Friday, February 10, 2012

Haram 'Alaik…Buang Makanan Sembarangan..!


1328827648496879895Teguran kepada pendatang jika ketahuan membuang makanan sembarangan ke tempat sampah..!atau dibuang di jalanan tanpa tujuan yg jelas..adalah hal biasa di saudi arabia..!
Yup di saudi arabia,membuang makanan sembarangan memang,mesti celingak celinguk lihat kanan kiri dulu takut ada orang arab yang melihat nanti di tegur seperti judul di atas..!haram 'alaik artinya  tidak boleh..!
Memang walau orang saudi arabia umumnya kaya raya,tapi sudah menjadi adab sejak kecil di ajarkan untuk tidak membuang makanan sembarangan,walau habis pesta sekalipun dan makanan berserakan dimana-mana,pasti mereka tahu kemana lebihan sisa makanan dalam nampan besar itu harus di salurkan..!

1328827690752450592 Yang pasti jika itu di rumah,maka sisa makanan itu pembantu akan dipanggil untuk membersihkan dan di kasih ke orang kulit hitam(takroni yg suka mungutin kardus bekas) jika makanan itu sudah bercampur-campur tidak karuan,tapi jika masih ada yg bersih dalam nampan maka sopirlah yang jadi sasaran tempat pembuangan itu..!nah itu tinggal pintar-pintar sopir saja jika dia mau makan ya silahkan,tapi jika tidak artinya ya dia yg kebagian membuang makanan itu secara diam-diam ke tempat sampah,asal tidak ketahuan majikan..!kalau ketahuan majikan pasti dimarahi..intinya harus dikasih hewan macam kucing atau burung itu lebih baik..tapi jangan langsung masuk tong sampah..!
Tapi betul lho..orang arab memang sangat perhatian terhadap makanan,,pernah orang banggali/bangladesh yg kerja bagian bersih-bersih di tempat kerja saya dikasih makanan dalam kardus makanan..dan ternyata isinya memang lauk yg termasuk mewah macam ikan fillet…dari resataurant ternama..sang pemberi makanan ya tidak dikenal..cuma dia filling saja,,kira-kira mau tidak orang tersebut menerima makanan-nya..!
Ada lagi jangan sembarangan kita minum di tempat umum,sambil pegang dengan tangan kiri..bisa-bisa di damprat sama orang arab yg tidak kita kenal…”Enta mafi muslim??less asraf asir sawa2 yad yaser..?”?’kamu bukan muslim?kenapa minum asir(jus buah semacam teh kotak)pakai tangan kiri?”
Memang ada hadist-nya pernah saya baca,katanya janganlah makan dan minum dengan tangan kiri,karena itu sebetulnya perbuatan syaiton”"(lengkapnya silahkan googling…mangaf..eh maaf lagi males cari data/googling).
Kembali ke makanan,memang di saudi arabia dulu..sebelum diketemukan petrol,katanya makanan termasuk susah,banyak jemaah haji dari Indonesia yg katanya pakai kapal laut dan membawa beras atau makanan khas indonesia,sangat dihormati karena beras itu termasuk makanan mewah pada jaman dahulu.
Mungkin juga setelah dari generasi kegenerasi hal itu dituturkan oleh kakek moyang orang arab saudi dan diperkuat dengan hadist nabi dll.maka menjadilah sebuah pemahaman yg dipakai hingga sekarang..!bahwa membuang makanan sisa ke tempat sampah untuk tujuan akhir,bukanlah tindakan yang bijak…kalaupun terpaksa,mereka tetap tidak mau melakukan hal itu,tapi sopir atau pembantu-nya atau haris/penjaga rumahnya yg melakukan membuang sisa makanan pada akhirnya bukan orang arab itu sendiri..!
Sering juga dijalan-jalan kita jumpai sisa minuman pepsi atau air mineral dalam botol yang tidak habis di minum,tapi tidak ditumpahkan ke tanah..artinya di letakkan pada tempat yang layak yang mungkin barang kali ada orang yg mau meminumnya..walau kemungkinan itu sangat kecil..tapi intinya tidak dibuang sembarangan dalam artian tidak dibuang sia-sia ketanah langsung.
Ada pula orang takroni/kulit hitam yg suka ambil bekas roti kubus..untuk dikasih makan kambing dengan di tenteng sepanjang,jalan..nah ini menarik perhatian belas kasihan dari orang saudi..biasanya orang takroni yg memungut makanan sisa/roti kubus ini akan banyak dapat sodakah dari orang arab saudi..!soalnya roti kubus kan makanan pokok orang arab saudi..jadi orang arab saudi merasa diharagai,bahwa makanan mereka walau sudah sisa masih ada yang perhatian walau nantinya dijemur buat makanan ternak..dan tidak mubahsir sia-sia..!
Demikian sekilas info dari tanah arab..salam te ka i..!

http://www.kompasiana.com/henina


Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment