Arab Saudi akan segera meluncurkan sebuah
layanan 'hotline' dalam delapan bahasa untuk menerima keluhan dari para
pekerja rumah tangga (PRT) di negara itu.
Pusat keluhan tersebut, yang berada di bawah Kementerian Tenaga Kerja
Saudi, juga akan menjawab pertanyaan dan memberitahu para pekerja rumah
tangga mengenai kewajiban dan hak-hak mereka, seperti dilansir situs
china.org.cn, Ahad (20/4), mengutip laporan surat kabar Al Eqtisadia.
Layanan tersebut diluncurkan sebagai bagian dari peraturan
terbarudalam menghadapi majikan yang melanggar peraturan dan yang
sementara atau selamanya menolak untuk mempekerjakan pekerja rumah
tangga dan membayar denda.
Laporan itu juga menjelaskan pusat keluhan tersebut akan meluncurkan
penyelidikan setelah menerima keluhan dan akanmenyerahkan kasus itu
kepada lembaga hukum terkait jika diperlukan.
Ada sekitar 1,2 juta pekerja rumah tangga bekerja di Arab Saudi.
Kebanyakandari mereka datang dari India. Tapi adajuga yang berasal dari
Indonesia, Filipina, Sri Lanka, dan Bangladesh.
[fas]Merdeka.com
No comments:
Post a Comment