Friday, September 9, 2011

Usai Membunuh Usamah, Harusnya AS Segera keluar dari Afghanistan

WASHINGTON-- Amerika Serikat seharusnya mengambil keuntungan dari kematian Usamah bin Ladin dengan menarik tentaranya dari Afghanistan, kata mantan duta besar Saudi untuk Washington, Pangeran Turki Faisal, Rabu.
Karena, menurut dia,  pembunuhan pemimpin Alqaidah itu bukan akhir terorisme dan itu seharusnya diberi nilai lebih oleh warga Amerika Serikat, kata Turki.
Pasukan khusus Angkatan Laut Amerika Serikat melacak tempat persembunyian bin Laden di kota garnisun Pakistan, Abbottabad, dan membunuhnya dalam serangan berani pada awal Mei. Kematian bin Laden dapat menjadi kesempatan sempurna bagi presiden Amerika Serikat untuk menarik pasukannya, kata pangeran mantan kepala intelejen Saudi itu.
"(Tapi) Saya lihat Amerika Serikat tak pelak menarik diri dari Afghanistan. Saya melihat Amerika Serikat melakukannya pada sekitar 2014," tambah John Negroponte, mantan diplomat Amerika Serikat dan direktur pertama lembaga intelejen negara di bawah Presiden George W Bush.
Negroponte dan Faisal membahas perubahan ancaman terorisme beberapa hari menjelang peringatan 10 tahun serangan 11 September 2001 terhadap Amerika Serikat. Negroponte menyatakan kekuatan teknologi informasi dimasukkan ke dalam tangan masyarakat sandi Amerika Serikat dalam hal menyasar teroris selama dasawarsa belakangan.
Pentagon pada awal Agustus berusaha menghilangkan kekuatirannya akan kebangkitan Taliban setelah pejuang Afghanistan itu menembak jatuh helikopter pada akhir pekan sebelumnya, yang menewaskan 30 tentara Amerika Serikat.
Itu kejadian paling mematikan bagi pasukan Amerika Serikat di Afghanistan sejak perang tersebut dimulai hampir sedasawarsa lalu dan mengikuti serangkaian pembunuhan kelas tinggi serta serangan gerilyawan dalam beberapa bulan belakangan.
Pejabat tentara Amerika Serikat berulang kali mengecilkan kejadian itu saat Taliban berusaha menunjukkan kekuatan sesudah serangkaian kekalahan, yang mengakibatkan kubu mereka diambil alih pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).REPUBLIKA.CO.ID,


Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment