Wednesday, December 7, 2011

Sepertiga Mahasiswa Saudi di Amerika adalah Wanita

Berdasarkan data dari perwakilan Arab Saudi di Amerika Serikat, sepertiga dari 47.000 mahasiswa penerima beasiswa Raja Abdullah yang sekolah di negeri Paman Sam adalah wanita. Demikian dilaporkan Arab News, Kamis (01/12/2011).

Abdul Rahman bin Muhammad Al Subayyil, asisten atase budaya di Kedutaan Saudi di Washington, mengatakan bahwa dalam program beasiswa ke luar negeri dari Raja Abdullah untuk tahun ketujuh --yang dimulai beberapa hari lalu-- terdapat 6.300 mahasiswa baru yang melanjutkan studinya ke Amerika Serikat.

Enam tahun lalu, saat program beasiswa itu dimulai pada tahun 2005, hanya ada 2.500 mahasiswa yang menjadi peserta.

Sebelumnya, Mudi Al Khalaf, direktur urusan budaya dan sosial perwakilan diplomatik Saudi di AS, mengatakan dalam sebuah pernyataannya bahwa jumlah mahasiswa perempuan Saudi yang belajar di Amerika Serikat tidak sebanyak jumlah mereka yang belajar di negara-negara lainnya.

Al Khalaf menambahkan, 21 persen dari keseluruhan mahasiswa yang mengkuti program beasiswa itu adalah perempuan.

Masih menurut Al Khalaf, program pendidikan bagi wanita Saudi yang terbuka begitu lebar, menjadikan 49 persen dari keseluruhan penuntut ilmu warga Kerajaan Saudi adalah perempuan. Selain itu, perempuan-perempuan Saudi juga terlibat secara aktif dalam dunia bisnis dan menduduki jabatan penting dalam pemerintahan.

Mudi Al Khalaf sendiri adalah seorang wanita, yang ditugaskan sebagai diplomat di Amerika Serikat.

Al Subayyil mengatakan, tantangan bagi mahasiswa Saudi yang belajar di AS adalah bahasa Inggris.

"Kantor atase selalu mendorong mahasiswa-mahasiswa Saudi untuk menguasai keterampilan bahasa itu dari awal. Mereka harus berlatih menggunakan bahasa itu, meskipun tidak mendatangi tempat kursus secara rutin. Mereka harus membaca banyak surat kabar dan materi bacaan lainnya, mendengarkan radio dan televisi untuk melatih bahasa yang dipakai itu," papar Al Subayyil, yang menyebutnya sebagai tip bagi mahasiswa agar mudah belajar bahasa Inggris dan tidak tertunda mendaftar ke universitas.*

Hidayatullah.com-


Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment