Monday, May 14, 2012

Materi Kontroversi Militer AS (3-habis): 10 Persen Muslim Membenci Anda

Saat menyampaikan kuliahnya di Kampus Militer Gabungan AS, Letnan Kolonel Matthew A Dooley, memang selalu menambahkan peringatan bahwa pandangannya 'bukanlah Kebijakan Resmi Pemerintah Amerika Serikat'. Pandangan tadi, dalihnya, dimaksukan untuk memunculkan diskusi dan pemikiran dinamis.
Namun ia mendidik rekan perwira militer yang ditugaskan oleh Obama. Materi tadi yang juga terdapat tudingan terhadap presiden menyiratkan bahwa pemimpin tertinggi militer AS, yakni Obama ialah semacam pengkhianat.

"Menurut perkiraan konservatif, 10 persen dunia Muslim, berarti 140 juta orang, membenci apa pun pandangan yang Anda pegang dan tak bisa hidup berdampingan dengan anda kecuali anda masuk Islam," ujar Dooley. "Sumpah anda sebagai tentara profesional diuji disini, membuat anda harus membuat pilihan di sisi mana anda berdiri." Tak jelas apakah konsep 'perang total' Dooley juga berlaku pada rekan-rekan komandan muslim di militer AS.

Setelah para petinggi Pentagon memeriksa presentasi Dooley, perwira militer tertinggi, Kepala Militer AS, Jenderal Martin Dempsey, mengeluarkan perintah kepada setiap kepala militer dan komandan senior untuk menyingkirkan semua materi instruksi anti-Islam dan sejenisnya. Perintah dikeluarkan Dempsey menyusul instruksi Gedung Putih kepada seluruh departemen keamanan pemerintahan, baik militer dan sipil, untuk mengubah materi pelatihan kontraterorisme usai mengkaji materi FBI yang memburukkan Islam.

Ketika perintah itu dikeluarkan, Dooley hampir dua tahun menyajikan materi visi apokaliptik perang agama global. Letnan Jendral, George Flynn, deputi pendidikan bawahan Dempsey, memerintahkan investigasi bagaimana tepatnya Dooley bisa lolos dengan materi presentasi semacam itu di kuliah resmi Departemen Pertahanan. Hasil penyelidikan itu akan dievaluasi pada 24 Mei nanti.

Ironisnya, Dooley dan para dosen tamu pilihannya telah melukiskan gambaran mengerikan atas barisan ekstremisme Islam. Padahal, menengok pada sejumlah dokumen hasil sitaan di Abbottabad yang telah diungkap ke publik, Usamah justru frustasi dengan metode brutal sel-sel Alqaidah dan praktek penyerangan memakan banyak korban sipil tak berdosa. Taktik itu, menurut bin Ladin hanya membuat Alqaidah terasing dari mayoritas Muslim untuk mendukung perang Suci.

Redaktur: Ajeng Ritzki Pitakasari
Sumber: Wired
REPUBLIKA.CO.ID, 


Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment