Faisal Ibnu Abdul Azis |
Nama lengkapnya adalah Faisal Ibnu Abdul Aziz Ibnu Abdul Rahman Ibnu Faisal As-Saud.
Ia dilahirkan pada bulan April 1906. Faisal adalah putra Raja Abdul
Azis ibnu Saud pendiri dinasti Saudiyah di Jazirah Arab, sekaligus
pendiri Kerajaan Arab Saudi pada tahun 1932.Faisal juga keturunan
langsung Muhammad bin Abdul Wahhab, melalui ibunya.
Pendidikan
Faisal terutama adalah pendidikan agama. Di antara keluarganya dia
tergolong menonjol. Debut pertamanya adalah saat di masa remajanya,
yakni saat berumur 13 tahun, Faisal berkesempatan menjadi orang pertama
dalam keluarganya yang mengunjungi Inggris dan Perancis, selepas Perang
Dunia I. Di sana ia dianugerahi medali St. George dan medali St. Michael
dari Raja Inggris.
Pada umur 16 tahun Faisal dipercaya menjadi pemimpin sebuah ekspedisi untukmenumpas pemberontakan sebuah suku di Asir, Hijaz bagian Selatan. Kemudian pada umur 19 tahun ia menjadi komandan pasukan yang merebut kota Jeddah dari suku Hashemit, rival dinasti Arab Saudi.
Pada umur 16 tahun Faisal dipercaya menjadi pemimpin sebuah ekspedisi untukmenumpas pemberontakan sebuah suku di Asir, Hijaz bagian Selatan. Kemudian pada umur 19 tahun ia menjadi komandan pasukan yang merebut kota Jeddah dari suku Hashemit, rival dinasti Arab Saudi.
Ayahnya
mengangkat Faisal menjadi Raja Muda Hijaz pada tahun 1926. Setelah itu
pada tahun 1930 ia diangkat menjadi menteri luar negeri. Faisal mencapai
puncak karir militernya pada tahun 1934 dengan suatu kenaikan pangkat
yang cepat setelah merebut pelabuhan Hoderida selama perang singkat
melawan Yaman. Ia pergi ke Amerika Serikat untuk pertama kalinya pada
saat dimulainya Perang Dunia II. Faisal kembali setelah perang itu
berakhir tahun 1945. Ia ikut berpartisipasi dalam peristiwa pendirian
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di San Fransisco pada tanggal 24
Oktober 1945 sebagai wakil Arab Saudi.
Ketika
ayahnya, Abdul Azis, wafat pada tahun 1953, kakak Faisal yang bernama
Saud menggantikannya. Faisal menjadi putra mahkota Saud. Setahun
kemudian, tepatnya tahun 1954, Faisal diangkat menjadi Perdana
Menteri.Sebuah krisis keuangan pemerintah yang parah pada tahun 1958
mendorong pengalihan kekuasaan administratif secara penuh kepada Faisal.
Sehingga Saud hanya sebagai simbol saja.
Pada
tahun 1964, akhirnya Saud diturunkan dari tahtanya, digantikan Faisal.
Raja baru ini kemudian bekerja dengan penuh semangat mempersatukan dunia
Islam dan dunia Arab, sehingga menjadi pemimpin yang menonjol di dunia
Islam dan dunia Arab.
Salah satu peran pentingnya adalah turut membidani lahirnya Organisasi Konferensi Islam (OKI). Ini didorong oleh keinginannya yang kuat untuk mempersatukan dunia Islam dan mempererat ukhuwah Islamiyah.
Salah satu peran pentingnya adalah turut membidani lahirnya Organisasi Konferensi Islam (OKI). Ini didorong oleh keinginannya yang kuat untuk mempersatukan dunia Islam dan mempererat ukhuwah Islamiyah.
Faisal
dikenal sebagai raja yang shalih dan sangat memperhatikan kesejahteraan
rakyatnya. Salah satu langkah awal dari program Faisal untuk
mensejahterakan rakyatnya adalah me-’rumah’-kan rakyatnya. Hal ini
karena mayoritas rakyatnya adalah orang-orang Badwi yang memiliki pola
hidup nomaden (berpindah-pindah tempat tinggal) di padang pasir. Faisal
berpendapat cara hidup seperti ini susah untuk membuat orang sejahtera.
Untuk itu Faisal membangun prasarana berupa jalan beraspal, perumahan
yang layak dan membuka lapangan pekerjaan di berbagai bidang untuk
seluruh rakyatnya.
Faisal
juga membuat pembaharuan dalam bidang pendidikan. Tadinya perempuan
tidak diberi kesempatan memasuki sekolah. Sejak zaman pemerintahan
Faisal perempuan didorong untuk sekolah. “…untuk pertama kali kita
mendorong anak-anak perempuan untuk belajar di sekolah negeri,” kata
Raja Faisal, seperti dikutip majalah National Geographic, edisi Januari
1966.Dengan dibuatnya jalan-jalan aspal modern di gurun-gurun pasir Arab
Saudi maka perjalanan di gurun menjadi jauh lebih singkat. Sebuah
perjalanan yang sebelumnya ditempuh 3-4 hari menjadi menjadi hanya 6-7
jam. Tentu saja ini jadi semakin menggerakkan roda ekonomi. Lalu lintas
pun jadi semakin ramai. Gedung-gedung, apartemen-apartemen, dan
hotel-hotel berdiri dalam waktu singkat. Pemandangan itu jadi
mendominasi langit Makkah, Madinah, Jeddah, dan Riyadh.
Pada
masa awal pemerintahan Faisal itu pula ditemukan ladang-ladang minyak
baru di perairan Arab Saudi, terutama di lepas pantai kota Dahran.
Penempuan ini jelas berdampak positif bagi program pembangunan yang
dicanangkan Raja Faisal. Penemuan emas hitam itu membenarkan janji Allah
dalam Al-Quran, “Jika penduduk suatu negeri beriman dan bertakwa, Allah
akan menurunkan berkah dari langit dan bumi.”
Sejak itu Arab Saudi menjadi negara dengan sumber minyak bumi terbesar di dunia. Seluruh Timur Tengah pada tahun 1968 menghasilkan 3,8 milyar barel pertahun, terbesar di dunia. Cadangan minyak yang belum digali ada 248 milyar barel. Saingan terdekatnya adalah Afrika yang cadangan minyaknya 42,5 milyar barel. Keadaan itu menjadikan negara-negara di kawasan Timur Tengah mempunyai posisi tawar tinggi dalam politik ekonomi minyak melawan Uni Sovyet dan Amerika. Inilah yang disebut senjata minyak, karena konsumsi minyak tertinggi adalah negara-negara industri yaitu Amerika, Jepang dan benua Eropa.
Dalam
perang Enam Hari antara negara-negara Arab melawan Israel pada bulan
Juni 1967, Arab Saudi tidak melibatkan tentaranya. Namun pemerintah
negeri itu memberikan subsidi ekonomi yang tinggi kepada negara-negara
Arab yang memerangi Israel, yakni Mesir, Yordan dan Suriah. Pada Perang
Yom Kippur tahun 1973, perang besar kedua antara Arab Israel, Arab Saudi
kembali mengambil peran besar dalam mendanai perang itu. Perang itu
disebut Perang Yom Kippur karena peperangan itu terjadi pada saat hari
raya umat Yahudi, Yom Kippur. Kadang disebut juga Perang Badar Baru
karena terjadi pada bulan Ramadhan.
Berkat
dukungan itu, pasukan Mesir yang terdiri dari sukarelawan Ikwanul
Muslimin dan tentara reguler Mesir menghasilkan kemenangan yang
gilang-gemilang. Pasukan Israel terpukul mundur dari tepi timur Terusan
Suez dan terpukul mundur pula dari sebagian Jazirah Sinai. Kemenangan
ini juga berkat strategi yang hebat. Pada saat pasukan Mesir menyerang
dari arah Barat, pada saat yang sama tentara Irak dan Yordania menyerang
dari arah timur, tentara Suriah dan Libanon dari arah utara, serta
mujahidin Palestina dari dalam kota-kota di wilayah pendudukan Israel.
Sebagian
besar biaya perang ini ditanggung oleh Arab Saudi. Karena Amerika
Serikat dan negara-negara industri Eropa diketahui menjadi pendukung
penuh Israel, Raja Faisal kemudian menggunakan minyak sebagai salah satu
senjata perangnya. Ia memimpin embargo minyak kepada negara-negara
Barat.
Akibatnya
industri dan transportasi di negara Barat menjadi kacau. Rakyat Amerika
dan Eropa mengantri panjang untuk mendapatkan BBM. BBM dijatah seperti
Indonesia pada masa krisis. Akibatnya Amerika terpaksa menghentikan
sementara bantuannya kepada Israel. Untuk mengatasi krisis Presiden AS
Richard Nixon sampai turun tangan langsung.Ia segera mengunjungi Raja
Faisal di negaranya pada bulan Juni 1974 dan memintanya menyerukan
penghentian embargo minyak dan perang Arab-Israel. Dengan penuh izzah
Raja Faisal berkata, “Tidak akan ada perdamaian sebalum Israel mengembalikan tanah-tanah Arab yang dirampas pada tahun 1967!”
Alhasil
Nixon pulang ke negaranya dengan tanpa hasil. Penolakan itu jelas
membuat Amerika merasa geram. Diam-diam mereka merencanakan sebuah
operasi untuk menyingkirkan Raja Faisal. Pada tanggal 25 Maret 1975
Faisal wafat, dibunuh oleh keponakannya sendiri di istananya.
Penyelidikan resmi menyatakan pembunuhan itu dilakukan sendiri. Namun
banyak orang yakin, Amerika dengan CIA-nya berperang sebagai dalang pembunuhan itu.
banyak orang yakin, Amerika dengan CIA-nya berperang sebagai dalang pembunuhan itu.
Selamat jalan wahai raja yang adil dan pemberani. Semoga Allah menempatkan engkau bersama para syuhada di surga-Nya…amin
Wallahu a’lam bish-shawab.
satumedia
ijin share
ReplyDelete