Hidayatullah.com--Muslim
Indonesia acapkali dilabeli sejumlah stigma buruk mulai dari isu
terorisme, radikalisme, intoleransi, dan sejumlah tudingan sumir
lainnya. Menurut Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia, Mustafa
Ibrahim Al-Mubarak, hal itu merupakan pekerjaan ulama dan pemerintah
untuk meluruskannya.
"(Masalah, red) Ini sebenarnya adalah pekerjaan ulama setempat karena Islam adalah akidah kita bersama. Para ulama setempat memiliki tanggungjawab menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Kami hanya bisa mendukung," kata Dubes Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia, Mustafa Ibrahim Al-Mubarak di Jakarta, kepada hidayatullah.com, belum lama ini.
Kendati demikian, Dubes Mustafa menyampaikan kekagumannya terhadap Indonesia yang dinilainya telah sukses mengelola potensi konflik di tengah kemajemukan dan multikulturalisme yang ada.
"Saya kagum dan menyampaikan apresiasi sangat dalam terhadap Indonesia yang mayoritas Muslim dalam konsistensinya menjaga perdamaian. Ada Bhinneka Tunggal Ika, tidak ada kekerasan. Berbeda dengan negara lain, di mana minoritas mendapat diskriminasi," kata Mustafa.
Faktanya, Indonesia memang oleh dunia internasional dinilai telah sukses menjaga kerukunan dan berhasil mengelola potensi-potensi konflik yang ada.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hari Kamis (30/05/2013) malam waktu setempat atau Jumat (31/05/2013) pagi WIB, menerima penghargaan World Statesman Award 2013 dari Appeal of Conscience Foundation (ACF) di Garden Foyer, Hotel The Pierre, New York, Amerika Serikat.
Dalam sambutannya Presiden SBY mengucapkan terima kasih atas penghargaan tersebut dan
mengatakan, bahwa penghargaan ini pada hakekatnya merupakan penghargaan bagi rakyat Indonesia yang telah bekerja keras untuk mendorong dan menciptakan perdamaian dan kondisi bangsa yang baik.
Ia berharap semoga penghargaan itu menjadi momentum bagi bangsa Indonesia untuk melanjutkan upaya kita mempromosikan kemanusiaan dan kebaikan bagi semua pihak.
“Semoga kerja keras dan ketetapan hati bangsa Indonesia semakin memperkuat upaya pencapaian
impian para pendiri bangsa yaitu terciptanya masyarakat yang harmonis disatukan oleh kedamaian dan kesejahteraan," ujar Presiden SBY dikutip laman SetKab.*
"(Masalah, red) Ini sebenarnya adalah pekerjaan ulama setempat karena Islam adalah akidah kita bersama. Para ulama setempat memiliki tanggungjawab menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Kami hanya bisa mendukung," kata Dubes Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia, Mustafa Ibrahim Al-Mubarak di Jakarta, kepada hidayatullah.com, belum lama ini.
Kendati demikian, Dubes Mustafa menyampaikan kekagumannya terhadap Indonesia yang dinilainya telah sukses mengelola potensi konflik di tengah kemajemukan dan multikulturalisme yang ada.
"Saya kagum dan menyampaikan apresiasi sangat dalam terhadap Indonesia yang mayoritas Muslim dalam konsistensinya menjaga perdamaian. Ada Bhinneka Tunggal Ika, tidak ada kekerasan. Berbeda dengan negara lain, di mana minoritas mendapat diskriminasi," kata Mustafa.
Faktanya, Indonesia memang oleh dunia internasional dinilai telah sukses menjaga kerukunan dan berhasil mengelola potensi-potensi konflik yang ada.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hari Kamis (30/05/2013) malam waktu setempat atau Jumat (31/05/2013) pagi WIB, menerima penghargaan World Statesman Award 2013 dari Appeal of Conscience Foundation (ACF) di Garden Foyer, Hotel The Pierre, New York, Amerika Serikat.
Dalam sambutannya Presiden SBY mengucapkan terima kasih atas penghargaan tersebut dan
mengatakan, bahwa penghargaan ini pada hakekatnya merupakan penghargaan bagi rakyat Indonesia yang telah bekerja keras untuk mendorong dan menciptakan perdamaian dan kondisi bangsa yang baik.
Ia berharap semoga penghargaan itu menjadi momentum bagi bangsa Indonesia untuk melanjutkan upaya kita mempromosikan kemanusiaan dan kebaikan bagi semua pihak.
“Semoga kerja keras dan ketetapan hati bangsa Indonesia semakin memperkuat upaya pencapaian
impian para pendiri bangsa yaitu terciptanya masyarakat yang harmonis disatukan oleh kedamaian dan kesejahteraan," ujar Presiden SBY dikutip laman SetKab.*
Rep: Ainuddin Chalik
Red: Cholis Akbar
Red: Cholis Akbar
No comments:
Post a Comment