Saturday, June 2, 2012

Lampu-Penerangan di Jalanan Saudi Arabia dan Pemborosan Energi.

13385051971362618479
www.flickr.com/Jeddah Fountain
Bicara tentang lampu penerangan di Saudi Arabia khususnya sekitar Jeddah-Mekkah-Madinah,bukan main. Entah berapa Mega Wat di habiskan untuk menerangi atau menghidupkan lampu-lampu tersebut.yang pasti jika sore menjelang atau malam telah tiba,maka seluruh Negri Saudi Arabia seperti serentak menjelma menjadi seolah Negri Permata, apalagi jika dilihat dari atas atau dari Pesawat sudah pasti penerangan lampu di jalanan,seolah-olah tidak ada sisi gelap sedikitpun dibiarkan diantara celah kota-kota digurun ini. Apalagi jika wilayah tersebut dihuni oleh manusia sudah pasti disitu berdiri lampu jalanan untuk meneranginya.
13385054061847090596
www.flickr.com/Jeddah at Night
Saya perhatikan hanya dalam radius 20-30M/an sudah berdiri satu lampu penerangan di jalan tersebut,tidak terbayang berapa banyaknya biaya untuk menerangi semua lampu-lampu tersebut diseluruh Saudi Arabia.
Semua ini untuk siapa??untuk siapa lagi kalau bukan untuk kenyamanan manusia yg menghuni Saudi Arabia, tidak peduli mereka pendatang atau penduduk setempat, tetap saja bisa menikmati sarana atau fasilitas penerangan lampu-lampu di jalanan maupun  di taman-taman.
Semua ini juga untuk menjaga keamanan manusia yang berdomisili di saudi arabia, agar mereka merasa nyaman dan kemana-mana terang benderang.

Saya juga lama tinggal di Jakarta, tapi tidak seheboh Saudi Arabia deh, masalah pemborosan Energi untuk lampu-lampu di jalanan, apalagi jika di bandingkan di kampung saya..?Hmm…walau Listrik sudah masuk sejak dulu kala,tapi untuk lampu penerangan jalan,masih perhitungan,tidak jor-joran.

Saya sendiri tidak tahu persis,dengan pembangkit Listrik apa Saudi Arabia menerangi penduduknya, bisa jadi PLTD, secara minyak begitu murah meriah di Saudi Arabia, sayang sekali jika SD-Alam yang terbatas ini(Oil) dihambur-hamburkan sedemikian rupa, tanpa kontrol yang cermat dari pemerintah Saudi Arabia.

Memang sih semua ini untuk menyenangkan warga Saudi Arabia pada akhirnya, tapi Mbok Yaou.. pakai kira-kira, jangan sampai di tengah gurun yang tidak ada penghuninya-pun masih di terangi oleh lampu jalanan, padahal yang lewat hanya beberapa manusia,itu juga umumnya bukan jalan kaki, tapi naik mobil, jadi saya rasa tidak masalah jika tidak ada penerangan lampu jalanan.

Boleh juga sih..dalam jarak radius 200M satu Tiang Listrik, lampu penerangan jangan hanya berjarak 30-m/an sudah berdiri lampu Tiang Listrik.eman-eman duit-nya dan pemborosan sekali. Tapi bagi kami  yg pendatang anggap saja berkah namanya kita orang luar ya tinggal terima jadi saja. Dan semua Allhamdullillah.

13385062781610136782
www.flickr.com/Jeedah Viewed at Night

Kadang kangen juga Euy..pengin cari tempat yang gelap-gelap,sambil memandang langit melihat gemerlapnya Bintang,tapi tetap saja..sulit mencari tempat yang gelap dimalam hari(di Jeddah) hanya untuk sekedar melihat Bintang yg gemerlap dilangit, kalau Rembulan masih bisa terlihat dengan jelas…tapi kalau Bintang di langit, kadang kalah oleh terang benderangnya gemerlap lampu di jalanan di kota-kota besar di Saudi Arabia.
sumber : kompasiana.com/henina+edit

Cooment.
Apakah biaya penerangan itu tergolong pemborosan Energi ataukah masih dalam taraf yang wajar kita tidak tahu, karena negeri Saudi Arabia adalah penghasil terbesar Minyak Dunia, bahkan produksinya melampaui Rusia. 
Yang jelas jika penggunaan energi itu dalam rangka mensyukuri nikmat Allah Subhanahu Wata'ala pasti Dia akan menambah nikmat-Nya, tapi jika penggunaan energi itu sebuah pemborosan maka siksa-Nya teramat pedih.
Semoga Arab Saudi tidak lalai dalam menggunakan nikmat Allah Subhanahu Wata'ala. Amien 

7. Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni'mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni'mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".(QS Ibrahim : 7)


Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment