Saturday, November 17, 2012

Jeddah Kini Gencar Menanam Pohon

Coconut tree, Balad, Jeddah

Coconut tree, Balad, Jeddah (panoramio.com)

Laporan Wartawan Tribun, Dahlan Dahi, dari Jeddah
KOTA Jeddah adalah gurun pasir dan bukit berbatu. Cuma saja, pemerintahan kota perdagangan Arab Saudi ini seperti bertekat menjadikan Jeddah sebagai kota hijau.

Upaya penghijauan besar-besaran ini terlihat jelas di jalan-jalan di pinggiran Laut Merah (Red Sea). Pohon kurma ditanam berjejer di tepi pantai sepanjang berkilo-kilo meter.

Yang menarik, Arab sekarang menanam pohon kelapa. Di beberapa ruas jalan di Jeddah, terlihat pohon kelapa yang belum lama ditanam. Tingginya sekitar dua meteran.

Di sela-sela pohon kurma dan pohon kelapa, Jeddah menanam rumput dan bunga-bunga yang dipangkas rapi.

Menyusuri jalan-jalan di sekitar pantai Laut Merah seperti menyusuri kota hijau yang sangat terurus. Serasa kita tidak sedang berada di Arab yang tandus.

Penghijauan juga tampak di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah. Di bandara haji ini pohon kurma di tanam di tepi jalan masuk bandara, lengkap dengan rumput hijau di bawahnya.

Tentu saja perlu usaha keras dan biaya besar untuk menghijaukan Jeddah yang tandus. Penyiraman harus dilakukan beberapa kali sehari. Terkadang di bawah pohon-pohon yang ditanam terdapat keran air. Untuk menyiramnya tinggal putar keran saja.

Ada pula mesin penyemprot air yang diletakan di taman-taman dalam kota. Kami melintasi Kota Jeddah yang penuh bangunan bertingkat jelang tengah hari dan mesin-mesin penyemprot terus bekerja menyirami taman di sekitar Pelabuhan Jeddah.

Jeddah adalah kota metropolitan. Tidak seperti di dua kota suci (Mekkah dan Madina), warga nonmuslim bisa masuk dan menetap di kota ini.

Gedung-gedung pencakar langit menghiasi kota. Saya mendapati sebuah pusat perbelanjaan di sekitar Hotel Mercure, tempat pakaian pengantin ala Barat di pajang di outlet-outlet khusus pakaian pengantin. Kota ini sangat modern.

Tanaman adalah barang langka di Saudi yang kaya minyak. Hanya orang sangat kaya yang memelihara taman di rumahnya. Karena, upaya besar-besaran pemerintah Jeddah menghijaukan kota sungguh merupakan satu langkah strategis yang sepertinya ingin menyulap tanah Arab yang tandus menjadi hijau.

Karena tanaman langkah di Arab, awan pun jarang terlihat di atas kota. Hujan sangat jarang. Dalam setahun paling lima-enam kali saja hujan turun. Siapa tahu dengan menghijaukan seantero Jeddah, awan berkenan mampir –dan, hmm, siapa tahu kelak hujan akan turun lebih banyak lagi.

Saudi bisa membuat apa saja dengan uang dari kekayaan minyaknya. Bagaimanapun, menghijaukan kota, selain membangun gedung-gedung pencakar langit, adalah langkah strategis Saudi memodernisasi kota.(*)


Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment