Tuesday, September 20, 2011

Arab Saudi memberikan US$10 Juta kepada lembaga baru PBB untuk memerangi terorisme.

Sekjen PBB Ban Ki-moon mengatakan bantuan tersebut merupakan langkah awal dari sebuah tahapan baru dalam kerjasama menghadapi terorisme.
"Apa yang saya lihat hari ini adalah sebuah langkah awal dalam sebuah tahapan baru kerjasama memerangi terorisme," kata Ban.
"Negara-negara di dunia ini mengetahui bahwa mereka tidak bisa berjalan sendiri dalam memerangi terorisme."
Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Saud al-Faisal mengatakan terorisme telah membuat negara mereka menderita.
Mereka juga memandang bahwa aksi terorisme tidak mewakili agama atau kelompok sosial tertentu.

Harapan

Sejumlah petinggi negara Eropa menaruh harapan terhadap lembaga ini namun mereka juga mengingatkan agar lembaga antiteror PBB ini juga bisa menjamin digunakannya kaidah HAM dalam menangani kasus terorisme.
Menteri Luar Negeri Norwegia, Jonas Gahr Stoere mengatakan kepada media bahwa aksi teror bisa menyerang setia setiap negara mengacu pada kasus pembantaian 77 orang oleh seorang penembak bersenjata di negara itu pada 22 Juli lalu.
"Ada kesamaan dalam aksi terorisme semuanya adalah aksi yang menakutkan," kata Stoere.
"Sehingga memang kenapa kemudian kasus ini menjadi persoalan internasional dan oleh sebab itu juga kenapa ini menjadi urusan PBB."
Sementara itu Presiden Swis, Micheline Calm-Rey menggaris bawahi pentingnya perlindungan hak asasi dalam aksi bersama memerangi terorisme ini.
Dia juga mengatakan bahwa setiap negara yang terlibat dalam aksi memerangi terorisme juga harus memiliki konsepsi yang sama dalam perang bersama ini.

Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment