Beberapa situs-situs peninggalan Rasulullah kabarnya dipereteli satu persatu oleh mereka untuk dijadikan fasilitas umum.
Beberapa golongan menyayangkan penguasanya yang berfaham Wahabi. Apa itu Wahabi? Percayalah, Google akan menjawabnya dengan indah :)
Tetapi
Di negara itu mereka membangun perumahan-perumahan untuk kalangan non pegawai pemerintahan. Mereka para pegawai swasta, penggembala atau wiraswasta yang tidak mampu menyokong kehidupan mereka sendiri.
Di negara itu mereka membangun perumahan-perumahan untuk kalangan non pegawai pemerintahan. Mereka para pegawai swasta, penggembala atau wiraswasta yang tidak mampu menyokong kehidupan mereka sendiri.
Perumahan di mana air dan listrik adalah tanggungan negara. Di mana para jandanya mendapatkan suplay tiap bulannya.
Di negara itu, fasilitas kesehatan bukanlah hal yang jauh untuk dijangkau bagi rakyatnya ataupun para pendatang asing.
Di negara itu tak perlu pusing membayar uang sekolah.
Di negara itu tiap beberapa bulan sekali ada gaji bonus dari pemerintah. Sang penguasa sering berderma tak hanya untuk rakyatnya tetapi juga untuk para pekerja tamunya.
Di negara yang padi akan sulit tumbuh, anggur tak mudah subur. Namun, carilah apapun, semua ada.
Kembali ke negaraku, begitu miskin rasanya.
Fasilitas kesehatan hanya bagi mereka yang benar-benar miskin. Meski tak jarang salah sasaran.
Mereka yang berada pada posisi ‘tengah’ semakin sulit mengikuti alur kehidupan di tanah tumpah darah ini.
Ku kira memanglah negaraku miskin.
Dan kami, rakyat harus mengerti.
Namun ku terhenyak ketika melihat deretan angka nol jumlah harta yang dilarikan ke sana ke mari oleh para penyeleweng.
Ternyata negaraku tak semiskin yang kusangkakan. Mungkin lebih kaya dari negara dengan para penguasa Wahabi di seberang sana.
http://knitknotlove.wordpress.com/2013/03/29/wahabi-tetapi-2/
No comments:
Post a Comment