JEDDAH - Arab Saudi menjadikan Alquran sebagai landasan konstitusi pemerintahannya. Demikian dikatakan Gubernur Makkah, Pangeran Khaled Al-Faisal, Ahad (25/12).
Pemerintah berkomitmen akan mengerahkan semua upaya yang mungkin untuk menyebarkan nilai-nilai Alquran di tingkat nasional maupun internasional. Berbicara pada sesi penutup Lomba Menghafal Al-Qur'an di Masjid Haram di Makkah, Pangeran mengatakan Alquran dikirim oleh Allah sebagai berkah-Nya kepada umat manusia.
"Arab Saudi telah bekerja untuk mencapai program pembangunan tanpa menyimpang dari ajaran Alquran dan Sunnah," kata gubernur di hadapan para peserta lomba, seperti dikutip Arabnews.com.
Ia menyerukan umat Islam untuk mengikuti ajaran Alquran di semua lapisan kehidupan agar mendapatkan jalan hidup yang benar dan memiliki ketenangan jiwa. "Kami harus mengikuti Alquran tidak hanya dengan menghafal ayat-ayatnya, tetapi juga mempraktikkan ajaran-ajarannya," tambahnya.
Pangeran Khaled mendesak peserta kontes untuk menjadi 'duta Alquran' kepada masyarakat. Berbagai upaya dilakukan Kerajaan untuk mempromosikan studi Alquran. Sejumlah sekolah penghafal Alquran telah banak didirikan di negara itu.
Kompleks percetakan Alquran Raja Fahd, percetakan Alquran terbesar di dunia juga telah mendistribusikan jutaan salinan kitab suci di seluruh dunia.
REPUBLIKA.CO.ID,
Artikel Terkait:
Manhaj
- Benarkah Dakwah Tauhid Memecah-Belah Kaum Muslimin?
- Menggapai Kemenangan dengan Tauhid
- Kurang Perhatian Terhadap Dakwah Tauhid, Sebab Perpecahan
- Hakikat dan Bahaya Syirik
- Surat Nasihat Ulama Saudi kepada Gubernur Jazan dan Balasan Gubernur
- Aswaja atau Bukan Aswaja?
- Fenomena Berita “Deportasi Orang Ganteng Di Saudi”
- Jadikan Dakwah Anti Syirik Prioritas Utama
- Ditanya Tentang Maulid Nabi, Syaikh Bin Baz Menangis Tersedu-Sedu
- NORMA-NORMA PENTING SEBELUM MENJATUHKAN VONIS KAFIR
No comments:
Post a Comment