Masjid Jin |
MEKKAH - Ramadan setiap tahun
sungguh menakjubkan. Sangat beruntung jika umat muslim bisa melakukan
ibadah umrah di Masjidil Haram Mekkah Arab Saudi. Di masjid, ada
perbedaan yang sangat mencolok dengan masjid di Tanah Air. Di sini,
suara masjid terdengar pada waktu azan, iqamat, dan saat imam membacakan
surat dalam salat.
Sedangkan di luar Masjidil Haram Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah,
tersebar masjid dengan jumlah ratusan. Ada sedikitnya 2.301 masjid
setara masjid raya (jami’) dan 6.775 masjid setara dengan masjid biasa.
Khusus masjid bersejarah misalnya Masjid Jin, Masjid Al Ji’ranah, Masjid
Syajarah, Masjid At Tan’im, dan Masjid Al Fath di Jumum.
Selain itu, terdapat juga Masjid Ar Rayah, Masjid Bai’ah al Aqabah,
Masjid Bai’ah Ar Ridhwan di Hudaibiyyah, Masjid Khalid bin Walid, Masjid
Al Ijabah, dan Masjid Sayyidina Hamzah. Salah satu masjid bersejarah di
Mekkah seperti Masjid Ji’ranah. Namanya diambil dari nama seorang
perempuan. Letaknya berada di perkampungan dan daerahnya terkenal dengan
air telaganya.
"Masjid Ji’ranah terletak di Wadi Sarif. Berada sekitar 24 kilometer
sebelah timur laut Masjidil Haram Mekkah," ujar Muhammad Fahmi, salah
seorang pembimbing ibadah umrah di Tanah Suci, Kamis (2/8/2012).
Wilayah ini dihubungkan oleh sebuah Jalan Ma’bad. Menurut sejarah, di
tempat ini Nabi Muhammad pernah menanggalkan tawanan perang beserta
harta rampasannya dari Hawaizin sewaktu perang Hunain tahun 8 Hijriyah.
Saat itu, masjid ini digunakan untuk mengambil miqat (niat) ihram ibadah
umrah khusus penduduk Mekkah.
"Masjid Ji’ranah memiliki luas sekitar 500 meter persegi dan bisa
menampung sekitar 1.000 jemaah salat. Kemudian jika penduduk asli Mekkah
(mukimin) ingin melakukan umrah, maka miqat-nya dimulai dari masjid
ini," jelas Fahmi.
Selain Masjid Ji’ranah terdapat juga Masjid Tan’im. Masjid ini
dikenal sebagai Masjid Sayyidatina Aisyah Radhiallahu 'Anha (istri Nabi
Muhammad). Sebab menurut riwayat dari sini beliau berniat ihram dan
melakukan ibadah umrah. Letaknya 7,5 kilometer di sebelah utara Masjidil
Haram. Berada di posisi kanan jalan menuju Madinah, yang terkenal
sebagai Tariq (jalan) Al Hijrah.
Kemudian Masjid Aqabah, menurut sejarah di tempat ini dilakukan
perjanjian Aqabah I dan Aqabah II. Perjanjian Aqabah I adalah pengakuan
serombongan kaum Aus dan Khazraj dari Yasthrib (Madinah). Kaum Aus
dipimpin oleh As’ad bin Zurarah beranggotakan lima orang, sedangkan kaum
Khazraj berjumlah tujuh orang.
Dalam perjanjian tersebut mereka menyatakan beriman kepada Nabi
Muhammad. Sedangkan perjanjian Aqabah II terjadi saat musim haji tahun
ke-13 Hijriyah. Perjanjian ini juga dikenal dengan perjanjian Aqabah
Kubra, sebab Rasulullah sudah membai’at sejumlah orang-orang besar dari
Madinah. Masjid Aqabah sekitar 300 meter dari Jumratul Aqabah.
"Paling aneh terdengar di telinga jemaah Indonesia adalah nama Masjid
Jin. Masjid ini berada di tepi Al Hujun (jalan menuju pemakaman Ma’la).
Sesuai riwayat, di masjid ini Rasulullah diperintahkan Allah untuk
memperdengarkan Alquran kepada para jin. Saat itu, rombongan jin
berjumpa dengan Nabi Muhammad di An Nakhlah," jelasnya.
Dalam perjalanan pulang selepas berdakwah pada kaum Thaqif di Taif,
para jin meminta dibaiat (disumpah) oleh Nabi Muhammad. Lalu Nabi
berangkat bersama Abdullah Bin Mas’ud ke Hujun, letaknya berdekatan
dengan Shi’ib Abi Dubb. Masjid ini dikenal sebagai Masjid Al Haras, para
jin bersumpah untuk mengikuti perintah dan ajaran Nabi Muhammad.
"Masjid ini tidak begitu luas. Lantainya terbuat dari marmer yang
dilapisi permadani berwarna-warni. Istimewanya, walau masjid ini tidak
dilengkapi pengeras suara lantunan bacaan imam merdu terdengar merasuk
hati. Hiruk-pikuk dari luar masjid tidak terdengar ke dalam masjid,"
ujarnya.
Tidak jauh dari Masjid Jin, terdapat juga sebuah masjid yang dikenal
sebagai Masjid Kucing. Letaknya persis berseberangan dengan Masjid Jin.
Mengapa dinamakan Masjid Kucing? Sebutan ini bermula saat kaum pendatang
atau jemaah haji Tanah Air beribadah di sini, alasannya di sekitar
masjid terdapat jumlah kucing yang banyak berkeliaran.
Namun demikian, Masjid Kucing sebenarnya Masjid Syajarah (pohon).
Sebab di lokasi ini terdapat sebuah pohon. Kisahnya sangat berkaitan
erat dengan peristiwa di Masjid Jin. Dalam tarikh (sejarah) Mekkah
dijelaskan, sebelum Nabi Muhammad menerima rombongan jin, mereka para
jin meminta Nabi agar bisa memerintahkan pohon untuk datang.
Berkat mukjizat Allah, seketika itu Nabi memanggil sebatang pohon di
seberang masjid. Pohon itu bergerak dan mengakui Nabi. Kemudian Nabi
memerintahkan pohon itu untuk kembali ke asalnya. Pohon itu segera
kembali ke tempat semula. Menyaksikan semua itu, maka para jin segera
bersujud dan bersyahadat mengakui ajaran Nabi Muhammad.
Sebagai penanda jejak Nabi, maka dibangunlah sebuah masjid yang
dinamakan Masjid Syajarah yang kini terkenal dengan sebutan Masjid
Kucing. Masjid Jin letaknya 950 meter sebelah utara dari Masjidil Haram,
cukup dekat dengan pemakam Ma’la. Beberapa riwayat menyebutkan di
lokasi ini banyak para jin yang masuk Islam.TRIBUNNEWS.COM,
No comments:
Post a Comment