Jubah |
RIYADH: Departemen Luar Negeri Saudi telah
mengarahkan para diplomatnya di seluruh luar negeri untuk tidak
mengenakan pakaian nasional Saudi yaitu jubah, di tempat umum atau
keluar larut malam.
Arahan ini untuk para diplomat di luar negeri termasuk instruksi untuk tidak mengenakan pakaian nasional Saudi di jalanan dan di tempat umum, kecuali pada saat upacara resmi atau di tempat kerja, selain itu Saudi mewajibkan kedutaannya untuk melaporkan nama-nama staf yang melanggar instruksi ini, kata sebuah sumber.
Kementerian juga menyarankan staf diplomatik untuk berhati-hati, tidak keluar larut malam dan menghubungi pemimpin masing-masing jika mereka terancam atau memberitahu apapun yang mencurigakan seperti diikuti oleh kendaraan atau orang yang tak dikenal.
Instruksi tersebut datang setelah pembunuhan diplomat Saudi, Khalaf bin Muhammad Salim Al-Ali di ibu kota Bangladesh, Dhaka Selasa(6/3).
Sejumlah negara termasuk Yordania, Bahrain dan UEA telah menyampaikan belasungkawa kepada Raja Abdullah atas tragedi pembunuhan diplomat itu.
Al-Ali (45), seorang pejabat konsuler kedutaan Saudi di Dhakka, ditembak oleh orang bersenjata tak dikenal di dekat rumah Gulshan di dini hari Selasa (6/3).
Laporan forensik mengatakan satu peluru menembus bagian kiri dada Al-Ali dan tembus ke ginjal dan ia meninggal karena pendarahan.
Menteri Dalam Negeri Bangladesh, Shamsul Hoque Tuku mengatakan polisi sedang menyelidiki pembunuhan itu.
Salah satu surat kabar Bangladesh, Daily Baltaz mengatakan pada Rabu (7/3), bahwa para analis kriminal dalam negeri telah menuduh Kedutaan Besar Iran di Bangladesh di balik pembunuhan ini.(sg/ag)/sbl
Arahan ini untuk para diplomat di luar negeri termasuk instruksi untuk tidak mengenakan pakaian nasional Saudi di jalanan dan di tempat umum, kecuali pada saat upacara resmi atau di tempat kerja, selain itu Saudi mewajibkan kedutaannya untuk melaporkan nama-nama staf yang melanggar instruksi ini, kata sebuah sumber.
Kementerian juga menyarankan staf diplomatik untuk berhati-hati, tidak keluar larut malam dan menghubungi pemimpin masing-masing jika mereka terancam atau memberitahu apapun yang mencurigakan seperti diikuti oleh kendaraan atau orang yang tak dikenal.
Instruksi tersebut datang setelah pembunuhan diplomat Saudi, Khalaf bin Muhammad Salim Al-Ali di ibu kota Bangladesh, Dhaka Selasa(6/3).
Sejumlah negara termasuk Yordania, Bahrain dan UEA telah menyampaikan belasungkawa kepada Raja Abdullah atas tragedi pembunuhan diplomat itu.
Al-Ali (45), seorang pejabat konsuler kedutaan Saudi di Dhakka, ditembak oleh orang bersenjata tak dikenal di dekat rumah Gulshan di dini hari Selasa (6/3).
Laporan forensik mengatakan satu peluru menembus bagian kiri dada Al-Ali dan tembus ke ginjal dan ia meninggal karena pendarahan.
Menteri Dalam Negeri Bangladesh, Shamsul Hoque Tuku mengatakan polisi sedang menyelidiki pembunuhan itu.
Salah satu surat kabar Bangladesh, Daily Baltaz mengatakan pada Rabu (7/3), bahwa para analis kriminal dalam negeri telah menuduh Kedutaan Besar Iran di Bangladesh di balik pembunuhan ini.(sg/ag)/sbl
Artikel Terkait:
Berita
- Saudi bakal luncurkan layanan buat terima keluhan dari PRT
- Sebotol Air Minum di Arab Saudi
- Arab Saudi Pakai Teknologi Tinggi Untuk Cegah Jamaah Haji Ilegal
- Arab Saudi Dirikan Gerbang Mekkah
- Arab Saudi Renovasi Ratusan Masjid
- Seruan dari Masjid Nabawi untuk Rakyat Mesir: "Kembalilah ke Rumah-rumah Kalian"
- Arab Saudi Luncurkan Stasiun TV khusus Wanita
- Saudi Bagikan 130.000 Paket Ramadhan Pengungsi Suriah
- Jangan Harap Orang Israel Naik Pesawat Saudi
- Jalur Tawaf Khusus Orang Cacat Dibangun di Masjid al-Haram
No comments:
Post a Comment