DAMMAM - Kementerian Pendidikan Tinggi Arab Saudi berencana menjamin 50.000 warganya lulus dari 500 universitas top dunia, pada 2020.
Menurut Wakil Menteri untuk Beasiswa di Kementerian Pendidikan Tinggi Dr Abdullah Bin Abdul Aziz Al-Mousa, hal ini merupakan tahap ke-10 dari Program Beasiswa Luar Negeri Raja. Kebijakan ini juga memastikan pelajar Saudi dilatih dalam keterampilan yang dibutuhkan ekonomi Kerajaan.
Saat ini, ada 130.397 mahasiswa asal Saudi yang belajar di luar negeri. Dari jumlah tersebut, 87.844 mahasiswa belajar dengan beasiswa yang diberikan Kementerian Pendidikan Tinggi. Sementara 11.854 belajar bahasa Inggris, dan 14.103 merupakan PNS yang dikirim menggunakan beasiswa serta 16.596 mahasiswa yang belajar dengan biaya sendiri.
"Tahap ketujuh dari Program Beasiswa Raja telah selesai, sementara tahap kedelapan dan kesembilan dijadwalkan berlangsung pada 2014,” ujar Al-Mousa seperti dikutip dari Saudi Gazette, Selasa (31/1/2012).
Al-Mousa mengatakan, statistik kementerian menunjukkan 70,3 persen dari mahasiswa tersebut sedang mempelajari ilmu perdagangan, administrasi bisnis, teknik, teknologi informasi, pelayanan medis dan kesehatan di enam negara, yakni Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Australia, Mesir dan Yordania.
Menurut Al-Mousa, perilaku dan disiplin mahasiswa asal Saudi yang baik telah menghapus stereotipe mengenai masyarakat Saudi. Pasalnya, di Amerika, Kanada, dan Inggris, banyak mahasiswa asal Saudi yang menjadi sukarelawan dan mendirikan organisasi badan amal.
Selama ini, Kerajaan Arab Saudi mengikuti pernyataan yang dirilis Organisasi Buruh Internasional (ILO) dan Badan Dunia untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan (UNESCO), mengenai keterampilan yang dibutuhkan satu negara yakni bidang obat-obatan, teknik, dan ilmu komputer.
Al-Mousa menambahkan, kementeriannya akan membayar biaya kuliah, kegiatan penelitian (proyek) dan biaya laboratorium dengan tepat waktu.
(rhs)
Menurut Wakil Menteri untuk Beasiswa di Kementerian Pendidikan Tinggi Dr Abdullah Bin Abdul Aziz Al-Mousa, hal ini merupakan tahap ke-10 dari Program Beasiswa Luar Negeri Raja. Kebijakan ini juga memastikan pelajar Saudi dilatih dalam keterampilan yang dibutuhkan ekonomi Kerajaan.
Saat ini, ada 130.397 mahasiswa asal Saudi yang belajar di luar negeri. Dari jumlah tersebut, 87.844 mahasiswa belajar dengan beasiswa yang diberikan Kementerian Pendidikan Tinggi. Sementara 11.854 belajar bahasa Inggris, dan 14.103 merupakan PNS yang dikirim menggunakan beasiswa serta 16.596 mahasiswa yang belajar dengan biaya sendiri.
"Tahap ketujuh dari Program Beasiswa Raja telah selesai, sementara tahap kedelapan dan kesembilan dijadwalkan berlangsung pada 2014,” ujar Al-Mousa seperti dikutip dari Saudi Gazette, Selasa (31/1/2012).
Al-Mousa mengatakan, statistik kementerian menunjukkan 70,3 persen dari mahasiswa tersebut sedang mempelajari ilmu perdagangan, administrasi bisnis, teknik, teknologi informasi, pelayanan medis dan kesehatan di enam negara, yakni Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Australia, Mesir dan Yordania.
Menurut Al-Mousa, perilaku dan disiplin mahasiswa asal Saudi yang baik telah menghapus stereotipe mengenai masyarakat Saudi. Pasalnya, di Amerika, Kanada, dan Inggris, banyak mahasiswa asal Saudi yang menjadi sukarelawan dan mendirikan organisasi badan amal.
Selama ini, Kerajaan Arab Saudi mengikuti pernyataan yang dirilis Organisasi Buruh Internasional (ILO) dan Badan Dunia untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan (UNESCO), mengenai keterampilan yang dibutuhkan satu negara yakni bidang obat-obatan, teknik, dan ilmu komputer.
Al-Mousa menambahkan, kementeriannya akan membayar biaya kuliah, kegiatan penelitian (proyek) dan biaya laboratorium dengan tepat waktu.
(rhs)
kampus.okezone
No comments:
Post a Comment