Riyadh - Pemerintah Arab
Saudi pada hari Selasa (15/5) meluncurkan proses tender untuk membangun
sebuah sistem metro baru di ibukota Riyadh dalam upaya untuk mengurangi
kemacetan di jalan.
Arriyadh Development Authority (ADA) mengundang konsorsium internasional untuk pra kualifikasi untuk proyek tersebut, yang ingin diselesaikan dalam empat tahun.
"ADA mengundang konsorsium global yang mengkhususkan diri dalam produksi dan pasokan rolling, kontrol stok dan sistem telekomunikasi serta tunneling metro, pekerjaan sipil, mekanikal dan elektrikal untuk prequalify untuk proyek metro Riyadh," kata petinggi perusahaan dalam sebuah pernyataan,
Untuk membangun proyek Metro biasanya membutuhkan biaya hingga miliaran dolar. Pemberitahuan prakualifikasi itu datang dengan batas waktu hingga 20 Juni mendatang.
Pada bulan April lalu, Kabinet Saudi menyetujui rencana untuk mengembangkan jaringan transportasi publik yang baru di kota dalam waktu empat tahun, termasuk metro dan armada bus baru.
Proyek itu akan diawasi oleh sebuah komite yang dipimpin oleh Pangeran Sattam, yang ditunjuk oleh Gubernur Riyadh pada bulan November lalu, yang merupakan ketua ADA dan juga termasuk menteri keuangan dan transportasi.
Sekitar empat perlima dari jaringan bawah tanah akan berjalan di bawah al-Olaya Street, seperti dikutip harian Al-Watan, Selasa (15/5).
Sebelumnya, Arab Saudi hanya memiliki fasilitas transportasi umum terbatas dan Riyadh seringkali mengalami kemacetan parah pada sebagian besar hari hingga masuk larut malam. Sehingga, pada bulan Desember lalu, pemerintah mengumumkan anggaran tahun 2012 sebesar 690 milyar riyal (US$ 184 miliar) untuk meningkatkan infrastruktur, pendidikan dan kesehatan. (*/Tsm)WartaNews-
Arriyadh Development Authority (ADA) mengundang konsorsium internasional untuk pra kualifikasi untuk proyek tersebut, yang ingin diselesaikan dalam empat tahun.
"ADA mengundang konsorsium global yang mengkhususkan diri dalam produksi dan pasokan rolling, kontrol stok dan sistem telekomunikasi serta tunneling metro, pekerjaan sipil, mekanikal dan elektrikal untuk prequalify untuk proyek metro Riyadh," kata petinggi perusahaan dalam sebuah pernyataan,
Untuk membangun proyek Metro biasanya membutuhkan biaya hingga miliaran dolar. Pemberitahuan prakualifikasi itu datang dengan batas waktu hingga 20 Juni mendatang.
Pada bulan April lalu, Kabinet Saudi menyetujui rencana untuk mengembangkan jaringan transportasi publik yang baru di kota dalam waktu empat tahun, termasuk metro dan armada bus baru.
Proyek itu akan diawasi oleh sebuah komite yang dipimpin oleh Pangeran Sattam, yang ditunjuk oleh Gubernur Riyadh pada bulan November lalu, yang merupakan ketua ADA dan juga termasuk menteri keuangan dan transportasi.
Sekitar empat perlima dari jaringan bawah tanah akan berjalan di bawah al-Olaya Street, seperti dikutip harian Al-Watan, Selasa (15/5).
Sebelumnya, Arab Saudi hanya memiliki fasilitas transportasi umum terbatas dan Riyadh seringkali mengalami kemacetan parah pada sebagian besar hari hingga masuk larut malam. Sehingga, pada bulan Desember lalu, pemerintah mengumumkan anggaran tahun 2012 sebesar 690 milyar riyal (US$ 184 miliar) untuk meningkatkan infrastruktur, pendidikan dan kesehatan. (*/Tsm)WartaNews-
No comments:
Post a Comment