BANDUNG, (PRLM).-Kebijakan pemerintah Arab
Saudi membuka umrah di Bulan Syawal menimbulkan kenikmatan luar biasa.
Sepinya Mekah dan nikmatnya Kabah amat dirasakan .dalam perjalanan
ibadah umrah plus Istanbul Qiblat Tour dari 12-22 September 2012 lalu.
"Pelaksanaan ibadah umrah di Bulan Syawal merupakan ‘kebijakan baru’
Pemeritah Arab Saudi melalui visa ‘multivel transite’. Umrah tidak
menggunakan visa umrah dan visa ziarah. Kontan saja, kebijakan tersebut
disambut antusias oleh para calon jamaah umrah, termasuk Qiblat Tour,"
kata Pembimbing umrah Qiblat Tour, H. Aden Rosadi, di Jln. Taman
Cibeunying Selatan 15 Bandung, Jumat (28/9).
.
Rute perjanalannya pun ‘relatif’ menyesuaikan dengan rute penerbangan Saudia Airlines, baik ke Jedah, Madinah, maupun negara ketiga (Turki, Mesir, Yordan, dsbnya). Jumlah jamaah yang ikut serta dalam perjalanan ‘rohani’ tersebut berjumlah 46 orang. "Perjalanan diawali dengan menempuh rute Jakarta-Madinah. Sesampianya di Kota Rasul Madinah, jamaah ‘disuguhi’ dengan pemandangan yang amat sepi dan sunyi," katanya.
.
Ziarah ke raudah tidak perlu berdesakan, bahkan jamaah dengan ‘tuma’ninah’ beribadah di raudhah. Begitupun lokasi ziarah seputar Kota Madinah seperti halnya Masjid Quba, Uhud, Qiblatain, sangat sepi, bahkan Mazro’ah (kebun kurma) tampak tutup. "Begitupun kegiatan transaksi para pedagang kaki lima tidak terlihat. Toko-toko pun hanya 20 % yang buka," katanya.
.
Rute perjanalannya pun ‘relatif’ menyesuaikan dengan rute penerbangan Saudia Airlines, baik ke Jedah, Madinah, maupun negara ketiga (Turki, Mesir, Yordan, dsbnya). Jumlah jamaah yang ikut serta dalam perjalanan ‘rohani’ tersebut berjumlah 46 orang. "Perjalanan diawali dengan menempuh rute Jakarta-Madinah. Sesampianya di Kota Rasul Madinah, jamaah ‘disuguhi’ dengan pemandangan yang amat sepi dan sunyi," katanya.
.
Ziarah ke raudah tidak perlu berdesakan, bahkan jamaah dengan ‘tuma’ninah’ beribadah di raudhah. Begitupun lokasi ziarah seputar Kota Madinah seperti halnya Masjid Quba, Uhud, Qiblatain, sangat sepi, bahkan Mazro’ah (kebun kurma) tampak tutup. "Begitupun kegiatan transaksi para pedagang kaki lima tidak terlihat. Toko-toko pun hanya 20 % yang buka," katanya.
Pasar kurma hanya 2 toko yang aktif melakukan transaksi. Hotel-hotel
pun tampak sepi. Semua diarahkan untuk persiapan penyambutan calon
jamaah haji. "Tidak sedikit orang Madinah dan para petugas hotel yang
melakukan konfirmasi dan menyangka bahwa kami adalah calon jamaah haji
kloter awal. Kondisi seperti itu, dimanfaatkan betul secara maksimal
untuk melakukan ibadah dengan sebaik-baiknya," katanya.(A-71/A-147)***
pikiran-rakyat.com
No comments:
Post a Comment