Memacu mobil dengan kecepatan tinggi di jalan raya dan lalu lintas
umum adalah berbahaya.Apalagi dipacu di jalanan tanah air
,Indonesia.Namun di jalanan perkampungan dan sekitar gurun Saudi,memacu
di atas 150km/jam bisa kita coba.
Resiko di-Tilang oleh Polisi bisa saja terjadi,atau kalau di
perkotaan akan dijepret kamera satelite atau kamera bermobil dan segera
dikejar polantas .Polantas sini rata-rata tidak bisa disuap,atau kalau
kesalahannya tidak fatal,hanya diingatkan saja kemudian berlalu setelah
“melantik’ memperingati bahwa kita jangan terlalu ngebut.Tetapi jika
kena kamera,harga mati kita harus bayar melalui bank setelah itu diurus
di kantor bagian lalulintas setempat.
Memacu mobil dengan kecepatan yang tinggi lebih dari 150km/jam di
jalanan pedalaman Saudi,sepertinya sudah jadi kebiasaan umum.Padahal di
marka kecepatan tetap tertulis kecepatan maksimum adalah 120km/jam.
Beberapa hal yang membuat hal ini bisa terjadi.Memacu mobil di
atas 150km per jam,di perkampungan dan sekitar jalan raya gurun pasir,
sbb:
1.Kondisi jalan yang mulus,jarang belokan tajam,kontur tanah yang
umumnya datar dan bebas lobang-lobang kerusakan jalan yang berbahaya.
2.Lebar jalan di jalur one way sekalipun rata-rata tidak kurang dari 6 meter lebarnya.
3.Tidak ada pengendara yang bersepeda motor dan jarang khewan liar masuk ke area jalan raya.
4.Kondisi di sepanjang jalan gurun sepi,jarang ada perkampungan
penduduk yang padat dan bisa dikatakan tidak ada manusia atau khewan
yang melintas.
5.Rata-rata mobil yang dipakai oleh Warga Saudi yang melintas,
mobil mahal,canggih dan dalam kondisi yang bagus,layak jalan.Jadi
peluang tabrakan karena mobil di depan kita mogok mendadak,sangat
kecil.Walaupun kasus tabrak mobil mogok suka terjadi,tetapi tidaklah
sesering di tanah air.
6.Jarang macet karena padatnya lalu lintas,paling macet sesaat jika ada pekerjaan jalan atau kecelakaan lantas di depan kita.
7.Jarang ada tebing yang runtuh atau jalanan rusak berlubang jadi meskipun di jalanan kampung tetapi serasa di jalan tol saja.
8.Mereka memacu dengan kecepatan tinggi,didukung oleh performa
mobil-mobil mereka yang rata-rata mobil mewah,mahal,canggih dan berumur
masih di bawah lima tahun setelah keluar dari Dealer.Atau paling tidak
bagi yang dipakai untuk jarak jauh mobil mereka berumur paling tua 10
tahun setelah kelar dari pabrik.
9.Saat ini sudah jarang ada perbaikan yang bersifat kecil-kecilan,mereka
membangun jalan satu kali jadi pada pertama kali pembangunannya dengan
kualitas aspal jalan yang baik dan sudah di “cetak biru” dengan baik di
awalnya.
Sehingga jarang ada proyek memasang isntalasi yang buka satu tutup
satu,menggali jalan raya bergantian.Sehingga perbaikan dan pemasangan
instalasi lintas proyek di jalan raya jadi seperti terjadi sepanjang
hari.Beres proyek instansi yang satu lalu digali oleh proyek yang
lain,seperti halnya sering terjadi di kota-kota di tanah air.
Di sini pada umumnya tidak terjadi demikian,cetak biru di awal
pembangunan sebuah jalur jalan raya benar-benar dibuat
matang,Terkoordinasi dengan baik dari sejak awal,cetak biru matang
misalnya mulai dari instalasi listrik,air dan kemungkinan tata ruang
masa depan.Koordinasi pemasangan instalasi umum sudah “dihitung”
mendekati sempurna sebelumnya,demikianlah kira-kira istilahnya.(maaf
saya bukan ahli teknik sipil, gan!).
Disarankan jika di tanah air untuk tidak banyak ngebut di jalan umum
selain di sirkuit! Karena kondisi jalan dan lingkungan kita berbeda
dengan jalanan di Gurun Saudi misalnya.
Jalan raya di kita Indonesia lain dengan si gurun.Di jalan raya
tanah air banyak bercampur dengan aktivitas manusia yang ramai,banyak
khewan masuk jalan raya,jalur lintasan Kereta Api,banyak belokan
tajam,jalanan rusak atau sedang diperbaiki,jalanan sempit,tanjakan
,turunan tajam,curah hujan yang tinggi serta kepadatan lalu lintas yang
padat dan sebagainya.Mengemudi di jalanan tanah air harus ekstra hati-hati.
Setiap kita menyetir mobil ,sangat bijaksana sekali jika selalu mengingat hal ini bahwa : Resiko
mengemudi mobil itu adalah bisa membunuh diri kita dan orang lain dalam
hitungan detik saja.Sengaja atau tidak sengaja,terlebih jika kita lalai
mengemudinya.
***
Ini ada contoh beberapa gambar jalan raya di gurun Saudi Arabia yang
memungkinkan bisa sekali-kali “ngebut’ di atas 150km per jam.
Kondisi jalan raya yang mulus,tidak ada sepeda motor dan jenis
transportasi lainnya (jarang),lintasan dan jarak tempuh yang
panjang,frekuensi curah hujan yang sangat sedikit,jarang lalu lalang
orang dan didukung oleh kondisi mobil yang masih prima dan masih layak
jalan.Membuat bisa sesekali tancap gas di angka 150km per jam atau
lebih.Wussssh…!
Semua koleksi foto adalah milik pribadi.Aang Suherman-Riyadh,KSA.
diambil dari http://www.kompasiana.com/wierodjampang
No comments:
Post a Comment