Riyadh -
Produksi minyak Arab Saudi makin moncer. Negara kaya di Timur Tengah
tersebut menghasilkan minyak 10 juta barel per hari, atau berarti
melampaui kuota yang diberikan OPEC.
Menteri Perminyakan Arab Saudi Ali al-Naimi mengatakan produksi minyak Kerajaan Arab Saudi meningkat dari April yang sebesar 8,8 juta barel per hari.
"Arab Saudi saat ini memproduksi minyak lebih dari 10 juta barel per hari," kata Naimi seperti dikutip dari AFP, Selasa (6/12/2011).
Menurut Naimi, Kerajaan Arab Saudi saat ini memiliki keinginan untuk menstabilkan harga mintak di pasar internasional dengan menyediakan pasokan minyak yang cukup dan bisa memenuhi permintaan dunia.
Arab Saudi merupakan anggota OPEC dengan kuota 8,05 juta barel per hari. Namun lembaga International Energy Agency memperkirakan produksi minyak Arab Saudi di April sudah menyentuh 8,8 juta barel per hari.
Harga Minyak
Sementara harga minyak mentah dunia pada Senin kembali naik dipicu sentimen negatif masalah sanksi Iran. Negara tersebut menghadapi sanksi ancaman ekspor yang dikhawatirkan bisa memicu lonjakan harga.
Pada perdagangan Senin (5/12/2011), kontrak minyak light sweet pengiriman Januari naik 54 sen menjadi US$ 101,50 per barel. Minyak Breng naik 70 sen menjadi US$ 110,64 per barel.
Menteri Perminyakan Arab Saudi Ali al-Naimi mengatakan produksi minyak Kerajaan Arab Saudi meningkat dari April yang sebesar 8,8 juta barel per hari.
"Arab Saudi saat ini memproduksi minyak lebih dari 10 juta barel per hari," kata Naimi seperti dikutip dari AFP, Selasa (6/12/2011).
Menurut Naimi, Kerajaan Arab Saudi saat ini memiliki keinginan untuk menstabilkan harga mintak di pasar internasional dengan menyediakan pasokan minyak yang cukup dan bisa memenuhi permintaan dunia.
Arab Saudi merupakan anggota OPEC dengan kuota 8,05 juta barel per hari. Namun lembaga International Energy Agency memperkirakan produksi minyak Arab Saudi di April sudah menyentuh 8,8 juta barel per hari.
Harga Minyak
Sementara harga minyak mentah dunia pada Senin kembali naik dipicu sentimen negatif masalah sanksi Iran. Negara tersebut menghadapi sanksi ancaman ekspor yang dikhawatirkan bisa memicu lonjakan harga.
Pada perdagangan Senin (5/12/2011), kontrak minyak light sweet pengiriman Januari naik 54 sen menjadi US$ 101,50 per barel. Minyak Breng naik 70 sen menjadi US$ 110,64 per barel.
(dnl/qom)http://finance.detik.com
No comments:
Post a Comment