JAKARTA — Para pakar ekonomi yang berkosentrasi mengamati
perputaran roda ekonomi perekonomian selama musim haji dan umrah tahun
2012 memperkirakan bahwa Saudi peroleh pemasukan lebih dari 62 miliar
riyal atau Rp158 triliun, demikian lansir Al Arabiya, kemarin.
Mereka menyebutkan bahwa pemasukan yang diperoleh Saudi tahun ini
naik 10 persen dibanding pemasukan dari haji dan umrah tahun lalu. Dan
Saudi memperoleh pemasukan amat besar dari beberapa sektor, seperti
perhotelan dan transportasi, serta rumah makan di wilayah Makkah dan
Madinah.
Meski demikian Yasir Al Khauli salah satu pakar ekonomi haji
menyampaikan bahwa penjualan produk cinderamata dan produk kerajinan
Saudi sangat lemah dan masuknya barang dari china memperparah kondisi
tersebut.
Hal yang sama disampaikan oleh Dr. Hijazi Idris seorang konsultan
ekonomi, bahwa dari produk yang terjual selama musim haji hampir tidak
dijumpai berasal dari produk lokal karena mayoritas adalah barang-barang
impor. Ia menginginkan suatu saat ada produk yang bertuliskan, “made in
Saudi” atau “made in Makkah”.
No comments:
Post a Comment