Monday, May 7, 2012

Mesir Saudi Arabia Kembali Normal

1336272008719367031
Ahmed Abdallah Al Qattan, Dubes Kerajaan Saudi Arabia untuk Mesir (youm7)
By. Masykur A. Baddal - Kekhawatiran yang sempat merebak di negara kawasan beberapa waktu yang lalu, paska membekunya hubungan diplomatik Mesir Saudi Arabia. Sempat membuat beberapa analis politik Timteng maupun Internasional berspekulasi, tentang apa kira-kira faktor utama yang menyebabkan kebekuan hubungan kedua negara tersebut. Sehingga memicu Raja Saudi Arabia menarik semua misi diplomatiknya dari Mesir.

Namun, manuver diplomasi kelas tinggi yang diperankan oleh Mesir nampaknya membuahkan hasil sempurna. Buktinya, terhitung sejak tanggal 5 Mei 2012, Duta Besar Kerajaan Saudi Arabia Ahmed Abdullah Al Qattan kembali menempati posnya di Mesir, serta membuka pelayanan kekonsuleran normal kepada seluruh rakyat Mesir seperti sediakala.

Dalam keterangannya pada wawancara eksklusif dengan saluran tv Al Hayat. Dubes Al Qattan memaparkan, bagaimana peran para emir Saudi Arabia dalam meyakinkan rajanya akan pentingnya hubungan kedua negara. Karena sejarah telah membuktikan hal tersebut. Serta para emir pun menjamin tidak akan ada proses ekspor revolusi dari Mesir ke Saudi Arabia, karena memang dari berbagai latar belakang, rakyat Saudi Arabia berbeda dengan rakyat Mesir, Libya, Yaman dan Tunisia yang selama ini merasa tertindas oleh pemimpinnya, serta hidup dibawah penderitaan.

Menyangkut masalah aktivis pengacara Ahmed El Gizawi, yang beberapa waktu lalu tertangkap basah oleh otoritas keamanan Saudi Arabia di Airport Jeddah, karena terbukti membawa obat terlarang jenis Xanacs. Dubes Al Qattan menjelaskan, kedua negara sepakat dan telah berkomitmen untuk membawa masalah tersebut ke proses hukum yang berlaku di masing-masing negara. Dan hal tersebut tidak ada pengaruhnya sama sekali bagi hubungan diplomatik kedua negara. Rakyat Mesir dan rakyat Saudi Arabia semua harus tunduk dibawah supremasi hukum, dan revolusi tidak serta merta membawa rakyat Mesir kebal dari berbagai tuntutan hukum.

Yang mengejutkan dari semua informasi Dubes Al Qattan, adalah meyangkut keselamatan dirinya dan beberapa staf inti di Kedubes Saudi Arabia di Mesir.Karena mereka acap kali mendapat ancaman dan percobaan pembunuhan, yang dilakukan oleh unsur Iran di Mesir.

Pembukaan kembali pos pelayanan visa umrah di beberapa kantor Konsulat Jenderal Saudi Arabia di Mesir, sekaligus membuat para agen wisata dan masyarakat umum Mesir merasa lega. Karena selama ini mereka sudah merasa pesimis jika jadwal ibadah umrah bakal berantakan.

Begitu juga bagi sebagian besar masyarakat Indonesia dan Asean di Mesir, terutama para mahasiswanya. Normalisasi hubungan diplomatik tersebut, sekaligus menjadi berkah. Karena rencana bekerja di masa liburan di Saudi Arabia kembali menjadi harapan. Mengingat pundi-pundi simpanan pun semakin menipis, maka harapan untuk bekerja selama musim haji adalah menjadi salah satu andalan, demi mempertahankan agar dapur tetap bisa mengepul.
Salam
Cairo: 6/5/2012
kompasiana.com/coffeeaceh


Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment