![]() |
Raja Abdullah |
Raja Abdullah mengambil keputusan itu setelah berkonsultasi dengan para pemimpin agama di Arab Saudi, yang menerapkan versi ketat hukum syariah Islam. Kerajaan Arab Saudi mengalokasikan kuota 20 persen di dewan konsultatif bagi kaum wanita yang ditunjuk oleh raja untuk menasehatinya tentang kebijakan, tetapi mereka tidak bisa mengatur.
"Ini adalah kejutan yang baik dan janji yang telah dipenuhi. Raja bertekad untuk menempatkan perempuan di pusat perhatian. Ini akan menyuarakan, bahwa Arab Saudi akan mengamankan lebih banyak hak bagi kaum perempuan,” kata Novelis wanita Arab Saudi, Badriya al-Bishr.
Namun, dekrit ini tetap menerapkan pedoman yang ketat. Anggota Dewan Syura pria akan dipisahkan dengan kaum wanita. Perempuan akan duduk di daerah khusus dan masuk ke ruang Dewan Syura melalui pintu terpisah agar tidak bergaul dengan rekan-rekan pria mereka.
Raja Abdullah telah dengan hati-hati melakukan perubahan.
Artikel Terkait:
Politik
- Menggapai Kemenangan dengan Tauhid
- Seruan dari Masjid Nabawi untuk Rakyat Mesir: "Kembalilah ke Rumah-rumah Kalian"
- Laporan dari Suriah: “Basyar Assad Hasil Perkawinan antara Amerika dengan Israel”
- Arab Saudi bantah terlibat dalam serangan udara ke Yaman
- Heran
- Palestina, Tanah Kaum Muslimin
- Malik Faishal bin ‘Abdul ‘Aziz Alu Sa’ud dan Seruannya Untuk Membebaskan Al-Quds
- JIHAD NABI DI BUMI PALESTINA
- Fatwa Lajnah Da’imah Tentang Serangan Yahudi Kepada Muslim Palestina di Jalur Gaza
No comments:
Post a Comment