terowongan baru di mina |
Wuquf
di Arafah yang merupakan puncaknya Ibadah Haji telah terlewati dan
berjalan lancar tanpa insiden berarti. Diikuti oleh total 3.161.573
jamaah terdiri dari 1.408.641 jamaah lokal Saudi dan 1.752.932 jamaah
dari manca Negara. (Saudi gazette).
Saya
tiba di Arafah sekitar jam 1 tengah malam keadaan masih lengang.
Paginya setelah sholat Fajar suasana mulai ramai sementara jamaah terus
berdatangan. Beberapa mobil kontiner besar sudah mulai ada yang
bagi-bagi air minum gratisan sodaqoh dari perusahaan-perusahaan besar
Saudi ada juga yang resmi sodaqoh dari Kerajaan.
Ada
juga yang bagi-bagi berupa paket berisi roti, air dan jus siapa saja
asal mau antri pasti kebagian dan bahkan berlebihan. Saya lihat bahkan
banyak makanan terbuang sia-sia. Buah-buahan dari piasang, jeruk, apel,
buah pier dengan mudah kita dapatkan tapi kalau yang ini ya harus beli…
heheh.
paket makana gratis di arafah |
Sekedar
catatan ternyata mie instan produk terkenal tanah air masih merupakan
favorit walaupan ada pembagian makanan gratisan peminat mie instan
bahkan semakin banyak, penjualnyapun bukan lagi orang Indonesia.
Perempuan Afrika hitam yang jual teh dan roti-roti juga menyediakan mie
instan gelas.
anak sudan makan mie instan |
Lepas
sholat Magrib jamaah mulai bergerak meninggalkan padang Arafah menuju
Muzdalifah.dari mereka yang naik kendaraan sampai yang berjalan kaki.
Saya
dan beberapa teman mencoba berjalan kaki dari Arafah menuju Muzdalifah
seperti yang pernah saya lakoni beberapa tahun yang lalu. Berdasarkan
pengalaman bejalan kaki dari Arafah ke Muzdalifah lebih cepat sampai
ketimbang yang naik kendaraan.
Ada
fenomena konyol yang saya lihat tahun ini, entah dari mana masuknya
banyak Bus Omprengan yang masuk ke jalan khusuh pejalan kaki hal ini
mungkin belum terkontrol oleh pihak Kepolisian dan Keamanan. Ini sangat
merugikan, mengganggu bahkan membahayakan para pejalan kaki.
jalur jalan kaki dari muzdalifah |
Disepanjang
jalan ke Muzdalifah berderet kran air minum dengan mesin pendingin ini
sangat membantu para jamaah. Di Muzdalifah jamaah wajib singgah
sedikitnya setelah lewat tengah malam baru boleh meninggalkan
Muzdalifah. Di Muzdalifah pula jamaah ambil kerikil untuk melontar
jumrah esok harinya.
Setelah lewat tengah malam berangsur-angsur jamaah mulai meninggalkan Muzdalifah menuju Mina untuk melontar Jumrah. Jalur
khusus pejalan kaki ke Mina yang mengarah terus ke jembatan jumrah
dilengkapi dengan deretan blower sayang tampaknya banyak blower yang
tidak berfungsi.
cukuran sembarang tempat |
Ada
yang baru di Mina yaitu dibangunnya beberapa terowongan dua diantaranya
dari arah perkemahan Indonesia menuju jembatan Jumrah. Ini sangat
bermanfaat memperpendek jarak antara perkemahan Indonesia menuju Jumrah.
Walaupun belum siap 100 persen tapi terowongan yang dilengkapi dengan
beberapa Blower besar sudah berfungsi.
Terowongan
baru yang diarahkan langsung ke lantai 3 jembatan Jumrah selain
memperpendek jarak antara perkemahan Indonesia dengan Jumrah dampaknya
sangat bagus bisa mengurangi jamaah haji Indonesia yang tersesat di
Mina.
Satu
hal yang menyebalkan di Mina adalah urusan sampah. Sampah menggunung
dimana-mana sampai saat ini bagaimana menangulangi sampah di Mina
tampaknya belum terpecahakan. Kemudian banyaknya jamaah yang tidak
disiplin bercukur disembarang tempat padahal sudah tersedia tukang cukur
resmi. Ini sangat mengganggu selain sampah rambut yang menjijikan
merusak pemandangan juga akan mengganggu kesehatan.
sampah menggunung dimana-mana |
.
semua gambar koleksi wak ahmad
http://www.kompasiana.com/mang_kani
No comments:
Post a Comment