Ahmad bin Abdul Aziz - IST |
INILAH.COM, Riyadh – Musim haji tahun ini tidak akan
terpengaruh oleh krisis yang berkecamuk di Suriah dan negara-negara lain
di kawasan Teluk, menurut keterangan Menteri Dalam Negeri Arab Saudi
hari Minggu kemarin (21/10).
“Saya tidak mengharapkan
jemaah haji tahun ini terpengaruh oleh apa yang terjadi di tempat lain,
baik di Suriah atau negara lain,” kata Pangeran Ahmad bin Abdul Aziz
kepada wartawan di Riyadh, ibu kota Arab Saudi, seperti diunggah oleh Al
Jazeera Online Minggu (21/10).
“Mereka yang datang ke haji adalah
Muslimin. Dan Muslimin tidak akan menyakiti satu sama lain, apalagi
selama berhaji,” imbuh Pangeran Ahmad. Ia memperingatkan, “siapa pun
yang mencoba menggunakan ibadah haji untuk tujuan politik akan
dipulangkan ke negara mereka.”
Duta besar Arab Saudi untuk Lebanon
mengatakan, bahwa Kerajaan Arab Saudi akan mengeluarkan visa haji
kepada ribuan pengungsi Suriah di Lebanon, Turki dan Yordania.
Kantor
berita Suriah SANA melaporkan pada bulan lalu, bahwa Arab Saudi
melarang orang Suriah berhaji ke Tanah Suci Mekkah al Mukaromah. Kontan
Arab Saudi membantah desas-desus ini. “Pemerintah Arab Saudi tidak
mencegah pemerintah Suriah mengirim orang untuk berhaji atau Muslim
lainnya yang ingin berhaji, kecuali mereka terlambat,” ujar Pangeran
Ahamad.
Pangeran juga tidak khawatir dengan jemaah dari Iran bakal
menimbulkan masalah. “Kami tak berharap ada kurusuhan apa pun yang
dipicu oleh jemaah Iran. Iran telah meyakinkan kami. Mereka hanya
khawatir dengan kenyamanan para jemaah mereka,” tambah Pangeran Ahmad.
Pada
awal Oktober ini seorang pejabat keamanan Arab Saudi memperingatkan
tidak akan mentolerir setiap upaya mengeksploitasi haji untuk tujuan
politik seperti protes anti AS dan Israel. Pada 1987 bentrok terjadi
selama demonstrasi musim haji yang menewaskan 402 orang, termasuk 275
warga negara Iran.
Lebih dari 1,6 juta jemaah telah tiba di Mekkah
hingga kemarin. Jemaah mulai melaksanakan ibadah haji pada hari Rabu
hingga Jumat mendatang.
No comments:
Post a Comment