Reputasi Rusia, sebagai produsen minyak mentah
terbesar dunia dalam enam tahun terakhir tumbang menyusul volume migas
Arab Saudi yang menembus level tertingginya dalam 31 tahun terakhir.
Joint Organization Data Initiative (JODI) mengungkapkan ekspor minyak mentah Arab Saudi naik 3% pada Maret, mencetak angka tertingginya dalam 5 tahun terakhir menyusul pengapalan minyak mentah asal Iran.
Negara anggota OPEC yang menjadi produsen minyak terbesar ini mencatat volume produksi 9,923 juta barel per hari pada Maret, naik 0,7% ke level tertinggi kedua sejak 1980, ungkap data tersebut. Angka itu melampaui kinerja Rusia, yang tercatat sebesar 9,92 juta barel per hari, pada pertama kalinya sejak Februari 2006.
JODI, yang berbasis di Riyadh, berafiliasi dengan International Energy Forum, mengompilasi data dari pihak pemerintah negara produsen minyak dunia. IEF sendiri adalah sekelompok akuntan dari sejumlah negara yang mayoritas berperan dalam 90% terlibat dalam aktivitas produksi, suplai dan permintaan.
Menteri Energi Rusia sendiri memperkirakan produksi negaranya sudah mencapai 10,36 juta barel per hari pada Maret.
Namun, berdasarkan perhitungan JODI dari angka yang tercantum dalam
Asia Pacific Economic Cooperation serta empat sumber data lainnya yang
tidak dijelaskan secara detil, angka produksi Rusia itu merupakan
akumulasi volume minyak mentah dan kondensat. (Bloomberg/arh)bisnis-jabar
No comments:
Post a Comment