Pemerintah Arab Saudi memberikan bantuan
kepada Pemerintah Daerah Sumatera Barat untuk membangun sejumlah gedung
yang hancur diguncang gempa 7,9 Skala Richter pada akhir September 2009
lalu.
Dana yang diberikan sebesar Rp300 miliar dan akan
digunakan untuk membangun enam gedung pemerintah daerah yang rusak, dan
hingga kini masih terbengkalai.
Menurut Kepala Dinas Prasarana Jalan
dan Tata Ruang Pemukiman Sumbar, Suprapto, pembangunan akan dimulai
setelah turun persetujuan dari Kementerian Keuangan.
"Bisa dimulai setelah Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
diterbitkan Kementerian Keuangan," ujar Suprapto, Kamis, 8
September2011.
Enam gedung yang akan dibangun itu adalah gedung
Kejaksaan Tinggi Sumbar, Pasar Raya Padang, Bappeda Sumbar, Escape
Building di komplek kantor Pemprov Sumbar, Polda Sumbar, dan RSUP M.
Djamil. RS M Djamil dan gedung Polda Sumbar bakal tertunda
pembangunannya, karena belum menyelesaikan Detail Enginering Design (DED).
"Dana
bantuan Arab ini sedianya digunakan untuk prmbuatan DED. Namun, empat
gedung perkantoran lain--Kejati Sumbar, Pasar Raya Padang, Bappeda,
Escape Building--sudah menyelesaikan desain," kata Suprapto.
Gedung-gedung itu akan dirancang untuk mengurangi risiko bencana, didesain khusus dengan prinsip seismic base isolation yang diyakini aman dari gempa di atas 8 SR.
"Pembangunan
RSUP M. Djamil, Escape Building di lingkungan Pemprov, dan Dinas
Prasjal, dirancang mampu menerima guncangan gempa berkekuatan 10 SR,"
katanya.
Bukan hanya digunakan untuk mendanai pembangunan gedung,
dana bantuan Arab Saudi ini juga digunakan untuk pengadaan alat
kesehatan di RSUP M Djamil.
Usai gempa 2009 yang menewaskan
seribuan orang, pembangunan sejumlah gedung pemerintah masih
terbengkalai sampai sekarang. Gedung rawat jalan RSUP M Djamil
menyisakan tanah kosong usai dirubuhkan. Sejumlah gedung di kompleks
rumah sakit tersebut masih tampak retak parah.
Gedung Kejati Sumbar di Jl. Raden Saleh sudah diratakan dengan tanah.
Operasional Kejati Sumbar dipindah ke rumah dinas Kajati di Jalan
Pancasila. Hal serupa juga terjadi pada sejumlah bangunan pemerintah
lain di Padang. (Laporan: Eri Naldi, Padang | kd)
• VIVAnews
No comments:
Post a Comment