Thursday, December 29, 2011

Alhamdulillah...Tiga TKW di Saudi Terbebas Hukuman Pancung

SUKABUMI - Tiga tenaga kerja wanita (TKW) asal Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang terancam hukuman pancung di Arab Saudi, menurut Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi sudah dibebaskan dari ancaman hukuman tersebut.

Ketiga TKW itu Nesi binti Dama Idod (31) warga Kampung Pasir Ceri, Desa Cibenda, Kecamatan Simpenan, Emi binti Katma Mumu (26) warga Kampung Munjul, Kecamatan Gegerbitung, dan Neneng Sunengsih Binti Mamih (34).

"Satu dari tiga TKW tersebut yakni Neneng dalam waktu dekat ini akan pulang ke Kabupaten Sukabumi setelah izin keluarnya dikeluarkan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi," kata Kepala Disnakertrans Kabupaten Sukabumi, Aam Amar Halim kepada ANTARA, Rabu (28/12).

Ketiga TKW ini terancam dihukum pancung karena telah dituduh membunuh majikan dan anak kandungnya sendiri. Seperti Nesi dan Neneng dituduh telah membunuh majikannya, namun setelah diproses keduanya dinyatakan tidak bersalah dan dimaafkan oleh pihak kerajaan.

Sementara, Emi terbebas hukuman pancung setelah terbukti bersalah membunuh anak kandungnya sendiri yang baru dilahirkannya. Tetapi, Kerajaan Arab Saudi kembali mengampuni setelah syarat pengampunannya dikirim oleh pihak keluarga ke Arab Saudi.

"Kami saat ini tengah memantau perkembangan dua TKW yang baru saja terbebas hukuman pancung yakni Nesi dan Emi karena belum ada kejelasan kapang pulangnya. Sementara, Neneng sudah bisa pulang atau lambat sekitar dua minggu, setelah ada surat izin keluar negara," tambahnya.

Lebih lanjut, Aam mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) agar ketiga TKW tersebut bisa pulang secepatnya. Selain itu, menghubungi pihak keluarga TKW untuk memberikan bantuan dan meminta keterangan dari pihak keluarga.

"Kami terus berusaha memberikan bantuan kepada para TKI yang bermasalah di tempat kerjanya di luar negeri," kata Aam.

Redaktur: Ajeng Ritzki Pitakasari
Sumber: Antara

STMIK AMIKOM REPUBLIKA.CO.ID,

Tidak Aman, 22 Sekolah di Arab Saudi Akan Ditutup

 
Image: corbis.com
Image: corbis.com
JEDDAH – Sebuah komite tripartit di Arab Saudi merekomendasikan penutupan 22 sekolah negeri di Jeddah. Rekomendasi penutupan sekolah untuk laki-laki dan perempuan ini diberikan karena kurangnya standar keamanan.

Direktur Jenderal Pendidikan di Provinsi Jeddah Abdullah Al-Thaqfi mengatakan bahwa komite memberikan proposal ini setelah memeriksa sekolah-sekolah tersebut. Demikian seperti dikutip dari Arab News, Rabu (28/12/2011).

Komite tersebut terdiri dari pihak Kementerian Pendidikan, Pertahanan Sipil dan kepolisian Jeddah. Saat ini, tim diturunkan untuk memeriksa standar keamanan sekolah dalam level prosedur evakuasi cepat. Hal ini berguna untuk memastikan apakah sekolah aman dipakai dua kali sehari yakni untuk kelas pagi dan sore hari.

Jika bangunan sekolah memang tidak memenuhi semua persyaratan keselamatan, maka sekolah akan dialihkan ke tempat lain yang memenuhi semua syarat standar keselamatan.

Saat ini, sebanyak 43 persen sekolah Jeddah atau lebih dari 1.800 sekolah, menggunakan gedung sewaan. Kementerian Pendidikan berencana mengurangi jumlah bangunan yang disewa sesuai dengan pedomannya.(rfa) 

kampus.okezone.com

Kurangi Kecelakaan, Arab Saudi Bangun Asrama Mahasiswi

 
Image: corbis.com
Image: corbis.com
RIYADH – Pemerintah Arab Saudi membuat solusi untuk mengatasi peningkatan jumlah kecelakaan lalu lintas yang melibatkan mahasiswi.

Menteri Pendidikan Arab, Khaled Al-Anqari mengumumkan, kementeriannya akan membangun fasilitas perumahan bagi mahasiswi di semua universitas baru yang ada di kerajaan.

Pasalnya, kecelakaan lalu lintas kerap terjadi pada mahasiswi yang menempuh perjalanan jauh antara rumah dan perguruan tinggi. Hal ini merupakan salah satu solusi dari peristiwa kematian 12 mahasiswi di Hail University dalam sebuah kecelakaan mengerikan, bulan lalu.

Sang menteri mengatakan, telah berkoordinasi dengan universitas untuk membangun akomodasi bagi mahasiswi yang rumahnya jauh dari kampus. “Ini akan menjadi pengaturan sementara untuk mahasiswi yang ingin tinggal di lingkungan universitas sampai selesainya fasilitas asrama bagi mereka. Tragedi mengerikan telah memperlancar pelaksanaan proyek,” katanya seperti dikutip dari Arab News, Rabu (28/12/2011).

Al-Anqari menambahkan, akomodasi bagi mahasiswi ini merupakan bagian dari proyek baru bertajuk University City, yang sedang dilaksanakan di seluruh kerajaan. Sang menteri memberikan pernyataan usai menandatangani kontrak untuk sejumlah proyek universitas.

Proyek ini akan dilaksanakan di beberapa universitas kota, dan diperkirakan memakan biaya lebih dari 1 miliar real atau setara dengan Rp2,4 triliun (Rp2.427 per real).

Selain itu, akan dibangun juga rumah sakit di Al-Jouf University dan Najran University, meratakan situs untuk pembangunan kompleks dosen di Rafha, selain mendirikan sebuah pembangkit listrik di Northern Border University di Arar.

Menurut Kementerian Pendidikan, dua rumah sakit universitas merupakan bagian dari proyek pembangunan komprehensif yang melibatkan sembilan rumah sakit universitas dengan biaya lebih dari 4 miliar real (Rp9.7 triliun).

"Empat kontrak telah ditandatangani untuk mengeksekusi proyek ini. Proyek rumah sakit universitas berada di bawah berbagai tahapan pelaksanaan di kota universitas di Hail, Jazan, Taiba dan Al-Qassim,” jelasnya.(rfa) 
 
kampus.okezone.com

Ada Montir Perempuan di Saudi


Universitas King Abdul Aziz (KAU), Saudi Arabia akhir tahun ini akan membuka kesempatan kepada Siswa SMA Perempuan untuk belajar teknik. Mereka bisa mendaftarkan diri untuk mengikuti studi bidang teknik elektro dan industry. Mereka yang akan diterima adala Siswa yang berprestasi pada ujian akhir tahun ini.
 
Pada tahun akademik 2012/2013 dewan fakultas akan menerima 50 sampai 60 mahasiswa perempuan. Diharapkan mereka bisa menyelesaikan studynya dalam waktu empat tahun. Fakultas akan bekerja sama dengan Pemerintah dan pihak Swasta para lulusannya diharapkan bisa diserap untuk bekerja dipemerintahan atau sektor swasta segera dengan gaji awal sekitar SR 15.000 (RP 42.000.000) sebulan.

Belakangan ini mulai ada perempuan Saudi yang mau bergelut dibidang teknik termasuk Otomotiv, menjadi montir mengutak-atik mesin mobil. Khadeeja Y. Al-Saeed, seorang gadis muda Saudi dengan semangat berhasil menyelesaikan program teori dan praktek selama dua tahun dibidang otomotiv untuk pemeliharaan dan perbaikan dari Portland Community College di Oregon, AS.

Sebelumnya sama sekali Khadeeja tidak berencana untuk menggeluti bidang otomotiv ini. Bermula ketika dia mengambil kursus sebagai pra-syarat masuk perguruan tinggi dia ditawari kursus dasar otomotiv. Keraguannya sirna ketika dia mendapati sejumlah mahasiswa perempuan dan Instruktur yang juga perempuan. Karena prestasinya bagus bahkan Khadeeja diperbantukan sebagai Instruktur untuk membantu siswa lain.

Ayahnya seorang Insinyur Penerbangan menanamkan kepercayaan diri yang tinggi dan mendorong Khadeeja untuk menggapai pendidikan tinggi di luar negri. Sementara Kakak perempuannya Badriyah adalah seorang Sarjana lulusan perguruan tinngi di Emirat pernah menerima penghargaan pada Forum Ekonomi Jeddah tahu 2007. Badriyah kini bekerja di General Motors.
Khadeeja, impiannya adalah memiliki Bengkel Mobil yang dapat melayani wanita yang membutuhkan perawatan dan perbaikan mobil mereka. Harapannya dengan layanan khusus ini perempuan akan merasa santai dan mendapat kenyamanan ketika harus memperbaiki mobil mereka.

Penerbang Perempuan Saudi
Saudi juga mencatat kini sudah memiliki penerbang perempuan. Hanadi Zakaria walaupun dikabarkan sempat menjalani operasi untuk pengangkatan sebuah ginjalnya, sudah dapat menerbangkan pesawat komersil bermesin jet.
Hanadi adalah lulusan sekolah penerbangan di Jordan, Jordans Middle East Aviation Academy  tahun 2006. Setelah mendapatkan Lisensi untuk menerbangkan pesawat komersil (CPL) dari Jordania, Hanadi berlatih di Inggris untuk mendapatkan Lisensi penerbangan pesawat komersil Eropa.
Hanadi sudah menandatangani kontrak sepuluh tahun untuk menerbangkan pesawat milik Kingdom Holding Company (KHC). Perusahaan milik Pangeran Alwaleed bin Talal.

sumber: saudi gazette [1] [2], arab news.
http://luar-negeri.kompasiana.com  Ahmad Saukani

Wednesday, December 28, 2011

Arab Saudi Berdoa Minta Hujan





Berbeda dengan Indonesia yang sedang diguyur curah hujan tinggi, Arab Saudi justru kekurangan hujan, sehingga shalat Istisqa digelar di berbagai wilayah kerajaan pada hari Senin (26/12/2011).

Gubernur Makkah Pangeran Khalid Al Faisal menghadiri shalat Istisqa di Masjidil Haram.

Di Madinah, pejabat senior dari kantor gubernuran Sulaiman bin Muhammad Al Jeraish menghadiri pelaksanaan shalat Istisqa di Masjid Nabawi.

Pangeran Muhammad, yang menjabat sebagai gubernur Riyadh, mendatangi Masjid Imam Turki bin Abdullah guna melaksanakan shalat Istisqa.

Dalam khutbahnya di Riyadh mufti Saudi yang juga pimpinan Kibar Al Ulama, Syeikh Abdulaziz bin Abdullah Al Asyeikh, mengajak umat Islam untuk bertaubat dan memohon ampun kepada Allah atas dosa-dosanya dan memohon agar hujan diturunkan atas mereka.

Arab News (27/12/2011) melaporkan, selain dilakukan di masjid-masjid utama di wilayah Saudi, shalat Istisqa juga digelar di universitas-universitas, sekolah dan berbagai tempat lainnya.
Shalat Istisqa selalu dilaksanakan oleh pemerintah dan warga Arab Saudi di saat mereka kekurangan hujan, sebagaimana yang diajarkan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.


Pada 25 April lalu, Raja Abdullah juga memerintahkan agar warga di seluruh negeri melaksanakan shalat untuk meminta hujan kepada Allah. Usai shalat Istisqa di pagi hari, hujan turun di wilayah Riyadh pada siang hari.*

Keterangan foto: Syeikh Abdulaziz bin Abdullah Al Asyeikh memimpin shalat Istisqa di Masjid Imam Turki bin Abdullah, Senin (26/12/2011).[Arab News]Hidayatullah.com

Tuesday, December 27, 2011

Pasar Saudi Diserbu Busana Propaganda Ateisme & Kristen

SAUDI ARABIA - Departemen Perdagangan dan Industri melarang masuknya pakaian dan aksesoris yang menyelisihi Syari’at ke pasar Saudi. Diberitahukan bahwa jenis pakaian tersebut tidak senonohdan bertentangan dengan adat dan tradisi Islam dan Arab, yang dicirikan oleh orang-orang Saudi.

Departenen - menurut surat kabar surat kabar Okaz, Minggu – meminta perlunya menarik ada beberapa pakian -yang dikategorikan terlarang - di pasar dan untuk menahan pelaku dan mengambil prosedur hukum terhadap dirinya, Departemen juga menegaskan telah menerima surat dari Kementerian Dalam Negeri tentang keberadaan pakaian dan aksesoris yang melanggar Syari’at.

Komisi menjelaskan bahwa dia mulai untuk menginformasikan semua cabang pelayanan untuk melaksanakan keputusan pemberhentian dan penarikan pakaian ini oleh anggota komisi serta memberantas penipuan. Komisi juga menyita dan menghancurkan yang ditemukan di dalamnya serta mengambil tindakan terhadap mereka yang telah disesuaikan dengan hukum.

Kementerian itu mengatakan bahwa beberapa pakaian bertuliskan kata-kata dengan makna ideologis, seperti: saya seorang Kristen, kata bersifat Kristen, sufi, saya Yahudi, Masonik, ateis dan Pastur. Dan kata-kata lainnya dan gambar-gambar Yunani seperti dewa cinta, atau kata-kata adalah mantra yang digunakan oleh penyihir seperti (mantra -CHARM) atau kata-kata menyekutukan Allah (POLYTHESIM), atau kata ateis (ateis) atau kata-kata yang merendahkan pada pakaian gadis dan kata-kata menghina kepada yang muda, dan ada grafis yang berbeda seperti saham dimulai dari atas T-shirt dll kata-kata tertulis (OPFN), serta menggambar Hptin ceri dan ditulis dengan kata (EAT) sAYA berarti tanpa malu-malu, T-shirt bertuliskan kata-kata (THANK GOD FOR ATHEISM), dan ada pakaian buku dengan kata (INFIDEL) yang berarti kafir, dan grafis yang berbeda untuk berbagai jenis salib dan lainnya

(usamah/muslim)(voa-islam.com)

Universitas Princess Nora bint Abdulrahman Universitas Terbesar Khusus Wanita


Princess Nora Bint Abdulrahman University

Universitas Terbesar Khusus Wanita 


Universitas Princess Nora bint Abdulrahman adalah universitas terbesar di dunia yang dibuka khusus untuk kaum hawa.

Universitas ini terletak di pinggiran ibukota negara, Riyadh, Arab Saudi dengan kapasitas 50 ribu mahasiswa.

Keberadaan kampus ini diharapkan mampu meningkatkan akses perempuan terhadap program bisnis dan ilmu pengetahuan. Kampus di negara kaya minyak ini dilengkapi fasilitas seperti, Rumah Sakit (RS) pendidikan, laboratorium, dan perpustakaan. Dibangun di atas tanah seluas 8 juta meter persegi, kampus ini berlokasi dekat bandara internasional King Khalid. Akan ada 15 fakultas dengan 700 tempat tidur di RS kampus. 
ujungpandangekspres.com