Nilai tukar pound Inggris akan
direvisi bagi para mahasiswa Saudi yang belajar di Inggris, lansir Arab
News (02/02/2012) mengutip koran Al-Eqtisadiyah.
“Kementerian pendidikan tinggi, luar negeri, keuangan dan Badan Moneter Arab Saudi sedang mempertimbangkan merevisi nilai tukar pound Inggris bagi mahasiswa Saudi yang belajar di Inggris,” kata seorang pejabat senior di Kementerian Pendididikan.
Abdullah Al-Musa, pejabat yang bertanggungjawab untuk urusan beasiswa di kementerian itu mengatakan bahwa pound Inggris biasanya memiliki nilai tukar 8 riyal, tapi sekarang turun menjadi 5,8 riyal per satu pound. Hal itu mempengaruhi nilai bantuan beasiswa yang didapat para mahasiswa. Berdasarkan program beasiswa Raja Abdullah, setiap mahasiswa Saudi yang belajar di Inggris mendapatkan uang bulanan sebesar 1.168 pound.
Al-Musa menyangkal kabar yang mengatakan bahwa mahasiswa Saudi di Inggris mengalami kesulitan akibat biaya hidup yang tinggi, sehingga harus bekerja atau meminjam uang untuk bertahan hidup seperti mahasiswa asing lainnya.
“Kami hanya ingin para mahasiswa kita belajar dengan giat dan pulang ke rumah dengan nilai yang baik,” kata Al-Musa.
Al-Musa menjelaskan, program beasiswa Raja Abdullah berjalan dengan cukup sukses, di mana hanya 7 persen mahasiswa yang gagal menyelesaikan pendidikannya dengan baik.
“Rendahnya angka ketidaklulusan merupakan indikasi kesuksesan program itu,” kata Al-Musa.*
Hidayatullah.com—
“Kementerian pendidikan tinggi, luar negeri, keuangan dan Badan Moneter Arab Saudi sedang mempertimbangkan merevisi nilai tukar pound Inggris bagi mahasiswa Saudi yang belajar di Inggris,” kata seorang pejabat senior di Kementerian Pendididikan.
Abdullah Al-Musa, pejabat yang bertanggungjawab untuk urusan beasiswa di kementerian itu mengatakan bahwa pound Inggris biasanya memiliki nilai tukar 8 riyal, tapi sekarang turun menjadi 5,8 riyal per satu pound. Hal itu mempengaruhi nilai bantuan beasiswa yang didapat para mahasiswa. Berdasarkan program beasiswa Raja Abdullah, setiap mahasiswa Saudi yang belajar di Inggris mendapatkan uang bulanan sebesar 1.168 pound.
Al-Musa menyangkal kabar yang mengatakan bahwa mahasiswa Saudi di Inggris mengalami kesulitan akibat biaya hidup yang tinggi, sehingga harus bekerja atau meminjam uang untuk bertahan hidup seperti mahasiswa asing lainnya.
“Kami hanya ingin para mahasiswa kita belajar dengan giat dan pulang ke rumah dengan nilai yang baik,” kata Al-Musa.
Al-Musa menjelaskan, program beasiswa Raja Abdullah berjalan dengan cukup sukses, di mana hanya 7 persen mahasiswa yang gagal menyelesaikan pendidikannya dengan baik.
“Rendahnya angka ketidaklulusan merupakan indikasi kesuksesan program itu,” kata Al-Musa.*
Hidayatullah.com—
No comments:
Post a Comment