Jika anda pergi haji atau umroh jangan takut tidak menemukan makanan Indonesia di
Jeddah, Mekkah maupun di Madinah. Saat ini restaurant Indonesia maupun
perusahaan catering yang menyajikan cita rasa Indonesia sudah menjamur
di berbagai kota yang dilewati para jamaah haji atau umroh.
Saat anda menginjakkan kaki pertama kali di bandara misalnya, anda pasti merasakan hidangan nasi box dengan
menu ayam bakar atau empal daging yang rasanya tidak kalah dengan
restaurant di Indonesia karena memang juru masaknya dari Indonesia. Para
operator haji atau umroh biasanya telah memesan nasi box sebagai welcoming greeting kepada jamaahnya dari berbagai restaurant Indonesia seperti Betawi Restaurant, Mr. Sate, Sattis dll.
Saat berada di Mekkah pun berbagai perusahaan catering yang menyajikan masakan Indonesia sangat
bersaing, mereka menawarkan open buffet ke berbagai hotel dari mulai
kelas melati sampai kelas bintang 5. Sebut saja Asia catering, Betawi
Catering, Binjawi, Damanhuri, Asia Tenggara, Dapur Kita, Cita Rasa dll.
Menu yang ditawarkan sangat vareatif sesuai dengan paket
yang dipilih. Berbicara rasa, sekali lagi rasanya sangat pas di lidah
orang Indonesia, bahkan banyak warga asing termasuk warga Arab Saudi
menyukai masakan Indonesia. Hal ini terbukti dengan ramenya restaurant
Indonesia dengan para pengunjung warga arab Saudi. Menurut
Oceng Shihabuddin, Supervisor Restoran Betawi bahwa rata-rata warga
Arab Saudi yang berkunjung ke restorannya memesan nasi campur dan
gado-gado selain cara penyajiannya yang cepat, mereka suka dengan makanan
yang padat dan banyak. Maka tidak aneh jika semua restoran Indonesia di
Jeddah, Mekkah dan Madinah menyediakan menu nasi campur.
Di Madinah ada
beberapa restaurant kelas menengah ke bawah dekat dengan Masjid Ghumamah
sebelah Utara Baqi, sedikitnya ada 4 restaurant Indonesia. Selain
restaurant musiman yang biasanya menjamur pada musim haji dan umroh.
Hal yang sama juga
kita dapatkan di Jeddah. Di Balad misalnya sebagai tempat pavourit yang
biasanya dikunjungi oleh para jamaah haji dan umroh saat ini sudah ada 3
restaurant Indonesia, yaitu Warung Bakso Mang Oedin, Rosella dan
Restaurant Garuda . Para jamaah dapat menikmati masakan Indonesia
usai berbelanja di kawasan Balad (semacam blok-m nya Jeddah). Harga
yang ditawarkan relative terjangkau dengan kocek orang Indonesia.
Jika anda ingin
sedikit ke luar Balad, di Distrik Syarafiah tepatnya(distrik dimana
paling diminati oleh para Mukimin Indonesia) dalam radius sekitar 1 km
Anda dapat menemukan sedikitnya 8 restaurant Indonesia dari
mulai kelas warteg hingga kelas atas. Di “kampong jawa ini” Anda dapat
menemukan berbagai menu masakan dan minuman khas Indonesia dari mulai
semur jengkol, tongseng, soto betawi, gado-gado, kredok, pecel lele
hingga es cendol.
Di daerah ini ada
restaurant Betawi yang biasanya digunakan oleh para jamaah haji atau
umroh untuk transit sebelum check in di Hotel atau sebelum ke bandara
mengingat harganya jauh lebih murah ketimbang harga makanan di hotel. Di
restaurant dua lantai seluas 400 m yang dapat menampung sekitar 150
jamaah, biasanya para pengurus sekaligus mengadakan
perpisahan dengan para jamaahnya setelah program umroh berakhir. Selain
perpisahan jamaah juga dapat menyaksikan chanel TV Indonesia setelah
beberapa hari tidak mengikuti berita tanah air sekaligus berinternet ria
karena tersedia wifi gratis bagi pengunjung. Bukan saja
jamaah haji Indonesia tapi juga jamaah dari Asia Tenggara seperti
Malaysia dan Brunei Darussalam sering didapati mengunjungi restaurant
ini.
Menjamurnya restaurant Indonesia di Jeddah tidak lepas dari hukum ekonomi demand and supply,
maklum selain jumlah WNI yang banyak di Jeddah hal ini juga didukung
oleh banyaknya warga Arab Saudi yang melancong ke Indonesia. Mereka yang
sudah merasakan taste masakan Indonesia selama di Indonesia,
sekembalinya ke Arab Saudi berusaha mencari cita rasa yang sama.
Kesempatan ini digunakan oleh pelaku bisnis restoran untuk mendirikan
restoran Indonesia, tapi hati-hati ada juga restoran yang berlabel
Indonesia tapi cita rasanya jauh dari cita rasa Indonesia, maklum karena
juru masaknya biasanya diambil dari warga Bangladesh.
Tentunya masih banyak
restaurant Indonesia lain di Jeddah dan sekitarnya yang belum disebutkan
di sini, untuk itu jangan kawatir tidak menemukan taste Indonesia
selama anda melaksanakan haji atau umroh.
Wassalam,
http://www.kompasiana.com/doel1977 (TKI di Jeddah, asal Jakarta..)
No comments:
Post a Comment