Mekkah dan Madinah
menjadi destinasi bagi traveler Muslim yang ingin berwisata rohani.
Saat traveling ke sana, jangan lupa mencicip nikmatnya susu unta. Segar!
Usai melaksanakan rukun dan wajib Haji, jamaah masih mempunyai kesempatan untuk melaksanakan ibadah Umroh sunat sebelum diberangkatkan ke Madinah untuk shalat arbain di Masjid Nabawi. Miqot untuk Umroh di dekat Kota Mekkah yang sering dilakukan oleh jamaah adalah Tan’im. Namun kami berkesempatan untuk Umroh sunat dengan mengambil Miqot di Hudaibiyah.
Untuk menuju kota kecil Hudaibiyah ini, kami naik bis dari Mekkah dengan melewati gurun pasir yang cukup luas. Di kanan kiri jalan terhampar lautan pasir yang maha luas.
Namun istimewanya, di pinggir-pinggir jalan banyak kemah-kemah kecil milik suku setempat. Mereka tinggal di padang pasir itu siang malam untuk beternak kambing dan unta yang menjadi penghidupannya sehari-hari.
Kandang-kandang mereka sederhana. Hanya berupa kawat-kawat berduri yang dipasang melingkar, tergantung dari jumlah unta yang mereka pelihara. Paling sedikit mereka memelihara 10 ekor unta.
Unta mereka diberi makan rumput yang dibeli dari pasar rumput di dekat Mekkah. Sedangkan minumnya yaitu air tawar yang dibeli dari tangki air dari penyulingan air asin di Jeddah.
Para peternak tinggal di kemah-kemah atau gubuk kecil di sepanjang jalan Mekkah-Hudaibiyah yang suhunya cukup panas. Selain dagingnya, unta betina juga menghasilkan susu yang cukup berkhasiat.
Rombongan jamaah Haji yang melewati peternakan itu diberikan kesempatan untuk melihat-lihat unta dari dekat. Hewan ini dikenal paling mampu menahan suhu yang panas dibandingkan hewan lain.
Jamaah Haji juga diberi kesempatan untuk menikmati segarnya susu unta langsung dari hasil perahan para peternak. Susu itu ditempatkan dalam ember-ember besar lalu dimasukkan dalam botol air mineral dengan isi sekitar 400 ml.
Setiap botol dijual seharga SR 5 atau Rp 12.500. Kami bersama rombongan pun mencoba minum susu unta untuk pertama kalinya. Rasanya mirip dengan santan kelapa namun agak asin, sehingga bisa mengurangi rasa dahaga ketika kehausan.
Selain itu diyakini bahwa susu unta mempunyai banyak khasiat. Kesempatan yang langka itu dimanfaatkan para jamaah Haji termasuk saya untuk merasakan nikmatnya susu unta yang jarang kita temui di Indonesia.
Dari pengamatan, hampir semua jamaah rombongan kami membeli dan meminum susu unta segar. Bahkan ada satu atau dua jamaah yang membawanya pulang untuk diminum di maktab.
Nah para pembaca yang kebetulan akan menunaikan ibadah Haji, bisa menikmati nikmat dan sensasinya susu unta ini. Anda bisa menemuinya di perjalanan dari Mekkah menuju Kota Hudaibiyah.
Sepanjang jalan bisa kita temui kemah-kemah sederhana suku Badui yang berkulit hitam legam dengan peternakan untanya. Bis-bis yang kita tumpangi bisa parkir dengan leluasa di dekat peternakan unta.
Usai melaksanakan rukun dan wajib Haji, jamaah masih mempunyai kesempatan untuk melaksanakan ibadah Umroh sunat sebelum diberangkatkan ke Madinah untuk shalat arbain di Masjid Nabawi. Miqot untuk Umroh di dekat Kota Mekkah yang sering dilakukan oleh jamaah adalah Tan’im. Namun kami berkesempatan untuk Umroh sunat dengan mengambil Miqot di Hudaibiyah.
Untuk menuju kota kecil Hudaibiyah ini, kami naik bis dari Mekkah dengan melewati gurun pasir yang cukup luas. Di kanan kiri jalan terhampar lautan pasir yang maha luas.
Namun istimewanya, di pinggir-pinggir jalan banyak kemah-kemah kecil milik suku setempat. Mereka tinggal di padang pasir itu siang malam untuk beternak kambing dan unta yang menjadi penghidupannya sehari-hari.
Kandang-kandang mereka sederhana. Hanya berupa kawat-kawat berduri yang dipasang melingkar, tergantung dari jumlah unta yang mereka pelihara. Paling sedikit mereka memelihara 10 ekor unta.
Unta mereka diberi makan rumput yang dibeli dari pasar rumput di dekat Mekkah. Sedangkan minumnya yaitu air tawar yang dibeli dari tangki air dari penyulingan air asin di Jeddah.
Para peternak tinggal di kemah-kemah atau gubuk kecil di sepanjang jalan Mekkah-Hudaibiyah yang suhunya cukup panas. Selain dagingnya, unta betina juga menghasilkan susu yang cukup berkhasiat.
Rombongan jamaah Haji yang melewati peternakan itu diberikan kesempatan untuk melihat-lihat unta dari dekat. Hewan ini dikenal paling mampu menahan suhu yang panas dibandingkan hewan lain.
Jamaah Haji juga diberi kesempatan untuk menikmati segarnya susu unta langsung dari hasil perahan para peternak. Susu itu ditempatkan dalam ember-ember besar lalu dimasukkan dalam botol air mineral dengan isi sekitar 400 ml.
Setiap botol dijual seharga SR 5 atau Rp 12.500. Kami bersama rombongan pun mencoba minum susu unta untuk pertama kalinya. Rasanya mirip dengan santan kelapa namun agak asin, sehingga bisa mengurangi rasa dahaga ketika kehausan.
Selain itu diyakini bahwa susu unta mempunyai banyak khasiat. Kesempatan yang langka itu dimanfaatkan para jamaah Haji termasuk saya untuk merasakan nikmatnya susu unta yang jarang kita temui di Indonesia.
Dari pengamatan, hampir semua jamaah rombongan kami membeli dan meminum susu unta segar. Bahkan ada satu atau dua jamaah yang membawanya pulang untuk diminum di maktab.
Nah para pembaca yang kebetulan akan menunaikan ibadah Haji, bisa menikmati nikmat dan sensasinya susu unta ini. Anda bisa menemuinya di perjalanan dari Mekkah menuju Kota Hudaibiyah.
Sepanjang jalan bisa kita temui kemah-kemah sederhana suku Badui yang berkulit hitam legam dengan peternakan untanya. Bis-bis yang kita tumpangi bisa parkir dengan leluasa di dekat peternakan unta.
No comments:
Post a Comment