Jeddah - Kementerian pemuda dan olahraga Arab Saudi pada Rabu waktu
setempat, mengumumkan boikot mereka terhadap perusahaan pakaian olahraga
Adidas, terkait sikap perusahaan tersebut untuk menjadi sponsor pada
marathon Yerusalem bulan lalu.
"Semua perusahaan yang menjadi sponsor pada marathon di Yerusalem, termasuk Adidas, akan diboikot," kata Pangeran Saudi, Nawaf bin Faisal, ketua dewan kementerian pemuda dan olahraga Arab Saudi, setelah pertemuan di Jeddah, lapor AFP.
Pangeran Nawaf mengatakan melalui konferensi pers, bahwa kementerian juga setuju untuk menyelenggarakan marathon yang berbeda pada tahun depan, bertepatan dengan ajang tahunan di Jerusalem.
Berjudul "Jerusalam adalah milik kami,` ajang tersebut akan dihelat di beberapa kota melintasi dunia Arab pada Maret mendatang.
"Israel berusaha menyesatkan opini publik untuk mempercayai bahwa Yerusalem merupakan ibukota mereka, dan itu merupakan pelanggaran terhadap semua resolusi PBB," tambah Nawaf.
Sekitar 15.000 pelari berpartisipasi pada Marathon Internasional Yerusalem yang berlangsung pada 16 Maret, yang memicu kontroversi sebab sebagian rutenya melalui Yerusalem Timur yang merupakan wilayah Arab.
Israel menduduki Yerusalem Timur pada Perang Enam Hari paa 1967, dan kemudian mencaploknya dalam langkah yang tidak pernah diakui di seluruh dunia.
Negara Yahudi tersebut menganggap bahwa Yerusalem adalah ibukota mereka yang abadi dan tidak terpisahkan, suatu klaim yang tidak diakui oleh komunitas internasional. Orang-orang Palestina menginginkan Yerusalem Timur menjadi ibukota negara mereka yang dijanjikan. (RF/A016)Ant
"Semua perusahaan yang menjadi sponsor pada marathon di Yerusalem, termasuk Adidas, akan diboikot," kata Pangeran Saudi, Nawaf bin Faisal, ketua dewan kementerian pemuda dan olahraga Arab Saudi, setelah pertemuan di Jeddah, lapor AFP.
Pangeran Nawaf mengatakan melalui konferensi pers, bahwa kementerian juga setuju untuk menyelenggarakan marathon yang berbeda pada tahun depan, bertepatan dengan ajang tahunan di Jerusalem.
Berjudul "Jerusalam adalah milik kami,` ajang tersebut akan dihelat di beberapa kota melintasi dunia Arab pada Maret mendatang.
"Israel berusaha menyesatkan opini publik untuk mempercayai bahwa Yerusalem merupakan ibukota mereka, dan itu merupakan pelanggaran terhadap semua resolusi PBB," tambah Nawaf.
Sekitar 15.000 pelari berpartisipasi pada Marathon Internasional Yerusalem yang berlangsung pada 16 Maret, yang memicu kontroversi sebab sebagian rutenya melalui Yerusalem Timur yang merupakan wilayah Arab.
Israel menduduki Yerusalem Timur pada Perang Enam Hari paa 1967, dan kemudian mencaploknya dalam langkah yang tidak pernah diakui di seluruh dunia.
Negara Yahudi tersebut menganggap bahwa Yerusalem adalah ibukota mereka yang abadi dan tidak terpisahkan, suatu klaim yang tidak diakui oleh komunitas internasional. Orang-orang Palestina menginginkan Yerusalem Timur menjadi ibukota negara mereka yang dijanjikan. (RF/A016)Ant
No comments:
Post a Comment