
“Presiden Abbas mengucapkan terima kasih atas kebaikan hati Raja Saudi itu,” lapor kantor berita Palestina WAFA.
Hari Rabu (16/1/2013) Abbas dilaporkan menerima telepon dari Menteri Keuangan Saudi Ibrahim al-Assaf yang menginformasikan rencana Raja Abdullah untuk mengirim uang US$1 juta ke anggaran negara Palestina.
Bantuan dari Kerajaan Arab Saudi itu dirasa sangat berarti, sebab menyusul pengakuan sebagian besar negara anggota Majelis Umum PBB atas negara Palestina, pemerintah Zionis Israel menahan semua uang yang menjadi milik Palestina, hasil dari pungutan pajak rakyat. Uang sebesar US$120 juta itu diambil paksa oleh Israel untuk membayar hutang Palestina kepada perusahaan listrik milik Zionis Yahudi.
Abbas mengancam akan mengadukan Israel ke Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) jika tidak memberikan uang pungutan pajak tersebut.
Uang sumbangan dari Arab Saudi itu akan memungkin pemerintah Palestina membayar gaji para pegawai dan anggota militernya yang dua bulan terakhir ini belum mendapatkan gaji sama sekali.
Kementerian Keuangan Palestina mengatakan, negaranya membutuhkan US$150 juta setiap bulan untuk membayar gaji pegawai.
Hari Ahad kemarin, pejabat Palestina bertemu dengan Liga Arab di Kairo guna mendiskusikan “jaring keamanan finansial” untuk Palestina. Demikian lapor Saudi Gazette (18/1/2013).*
Rep: Ama FarahRed: Dija
Hari Rabu (16/1/2013) Abbas dilaporkan menerima telepon dari Menteri Keuangan Saudi Ibrahim al-Assaf yang menginformasikan rencana Raja Abdullah untuk mengirim uang US$1 juta ke anggaran negara Palestina.
Bantuan dari Kerajaan Arab Saudi itu dirasa sangat berarti, sebab menyusul pengakuan sebagian besar negara anggota Majelis Umum PBB atas negara Palestina, pemerintah Zionis Israel menahan semua uang yang menjadi milik Palestina, hasil dari pungutan pajak rakyat. Uang sebesar US$120 juta itu diambil paksa oleh Israel untuk membayar hutang Palestina kepada perusahaan listrik milik Zionis Yahudi.
Abbas mengancam akan mengadukan Israel ke Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) jika tidak memberikan uang pungutan pajak tersebut.
Uang sumbangan dari Arab Saudi itu akan memungkin pemerintah Palestina membayar gaji para pegawai dan anggota militernya yang dua bulan terakhir ini belum mendapatkan gaji sama sekali.
Kementerian Keuangan Palestina mengatakan, negaranya membutuhkan US$150 juta setiap bulan untuk membayar gaji pegawai.
Hari Ahad kemarin, pejabat Palestina bertemu dengan Liga Arab di Kairo guna mendiskusikan “jaring keamanan finansial” untuk Palestina. Demikian lapor Saudi Gazette (18/1/2013).*
Rep: Ama FarahRed: Dija
Artikel Terkait:
palestina
- “Selamat Datang Duta Palestina!”
- Sikap Ulama Terhadap Konflik Palestin – Yahudi
- Palestina Diakui PBB, Ini Reaksi Arab Saudi
- Palestina, Tanah Kaum Muslimin
- Malik Faishal bin ‘Abdul ‘Aziz Alu Sa’ud dan Seruannya Untuk Membebaskan Al-Quds
- JIHAD NABI DI BUMI PALESTINA
- Fatwa Lajnah Da’imah Tentang Serangan Yahudi Kepada Muslim Palestina di Jalur Gaza
- Raja Abdullah Gratiskan Haji Untuk 2.000 Anggota Keluarga Martir Palestina
- Arab Saudi Dukung Palestina
No comments:
Post a Comment