Sunday, July 31, 2011

BENARKAH ARAB SAUDI ANTEK ZIONIS DAN AMERIKA?

Dikarenakan begitu banyaknya suara-suara negatif yang saat ini semakin marak dituduhkan kepada negara Islam Saudi Arabia, khususnya yang disampaikan oleh orang-orang yang membenci terhadap dakwah Islam (baca: hizbiyun, aktivis dakwah harokah, maupun pengikut agama sesat Syi’ah ), yaitu berupa tuduhan bahwa negeri Saudi adalah antek Zionis dan Amerika, maka pada kesempatan kali ini kami sampaikan jawaban dari Syaikh Shalih Luhaidan terhadap tuduhan tersebut. Semoga bermanfaat bagi mereka yang mau mencari kebenaran hakiki, bukan kebenaran semu ala hizbiyyah.
Penanya: “Syaikh, kami memiliki beberapa pertanyaan. Kami minta izin kepada Anda untuk menyebarkannya.”
Pertama ada pertanyaan yang berbunyi :
“Kami mendengar di sebagian media adanya celaan kepada negeri kita ini (Saudi ) dan pemerintahnya, khususnya di akhir-akhir ini. Hal ini terjadi setelah (kejadian) Israel menyerang Libanon. Beberapa komentar sangat kelewatan hingga mereka menjadikan negara Saudi, Israel dan Amerika adalah satu kelompok. Semuanya kafir dan saling berwala’ (berloyalitas).
Maka apa komentar anda, sebab kami mengetahui bagaimana pemerintah kami mencintai Islam dan kaum Muslimin? (Pemerintah kami) juga mendakwahkan Islam yang benar lagi murni, bahkan diantara mereka (pemerintah) dan para ulama saling memberi nasihat dan musyawarah dalam agama.
Maka jawab beliau:
Kekufuran itu adalah kalimat klasik yang biasa mereka lontarkan. Yang mereka ucapkan tidak lain adalah dusta. Tidak diragukan lagi bahwa kerajaan Saudi Arabia adalah yang menjadi target untuk diganggu oleh Amerika…
Bukankah mereka telah menekan lembaga-lembaga sosial dan berambisi untuk menghentikan dan membekukan bantuan (kaum muslimin untuk muslimin).
(Amerika) menghalangi usaha-usaha baik mereka (Arab Saudi) –semoga Allah melenyapkan kepongahannya (Amerika) dan menghancurkan kekuatannya-. Bukankah mereka menuduh para pembesar (negeri ini) bahwa mereka mendanai terorisme?! Yaitu apa yang mereka salurkan berupa sedekah untuk orang-orang fakir dari kaum muslimin dan yang mereka perbantukan kepada yayasan-yayasan sosial dalam mengajarkan ilmu.
Maka yang mengatakan bahwa Saudi bersama Yahudi dan Amerika, tidak lain hal itu diucapkan oleh orang yang di hatinya ada kedengkian terhadap aqidah ini dan para pembawa serta pembelanya. Kedengkian-kedengkian itu hanya akan menjerumuskan pelakunya ke lembah kehinaan dan kejelekan.
Tidak diragukan lagi… bahwa di dunia Islam tidak ada negara yang bisa memberikan bantuan melalui badan-badan dan lembaga-lembaga sosial seperti yang dilakukan oleh negara ini , baik atas nama pemerintah ataupun pribadi.
Saya tidak suka kalau disebut “Israil (yang membantai-pent)”, sebab Israil adalah nama lain dari Nabi Allah, Ya’qub alaihissalam.
Adapun mereka, (yang membantai), adalah famili para babi dan monyet…
Tidak diragukan lagi bahwa mereka adalah Yahudi, bukan Israil. Tapi mereka menggunakan nama itu. Kemudian menjadi kesalahan dari ummat ini, baik itu negara Islam atau yang menjadikan Islam sebagai simbolnya menamakan mereka dengan nama Israil.
Negara Yahudi menamakan dirinya dengan Israil, yakni di atas dasar keyahudian.
Dan tidak diragukan lagi bahwa setiap orang yang berakal di dunia ini, apakah dari Nashrani di Barat ataupun orang kafir di Timur, melainkan dia tahu bahwa Amerika sangat gigih untuk melecehkan dunia Islam – diantaranya termasuk Arab Saudi-.
Namun – dengan pertolongan Allah sajalah – dikarenakan kita berpegang teguh kepada agama kita yang benar dan kita menggigitnya – dengan gigi geraham kita – secara jujur, serta kita mengikhlaskan amal kita untuk Allah. Maka Allah menolong hamba-hambanya yang beriman. Tidak ada penyebab terlambat datangnya pertolongan Allah melainkan karena kehinaan hamba-hamba-Nya tersebut, yakni disaat mereka menyia-nyiakan agamanya.
Maka kita mohon kepada Allah agar menampakkan kekuasaan-Nya -dengan segera tanpa ditunda- atas Amerika yang akan membahagiakan kaum mukminin…Iya.”
Penanya: “Jazakallahu khairan, Syaikh.”
Transkrip bahasa Arab pertanyaan di atas:
كلام الشيخ حفظه الله ورعاه
يقول السائل : نسمع في بعض الوسائل الإعلامية حملة شرسة على هذه البلاد وحكومتها وخاصة في هذا الأيام وبعد هجوم إسرائيل على لبنان ، بلغ ببعض المتكلمين إلى أن جعل السعودية وإسرائيل وأمريكا شيء واحد كلهم كفرة يوالي بعضهم بعضا . فما قول سماحتكم ، لا سيما ونحن نعلم ما عليه حكومتنا من حب للإسلام والمسلمين ، وما هي عليه من دعوة للإسلام الصحيح الصافي وما بينهم وبين علمائنا من تناصح وتشاور في الدين ؟
فـأجاب حفظه الله :
الكفر كلمة تخرج من أفواههم إن يقولون إلا كذبا لاشك أن المملكة العربية السعودية مقصودة بالإيذاء من أمريكا ، ألم يحملوا على جمعيات الخير ويحرصوا على إيقاف مدد ومد الإحسان من المملكة ويتعرضوا في أروقتهم العالية نزل الله علوها وهدم أسوارها ، ألم يتكلمون على كبار …..بأنهم يدعمون الإرهاب ، يعني ما يبذلون من الصدقات لفقراء المسلمين وما يساعدون به الجمعيات الخيرية في التعليم .لا يقول هذا عن السعودية وأنها مع اليهود والكفار أيضا من الأمريكين إلا من في قلبه حقد على العقيدة وحامليها والمدافعين عنها ، والأحقاد تتبع أهلها للرذائل والقبائح . لاشك أن لا دولة في العالم تمد مراكز الخير وجمعيات الهداية والهدى كما تفعل المملكة من الحكومة ومن أفراد المملكة .
وأنا أكره أن يقال إسرائيل لأن إسرائيل نبي الله يعقوب ، أما هؤلاء فهم إخوان الخنازير والقردة , لاشك أنهم هم اليهود لكنهم ليسوا بإسرائيل وإنما سموا أنفسهم ثم إن هذه التسمية يعاب على الأمة الإسلامية أن تقول الدولة الإسلامية أو جعل علامتها أنها إسلامية ودولة اليهود يسمون إسرائيل يعني على أساس اليهودية ، لا يمكن في الدنيا كلها من عاقل لا من النصارى في الغرب ولا من الكفارأيضا في الشرق إلا ويعلم أن أمريكا تسعى جاهدة لإذلال العالم الإسلامي أجمع بما فيه السعودية ، ولكن بحول الله إن تمسكنا بديننا حقا وعضينا عليه بالنواجد صدقا وأخلصنا لربنا العمل فإن الله ناصر عباده المؤمنين ولا يتخلف نصره إلا بخذل العباد إذا فرطوا في دينهم .
فنسأل الله أن يرينا عاجل غير آجل في أمريكا ما يسر به المؤمنون . نعم
(Fatwa ini adalah kutipan fatwa suara syaikh Shalih Al Luhaidan ketika menjawab dua pertanyaan saat Daurah Imam Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz rahimahullah.URL Sumber: http://www.sahab.net/forums/showthread.php?t=337317. Fatwa ini diterjemahkan oleh Al Ustadz Abu Mu’awiyah Muhammad Ali bin Ismail al Medani. Dari ulama Sunnah)


Artikel Terkait: