Monday, October 29, 2012

Jemaah haji RI diingatkan tak jadikan kerikil sebagai jimat

Ada-ada saja kelakuan kelakuan jemaah haji asal Indonesia di Arab Saudi. Batu kerikil yang dipergunakan untuk melontar jumrah seringkali dibawa pulang, bahkan dikeramatkan untuk dijadikan jimat.

Kepala Bidang Bimbingan Haji Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia di Saudi Surahmat mengatakan, ada saja perilaku iseng hingga bid'ah yang dilakukan jemaah, termasuk menganggap batu kerikil Muzdalifah sebagai benda yang memiliki barokah lalu menyimpannya. Hal itu disampaikan dia di Mekkah, Selasa (23/4) seperti dikutip Antara.

"Beragam alasan jemaah menyimpan batu kerikil Muzdalifah yang biasa digunakan untuk melontar jumrah, yakni sebagai kenang-kenangan dan ada menjadikannya sebagai jimat," kata Surahmat.

Sesungguh bukan karena alasan batu tersebut memiliki kelebihan atau apa pun juga, tetapi karena pada dasarnya setiap jemaah dilarang mengambil apa pun yang bukan haknya selama di tanah suci.

Di Muzdalifah, jemaah disunnahkan mengambil batu kerikil untuk melontar jamarah di Mina.

"Minimal tujuh batu kerikil untuk melontar jumrah Aqaba di Mina. Kerikil yang dikumpulkan sebesar biji kacang," kata Surahmat.

Muzdalifah terletak di antara Ma'zamain (dua jalan yang memisahkan dua gunung yang saling berhadapan) Arafah dan lembah Muhassir. Luas Muzdalifah adalah sekitar 12,25 kilometer persegi. Di sana terdapat rambu-rambu pembatas yang menentukan batas awal dan akhir Muzdalifah.

Jemaah berangkat ke Muzdalifah setelah wukuf di Arafah pada Kamis (25/10) atau 9 Zulhijjah, yakni setelah matahari terbenam sambil membaca talbiyah.

Di Muzdalifah jemaah disarankan melakukanlah shalat Maghrib dan Isya dengan jama dan qhasar lalu menetap (mabit) hingga Shubuh. Setelah selesai shalat, diimbau untuk memperbanyak doa dan zikir hingga hari tampak mulai terang, sambil menghadap kiblat dan mengangkat kedua tangan, mengikuti tuntunan Rasulullah SAW lalu bergerak ke Mina.

Reporter: Muhammad Hasits[bal]


Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment