Ana cekcok dengan saudara karena dia meminta ana berhenti mengaji di
kelompok wahabi, katanya wahabi itu penghianat islam, pembunuh kaum muslimin di
zamannya, tukang kayu tak berilmu, pemabuk, mata-mata inggris, benarkah
demikian? Ana menangis dalam hati, tak bisa menjawab
tapi ana yakin itu hanya syubhat, mohon diluruskan
Jawaban
Dakwah pembaharuan yang diusung oleh syaikh muhammad bin abdul wahhab v memiliki pengaruh yang baik terhadap umat,
kecuali bagi orang-orang yang hendak merongrong islam dari kalangan pendengki. Oleh sebab itu mereka memerangi islam dengan segala sarana dan kekuatan
yang mereka miliki. Maka para musuh Allah tersebut berusaha untuk
menggugurkannya, karena dakwah salafiyah, sejak kemunculannya menjadi duri yang
menusuk dan melukai sayap mereka semua.
Pihak yang paling merasa terancam dengan dakwah syaikh adalah kelompok
rafidhoh yang dakwahnya penuh dengan kesyirikan dan mengajak kepada pemujaan
kuburan serta meminta kepada imam-imam mereka. Lalu mereka mengarang sebuah
diary (catatan harian) yang dinisbatkan kepada mata-mata inggris yang mereka beri nama hember. Dalam tulisan itu disebutkan bahwa syaikh dan dakwahnya adalah kacung dan
cecunguk inggris.
Fakta dan kenyataan sejarah justru memastikan bahwa orang-orang
rafidhah-lah yang selalu menjadi antek yahudi,salibis, dan paganisme (penyembah
berhala) hingga hari ini memerangi untuk memerangi agama Allah yang hak dan
para pemeluknya. Mereka adalah pengkhianat yang selalu
berusaha memfitnah orang-orang terhormat dengan berbagai fitnah keji
sebagaimana diketahui semua orang. Para penganut rafidhoh
telah menjadi antek musuh-musuh islam sejak zaman Ibnu al-Alqami, sang
konspirator yang menjalin hubungan denganpasukan tartar untuk menjatuhkan
baghdad kepada bangsa mongol sampai peristiwa penggempuran irak oleh tentara
salibis multinasional pemimpin Amerika pada tahun 2003 M.
Tidak ada dakwah yang terang-terangan menguliti borok-borok rafidhah
seperti dakwah salafiyyah yang sudah biasa dicap oleh orang-orang yang menyelisihinya
dengan sebutan “WAHABI”. Padahal dakwah salafiyah ini mengajak umat agar kembali kepada sumber
asli (al-qur’an dan as-sunnah) sesuai dengan pemahaman dan pengamalan para
shalafus shalih. Inilah yang dapat membasmi seluruh kebatilan rafidhah atau
kelompok menyimpang lainnya.
Adapun isi diary palsu tersebut, kesimpulannya ialah menceritakan tentang
seorang mata-mata inggris yang pura-pura masuk islam untuk memecah belah kaum
muslimin dengan menyebarkan faktor-faktor yang dapat memicu timbulnya
perpecahan tersebut. Mata-mata rekaan tersebut, hemfer, dalam misinya itu
berkenalan dengan syaikh muhammad bin abdil wahhan di kota bashrah,irak. Pada
saat itu ibnu Abdil Wahhab dalah seorang pemuda liberal. Mata-mata inggris
tersebut kemudian merekrutnya menjadi mata-mata guna memuluskan rencana inggris
merusak islam dan kaum muslimin.
Semua kebatilan yang difitnahkan kepada syaikh muhammad bin abdil wahhab
yang tertulis dalam diary palsu itu dengan mudah tersingkap kepalsuaannya dan
telah dibantah oleh peneliti yang adil (bukan hanya dari kalangan muslim). Diantara bukti yang menunjukkan kebatilan dan kebohongan dibalik catatan
harian itu, dan bukti bahwa si mata-mata hemfer hanyalah rekaan atau karangan
semata, antara lain,ialah:
1.
Tidak ada naskah asli diary berbahasa inggris tersebut;
penyebar isu menyebutkan bahwa diary itu ditulis dalam bahasa inggris sebelum
diterjemahkan dalam bahasa arab. Bahkan sekedar informasi ada atau tidaknya
catatan harian dimaksud, pihak inggris tidak memiliki informasi sama sekali.
2.
Tidak ada informasi tentang jati diri penulis diary palsu
tersebut, termasuk dari pihak inggris sendiri.
3.
Penerjemah bersembunyi dibalik nama samaran dan ditulis
hanya huruf-huruf yang sama sekali tidak menunjukkan seseorang yang dikenal.
4.
Tidak ada sedikitpun petunjuk tentang keberadaan diary
ini dalam buku-buku rujukan yang ditulis oleh para peneliti tentang kemunculan
dan fenomena dakwah salafiyyah yang diusung oleh syaikh muhammad bin abdul
wahhab, baik yang ditulis oleh peneliti muslim maupun non muslim. Mustahil
karya-karya ilmiah tidak memuat informasi penting seperti ini.
5.
Semua yang tertulis dalam karya-karya syaikh Muhammad bin
abdil wahhab bertolak belakang dengana apa yang tertulis dalam diary jaid-jadian
tersebut.
6.
Dalam diary itu tertulis bahwa menteri urusan koloni
inggris mengutus hemfer pad tahun 1710 M ke Mesir, Irak, Hijaz, dan teheran. Padahal
sama-sama kita ketahui dengan pasti bahwa pada waktu itu Inggris belum memiliki
menteri urusan koloni.
7.
Penulis diary menyebutkan kekaisaran inggris
sebagai “yang matahari tidak tenggelam darinya” (jaya). Padahal wwaktu
itu inggris belum menyandang julukan tersebut, karena Inggris baru dapat
merebut India pada tahun 1819 M, Burma tahun 1824 M, Cina tahun 1842 M, dan
Mesir tahun 1882 M.
8.
Hemfer mengaku bertemu dengan syaikh pada tahun 1713 M.
Padahal usia beliau pada saat itu belum genap sepuluh tahun.
9.
Para peneliti telah meneliti dalam arsip-arsip
ensiklopedia dan manuskrip Inggris yang ditulis semenjak sekitar 300 tahun
lalu, tetapi tidak ditemukan diary tersebut, begitu juga dengan informasi
tentang hemfer yang diisukan sebagai penulis diary
Sesungguhnya disayangkan ternyata tipu muslihat Rafidhah ini ditelan
mentah-mentah oleh beberapa kalangan umat islam sendiri yang juga merasa
terusik kepentingannya dengan dakwah syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, lalu
melabelkan hal yang sama kepada beliau dan dakwahnya. Padahal, pada hakikatnya
dakwah syaikh berasaskan pada pemurnian tauhid serta mengikhlaskan ibadah hanya
kepada Allah semata berdasarkan apa yang disyariatkan Allah dalam kitabNya dan
melalui lisan Rasulullah , meninggalkan bid’ah dan maksiat serta menegakkan islam yang telah
ditinggalkan penganutnya.
Dua imam tersohor di yaman yaitu Imam as-san’ani
(penulis kitab subulussalam) dan asy-syaukani memberikan pujian yang harum kepada beliau. Imam as-san’ani v memuji syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dalam bait syair yang indah,
karena beliau telah melakukan amar ma’ruf dan nahi mungkar, serta memuji
ketakwaan dan keilmuan syaikh yang luas dalam sebuah surat yang dikirim pada
tahun 1163 H. Asy-Syaukani v dalam kitabnya menyebutkan beliau sebagai al-Badr
at-Talii bi Mahasin min ba’di al-Qarn as-Sabi. Pada tahun 1215 H dua jilid
kitab sampai kepada beliau kiriman dari syaikh. Salah satu jilidnya mencakup
risalah Muhammad bin Abdul Wahhab yang semuanya menekankan untuk ikhlas dalam
mengesakan Allah, dan menjauhkandiri dari syirik yang banyak dilakukan oleh
para pemuja kubur. Risalah itu adalah risalah yang sangat bagus karena didasari
pada dalil dari Al-qur’an dan Sunnah.
Imam asy-syaukani menulis lebih dari seratus bait syair yang sangat
menyentuh mengungkapkan belasungkawa atas wafatnya syaikh Muhammad bin Abdul
Wahhab
Diantara ulama yang jug memuji syeikh adalah ulama hadits dari India Muhammad Basyir as-sahwani dalam kitabnya siyanah al-ihsan ‘an waswasah asy-syekh dahlan. Dalam
kitab itu dia menulis, “syeikh (Muhammad bin Abdul wahhab) v tidak dikenal darinya satu perkataanpun
yang menyendiri dari ulama lain dan tidak pula dari Ahlusunnah waljama’ah,
seluruh perkataannya dalam bab ini, maksud saya apa yang beliau dakwahkan
berupa tauhid Asma’ wa Sifat dan tauhid dalam amal serta ibadah merupakan
perkara yang telah disepakatai kaum muslimin, tidak ada yang menyelisihi masalah tersebut selain orang yang keluar dari
golongan mereka (Ahlusunnah) dan menyimpang dari manhaj mereka seperti
Jahmiyyah, Mu’tazilah, dan para penyembah kubur ekstrim. Bahkan apa yang beliau sampaikan adalah perkara yang disepakati oleh para
Rasul dan kitab-kitab yang diturunkan sebagaimana hal itu diketahui oleh
orang-orang yang mengenal baik apa yang beliau dakwahkan”.
Diantara ulama yang memuji cucu-cucu syeikh dan para pengikutnya adalah al-Allamah
al-Jabrani, sejarawan Mesir yang terkenal. Dia memuji cucu Syeikh dan para
pengikutnya dalam bukunya Aja’ib al-Asar. Demikian juga dengan al-‘Alamah
Nu’man khairuddin al-Umawi, dan al-amir Syukaib Arislan, dan ulama-ulama
lain yang mengkaji kitab-kitab Syeikh secara objektif.
Ini menunjukkan
bahwa aqidah syeikh sama dengan aqidah salafuis sholih yang mengalir dari
sumber yang murni dan mengikuti para imam Abu Hanifah, Malik Syafi’i, Ahmad,
Sufyan, al-Lais, al-Auza’i dan orang orang yang selevel mereka. Akan tetapi,
sudah menjadi tabiat manusia ketika ada sesuatu tidak sejalan dengan kesukaan
dan kebiasaan yang telah berlaku uumum (karena telah jauhnya penyimpangan
yang telah terjadi ditengah umat ini, sehingga yang hak dipandang batil karena
sudah lama ditinggalkan, dan kebatilan dianggap sebagai kebenaran karena telah
banyak yang melakukan) mereka akan memusuhinya, Allah berfirman :
44. atau Apakah kamu mengira bahwa
kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. mereka itu tidak lain, hanyalah
seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang
ternak itu).(Q.S. al-Furqan: 44)
Juga firman Allah
52. Demikianlah tidak seorang Rasulpun yang
datang kepada orang-orang yang sebelum mereka, melainkan mereka mengatakan:
"Dia adalah seorang tukang sihir atau seorang gila." (Q.S. adz-Dzariyat: 52)
Dalam shahih
Bukhari disebutkan bahwa Waraqah bin Naufal berkata pada Nabi “tidak seorang pun datang menyampaikan
seperti yang engkau bawa melainkan dia akan dianiaya. Jika aku hidup sampai pada waktu itu maka
aku akan menolongmu dengan pertolongan yang besar”.
Itulah yang
dapat saya sampaikan secara ringkas, sesungguhnya kami banyak mengajak umat
untuk mengikuti aqidah yang benar, mengikuti Al-qur’am dan As-sunnah yang
shahih bukan mengajak umat untuk mengikuti Muhammad bin Abdul Wahhab, jika kami
katakan bahwa apa yang beliau tulis dalam buku-bukunya adalah merupakan
kebenaran, itu karena kami menemukan kesesuainnya dengan Al-qur’an dan
As-sunnah sesuai dengan pemahaman salafus sholih. Demikian pun kami tidak
menajadikan beliau sebagai landasan dalam dakwah kami, karena sumber rujukan
kami adalah Al-qur’an As-sunnah sesuai dengan pemahaman salafus sholih seperti
Imam Syafi’i v dan imam-imam Ahlussunnah lainnya.
Sumber
majalah qiblati edisi 04 tahun VII
http://kumpulankonsultasi.blogspot.com/2013/04/benarkah-wahabi-pengkhianat.html
No comments:
Post a Comment