Ahmed Abdallah Al Qattan, Dubes Kerajaan Saudi Arabia untuk Mesir (youm7) |
By. Masykur A. Baddal - Kekhawatiran yang sempat merebak di negara
kawasan beberapa waktu yang lalu, paska membekunya hubungan diplomatik
Mesir Saudi Arabia. Sempat membuat beberapa analis politik Timteng
maupun Internasional berspekulasi, tentang apa kira-kira faktor utama
yang menyebabkan kebekuan hubungan kedua negara tersebut. Sehingga
memicu Raja Saudi Arabia menarik semua misi diplomatiknya dari Mesir.
Namun, manuver diplomasi kelas tinggi yang diperankan oleh Mesir
nampaknya membuahkan hasil sempurna. Buktinya, terhitung sejak tanggal 5
Mei 2012, Duta Besar Kerajaan Saudi Arabia Ahmed Abdullah Al Qattan
kembali menempati posnya di Mesir, serta membuka pelayanan kekonsuleran
normal kepada seluruh rakyat Mesir seperti sediakala.
Dalam keterangannya pada wawancara eksklusif dengan saluran tv Al Hayat.
Dubes Al Qattan memaparkan, bagaimana peran para emir Saudi Arabia
dalam meyakinkan rajanya akan pentingnya hubungan kedua negara. Karena
sejarah telah membuktikan hal tersebut. Serta para emir pun menjamin
tidak akan ada proses ekspor revolusi dari Mesir ke Saudi Arabia, karena
memang dari berbagai latar belakang, rakyat Saudi Arabia berbeda dengan
rakyat Mesir, Libya, Yaman dan Tunisia yang selama ini merasa tertindas
oleh pemimpinnya, serta hidup dibawah penderitaan.
Menyangkut masalah aktivis pengacara Ahmed El Gizawi, yang beberapa
waktu lalu tertangkap basah oleh otoritas keamanan Saudi Arabia di
Airport Jeddah, karena terbukti membawa obat terlarang jenis Xanacs.
Dubes Al Qattan menjelaskan, kedua negara sepakat dan telah berkomitmen
untuk membawa masalah tersebut ke proses hukum yang berlaku di
masing-masing negara. Dan hal tersebut tidak ada pengaruhnya sama sekali
bagi hubungan diplomatik kedua negara. Rakyat Mesir dan rakyat Saudi
Arabia semua harus tunduk dibawah supremasi hukum, dan revolusi tidak
serta merta membawa rakyat Mesir kebal dari berbagai tuntutan hukum.
Yang mengejutkan dari semua informasi Dubes Al Qattan, adalah meyangkut
keselamatan dirinya dan beberapa staf inti di Kedubes Saudi Arabia di
Mesir.Karena mereka acap kali mendapat ancaman dan percobaan pembunuhan,
yang dilakukan oleh unsur Iran di Mesir.
Pembukaan kembali pos pelayanan visa umrah di beberapa kantor Konsulat
Jenderal Saudi Arabia di Mesir, sekaligus membuat para agen wisata dan
masyarakat umum Mesir merasa lega. Karena selama ini mereka sudah merasa
pesimis jika jadwal ibadah umrah bakal berantakan.
Begitu juga bagi sebagian besar masyarakat Indonesia dan Asean di Mesir,
terutama para mahasiswanya. Normalisasi hubungan diplomatik tersebut,
sekaligus menjadi berkah. Karena rencana bekerja di masa liburan di
Saudi Arabia kembali menjadi harapan. Mengingat pundi-pundi simpanan pun
semakin menipis, maka harapan untuk bekerja selama musim haji adalah
menjadi salah satu andalan, demi mempertahankan agar dapur tetap bisa
mengepul.
Salam
Cairo: 6/5/2012
kompasiana.com/coffeeaceh
No comments:
Post a Comment