Pemerintah Arab Saudi mulai memulangkan 1.100 jemaah haji perempuan asal Nigeria karena melanggar peraturan yang mewajibkan jemaah perempuan disertai oleh muhrimnya.
Situs berita el-Eqtisad milik pemerintah mengutip seorang pejabat pemerintah Arab Saudi, Jumat (28/9), melaporkan bahwa para jemaaah haji perempuan itu ditahan setelah mendarat di bandara internasional Jeddah.
Sebelumnya, Kamis (27/9), 171 jemaah haji perempuan dipulangkan ke Nigeria. Laporan lain menyebutkan sejumlah jemaah perempuan telah ditahan sejak Senin (24/9). Kantor berita Reuters menyebutkan lebih dari 600 jemaah perempuan yang sudah dipulangkan ke Nigeria oleh Arab Saudi dan ratusan lagi masih ditahan sebelum memasuki Mekah.
Sementara itu Nigeria telah menghentikan pengiriman jemaah haji ke Arab Saudi sebagai bentuk protes atas penahanan dan pemulangan jemaah perempuannya. Ketua parlemen Nigeria, Aminu Tambuwal, dilaporkan akan segera berangkat ke Arab Saudi untuk menyelesaikan masalah itu.
"Pemberangkatan dengan pesawat untuk sementara dihentikan...Tidak masuk akal jika menerbangkan jemaah yang hanya akan ditahan ketika mendarat. Kami akan melanjutkan pengiriman jemaah ketika semua masalah telah dibereskan," kata Uba Mana, juru bicara Komisi Haji Nasional Nigeria.
Di Arab Saudi perempuan dilarang untuk bepergian sendiri kecuali ditemani oleh muhrimnya. Di negara itu perempuan juga dilarang mengemudi.
Sementara itu pihak berwenang Arab Saudi menegaskan bahwa jemaah yang diusir adalah mereka yang tidak mematuhi aturan yang sudah tertulis di dalam visa mereka sendiri.
"Di visa jemaah haji Nigeria tertulis bahwa mereka harus datang bersama muhrimnya, baik itu saudara, suami, atau anggota keluarga yang lain," tegas Hatim Kadi, juru bicara kementerian haji Arab Saudi.
"Beberapa dari jemaah (Nigeria) datang bersama muhrimnya dan mereka dibolehkan masuk. Sementara mereka yang tanpa muhrim tidak dibiarkan masuk. Mereka melanggar aturan yang terang tertulis di pasport," tambah dia.
No comments:
Post a Comment