musim umrah-haji
berwirausaha menjual buah-buahan dan tasbih. Lainnya, menyewakan
kendaraan untuk antar jemput.
Empat kota yang meraup keuntungan itu adalah Makkah, Madinah, Jeddah, dan Taif.
REPUBLIKA.CO.ID,
No comments:
Post a Comment