Bulan Dzulhijjah, semua mata muslim sedunia tertuju
kepada dua Masjid Suci tempat jutaan jamaah yang melaksanakan ibadah
haji berpusat, Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah.
Pembangunan dan perluasan kedua Masjid tersebut secara besar-besaran telah dimulai sejak pemerintahan King Fahd bin Abdul Aziz Al Saud (memimpin KSA sejak 1982-2005, dan yang pertama kali mengganti istilah “His Majesty” menjadi “Custodian of the Two Holy Mosques” ).
Di Bulan Agustus 2011 lalu, King Abdullah bin Abdul Azis
secara resmi mengucurkan dana lagi sebesar SR 40 billion (atau sekitar
Rp 92 trilyun) untuk perluasan 40ribu m2 area Masjidil Haram sehingga
dapat menampung 2 juta jamaah dalam sekali waktu sholat. (sumber : Saudi Gazette)
Mahmoud Bodo Rasch, lahir 1943 di Jerman, menjadi Mualaf di Jeddah th 1974. |
Adalah BODO RASCH, DR. Ing, seorang Arsitek kelahiran
Jerman tahun 1943, yang telah dipercaya untuk membantu mempermegah dan
memperindah kedua Masjid Suci. Beliau bekerja dibawah kepemimpinan
Kepala Arsitek Masjid, DR. Kamal Ismail. Perusahaan SL-Rasch, bermarkas di Leinfelden Jerman, spesialis bangunan struktur ringan, membran dan lighting.
Proyek yang beliau tangani yang berhubungan dengan kegiatan
haji diantaranya adalah : sistem pencahayaan yang spektakuler dgn 27
kubah bergerak dan giant umbrellas di Masjid Nabawi, Tent Cities di Mina, Tangga masuk Ka’bah, Maqom Ibrahim, dan terakhir adalah Mekkah Clock Tower yang menjadi landmark baru bagi muslim di seluruh dunia.
Mekkah Clock Tower pada malam hari. |
Dengan ukuran jam 43×43 m dan berat 36 ribu ton, dengan 90 juta keping mosaik yang menghiasinya, |
Bagi Bodo Rasch, menjadi salah satu arsitek penentu kemegahan kedua Masjid suci ini bukanlah asal tunjuk oleh King Fahd.
Lahir dari seorang ayah arsitek dan ibu pelukis, darah seni mengalir di
jiwanya. Belajar tentang bangunan berstruktur ringan dari Frei Otto di
Stutgart Institute tahun 1966, beliau kemudian menjadi pengajar dan
peneliti di Texas USA hingga 1974.
Di masa inilah beliau menghadapi depresi berat dalam hidupnya, dan
bertemu dengan seorang mahasiswa yang berasal dari Saudi, putra seorang
pemimpin ziarah Mekah. Dari mahasiswa tersebut Bodo Rasch
mempelajari tentang akomodasi Haji selama setahun. Akhirnya Bodo Rasch
memutuskan untuk berangkat ke Jeddah dan memeluk Islam, dan kemudian
menjalankan ibadah haji di tahun yang sama. Beliau menambahkan nama
MAHMOUD di depan namanya. Sesudah masuk Islam beliau bekerja di Pusat
Penelitian Haji di Universitas King Abdul Aziz selama hampir 7 tahun.
Selanjutnya tahun 1980 beliau mendirikan perusahaan SL-Rasch, dan 1985
mulai terlibat dalam mega proyek Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Kubah nan megah dengan robotic construction di Masjid Nabawi |
Sejak itu nama Mahmoud Bodo Rasch, sering disebut sebagai ALLAH’s Architect, karena kontribusinya yang luar biasa terhadap kemegahan kedua Masjid Suci umat Islam.
Bagaimana dorongan batin beliau memilih Islam digambarkan olehnya sebagai berikut :
‘Jika Anda telah jatuh ke dalam lubang yang dalam dan tampaknya anda
tidak bisa melarikan diri, kemudian tidak ada yang
bertanya-tanya tentang asal-usul tali yang dapat membawa Anda keluar
dari lubang ini, maka dalam kasus saya tali tersebut adalah Islam. ‘
Mahmoud Bodo Rasch, DR. Ing, sering mengutip hadits ‘ALLAH itu indah dan Dia menyukai keindahan’,
karena Allah telah membuat semua jiwa-jiwa hanya satu, kita hanya harus
mencoba tulus, dalam bentuk-bentuk yang Dia bisa menemukan kita dalam
rahmat-Nya, tanpa kesewenang-wenangan untuk membangun dengan benar, maka
mereka juga akan indah dengan bantuan-Nya..
Tiang2 lampu pada Piazza Masjid Nabawi difungsikan juga sebagai giant umbrellas. |
Meskipun demikian, Mahmoud Bodo Rasch, tetaplah seorang yang
rendah hati. Publikasi tentang dirinya nyaris sulit ditemukan di dunia
maya. Karakter dan kepribadiannya dapat dibaca dari hasil karyanya yang
islami, canggih dan modern. Semoga ALLAH SWT selalu memberikan rahmatNya untuk beliau, amin..
*tulisan seorang pengagum, dari berbagai sumber*
gambar-gambar di-snip dari www.sl-rasch.de
kompasiana.com/eno
No comments:
Post a Comment