Jeddah - Selain maskapai Garuda Indonesia, penerbangan
untuk jemaah haji Indonesia juga dilayani Saudi Airlines. Jemaah haji
yang diangkut flag carrier kerajaan Arab Saudi itu memperoleh bonus berupa tambahan air zam-zam sebanyak 5 liter per penumpang.
"Tambahan 5 liter itu hadiah eksklusif kerajaan Arab Saudi, nggak mungkin juga Saudi menolaknya," kata Kabid Transportasi Haji Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Edayanti Dasril, melalui telepon, Jumat (2/11/2012).
Dengan bonus ini, oleh-oleh air zam-zam yang dibawa pulang setiap jemaah haji dari kloter Surabaya, Batam dan Jawa Barat (JKS) yang diterbangkan Saudi Airlines menjadi 10 liter. Sedangkan jemaah haji kloter lain yang menggunakan Garuda Indonesia tetap 5 liter seperti kesepakatan dalam kontrak.
Di dalam kontrak antara Garuda Indonesia dan Saudi Airlines dengan kerajaan Arab Saudi memang tegas dinyatakan bahwa setiap jemaah haji akan memperoleh lima liter air zam-zam. Namun kepada maskapai yang dimilikinya, kerajaan Arab Saudi meminta untuk menambahkan lima liter lagi sebagai bonus bagi jemaah haji yang diterbangkannya.
Karena seluruh armada Saudi Airlines menggunakan Boeing 747-400 yang berbadan sangat besar, maka tidak terlalu sulit memenuhi permintaan kerajaan. Lain persoalan dengan Garuda Indonesia yang sebagian besar menggunakan Airbus 330-200 yang kapasitas bagasinya lebih terbatas di samping kendala teknis yang tidak memungkinkan membawa lebih banyak air zam-zam.
"Total tambahannya bisa ribuan galon dan itu nggak mudah loading-nya. Beban tambahan ini secara teknis juga menyulitkan pesawat bermanuver, jadi tidak bisa dipaksakan," jelas Edayanti.
"Kita harap perbedaan ini tidak terlalu dijadikan masalah," sambungnya.
(lh/rmd) news.detik.com
"Tambahan 5 liter itu hadiah eksklusif kerajaan Arab Saudi, nggak mungkin juga Saudi menolaknya," kata Kabid Transportasi Haji Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Edayanti Dasril, melalui telepon, Jumat (2/11/2012).
Dengan bonus ini, oleh-oleh air zam-zam yang dibawa pulang setiap jemaah haji dari kloter Surabaya, Batam dan Jawa Barat (JKS) yang diterbangkan Saudi Airlines menjadi 10 liter. Sedangkan jemaah haji kloter lain yang menggunakan Garuda Indonesia tetap 5 liter seperti kesepakatan dalam kontrak.
Di dalam kontrak antara Garuda Indonesia dan Saudi Airlines dengan kerajaan Arab Saudi memang tegas dinyatakan bahwa setiap jemaah haji akan memperoleh lima liter air zam-zam. Namun kepada maskapai yang dimilikinya, kerajaan Arab Saudi meminta untuk menambahkan lima liter lagi sebagai bonus bagi jemaah haji yang diterbangkannya.
Karena seluruh armada Saudi Airlines menggunakan Boeing 747-400 yang berbadan sangat besar, maka tidak terlalu sulit memenuhi permintaan kerajaan. Lain persoalan dengan Garuda Indonesia yang sebagian besar menggunakan Airbus 330-200 yang kapasitas bagasinya lebih terbatas di samping kendala teknis yang tidak memungkinkan membawa lebih banyak air zam-zam.
"Total tambahannya bisa ribuan galon dan itu nggak mudah loading-nya. Beban tambahan ini secara teknis juga menyulitkan pesawat bermanuver, jadi tidak bisa dipaksakan," jelas Edayanti.
"Kita harap perbedaan ini tidak terlalu dijadikan masalah," sambungnya.
(lh/rmd) news.detik.com
No comments:
Post a Comment