Wednesday, January 2, 2013

TARGET BELANJA ARAB SAUDI tahun depan

Compact_uangKontras dengan situasi di Eropa, kemakmuran justru dialami negara jazirah Arab. Dewan Kementerian Arab Saudi dilaporkan telah menyetujui anggaran belanja negara 2013, sebesar USD218,7 miliar. Hal ini menyusul rekor pendapatan negara yang mencapai USD221 miliar atau sekitar Rp2.137 triliun.

Raja Abdullah yang sempat menjalani operasi punggung, bulan lalu, tampak hadir memimpin pertemuan dewan. "Ada banyak kekayaan yang diberikan, syukur kepada Allah. Namun, tidak ada alasan setelah hari ini lalai atau berpuas diri," ujar Raja Abdullah seperti dilansir ahram online, Sabtu (29/12/2012).

Raja Abdullah menjanjikan sebagian anggaran untuk kesejahteraan rakyat dan membangun proyek-proyek untuk memastikan negara tidak terpengaruh pada kerusuhan politik yang melanda negara-negara Arab, beberapa waktu lalu. Dia juga akan menggunakan anggarannya untuk memberantas pengangguran serta membangun sekolah dan rumah sakit. 

Arab Saudi mendongkrak target belanjanya hingga 820 miliar riyal (US$219 miliar) pada 2013 sebagai negara terbesar pengekspor minyak bumi yang akan mengembangkan diversifikasi ekonomi tidak hanya dari minyak.

Televisi nasional Arab Saudi melaporkan, Sabtu (29/12), target pengeluaran belanja pemerintah yang diproyeksikan tahun ini sebesar 690 miliar riyal, akan didanai dengan pendapatan yang diproyeksikan 829 miliar riyal.

Menurut laporan, Arab Saudi pada 2012 ini membukukan pendapatannnya 1,24 triliun riyal dan pengeluaran 853 miliar riyal.

Raja Abdullah menjanjikan lebih dari US$500 miliar untuk kesejahteraan sosial dan membangun proyek-proyek guna menjamin negaranya tidak akan terpengaruh oleh gejolak yang melanda negara-negara Arab lainnya.

Dia menggunakan uang minyak untuk memerangi tingginya angka pengangguran yang jumlahnya sekitar seperempat warga Saudi berusia 20-30 tahun belum memiliki pekerjaan dan untuk membangun sekolah dan rumah sakit.

"Anggaran itu akan difokuskan ke infrastuktur sosial, dan juga infrastuktur fisik yang lebih luas. Kami berharap dana akan banyak dihabiskan pada kesehatan, pendidikan, dan perumahan berpenghasilan rendah.," kata Monica Malik, kepala ekonom EFG-Hermes dari Dubai lewat telepon.

Fokus lebih lanjut dari pemerintah, sambungnya, adalah menciptakan lapangan pekerjaan bagi warga negaranya.

Sindonews.com -bisnis.com


Artikel Terkait:

2 comments:

  1. Assalamu'alaykum..

    syukran jazakallahu khairan ,artikel2 di blog ini sangat bermanfaat..

    ReplyDelete