JAKARTA (gemaislam) -
Setiap tahun, acara maulid nabi selalu dirayakan dengan semarak. Di
beberapa kota di Indonesia, seperti Jakarta, sudah menjadi pemandangan
yang lumrah jika menjelang bulan Rabi’ul Awal banyak terpajang poster
dan spanduk besar berupa ucapan selamat dan ajakan untuk merayakan hari
kelahiran nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Biasanya
spanduk besar yang dipajang dipinggir jalan itu selalu menampilkan
gambar tokoh tertentu dengan gaya dan ekspresi yang berbeda-beda.
Meski tidak memiliki sandaran hukum
dalam syar’iat, berbagai macam cara dilakukan dalam rangka perayaan
tersebut. Ada yang mengadakan dzikir ramai-ramai di lapangan, pengajian,
dan pembacaan kitab barzanji, dan lain-lain.
Seorang ulama besar asal Arab Saudi yang
juga mantan ketua lembaga fatwa, Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin
Baz, pernah ditanya tentang perayaan tersebut. Beliau menjawab dengan
tegas bahwa acara tersebut tidaklah menunjukkan kecintaannya kepada
nabi.
“Merayakan maulid bukanlah cara yang
tepat untuk menunjukkan kecintaaan kita kepada Rasulullah. Dan pada
kenyataannya Ahlussunnah lebih mencintai Rasulullah daripada ayah-ayah
dan ibu-ibu mereka dan daripada diri mereka sendiri,” katanya.
Lebih lanjut, ulama yang biasa dipanggil dengan syaikh Bin Baz itu membawakan sabda nabi. “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda: “Tidaklah (sempurna) iman salah seorang di antara kalian
sehingga aku lebih dicintainya daripada orangtuanya, anaknya dan segenap
umat manusia,” Ujarnya.
Kemudian, ulama yang kini telah tiada
itu membawakan perkataan kholifah yang kedua. “Umar bin Khattab
radhiallahu ‘anhu berkata kepada Rasulullah: “Wahai Rasulullah, sungguh
engkau lebih aku cintai dari segala sesuatu kecuali diriku sendiri.”
Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak, demi
Allah yang jiwaku berada di tanganNya, (tidak benar) sampai aku lebih
engkau cintai daripada dirimu sendiri.” Kemudian Umar bin Khattab radhiallahu ‘anhu berkata, “Wahai Rasulullah, sekarang engkau lebih aku cintai daripada diriku sendiri.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sekarang (engkau benar) wahai Umar” paparnya.
Kemudian beliau melanjutkan
penjelasannya, bahwa Ahlussunnah beriman bahwasanya Rasulullah lebih
mereka cintai daripada segala sesuatu setelah Allah. Yang paling
dicintai oleh Ahlussunnah adalah Allah kemudian Rasulullah manusia
termulia dari kalangan mereka. Kemudian nabi-nabi lain yang kedudukannya
setelah Nabi kita. Dan kita mengikuti jalan mereka (ahlussunnah).
Setelah itu syaikh Bin Baz -rahimahullaah-
menangis tersedu-sedu, sambil berkata: “Allah yang menjadi saksi.
Bahwasanya Rasulullah adalah orang yang paling kami cintai setelah
Allah. Daripada diri kami sendiri, daripada harta-harta kami, anak-anak
kami dan segalanya. Demi Allah! Seandainya Rasulullah mengajarkan untuk
merayakan maulid ini, tentu kami akan merayakannya. Akan tetapi beliau
tidak mengajarkannya tidak juga dari kalangan sahabat yang pernah
merayakan maulid,” tutupnya. (bms)
Dengarkan rekamannya disini
No comments:
Post a Comment