Saturday, May 5, 2012

Arab Saudi Buka Lagi Kedubes dan Bantu Mesir 500 Juta Dolar

Sesuai perintah Raja Arab Saudi Abdullah, negeri itu membuka kembali kedutaan besarnya di Mesir. Pekan lalu, menurut warta SPA dan AFP pada Jumat (4/5/2012), Arab Saudi menutup kedubesnya.
"Raja memerintahkan duta besar kerajaan ke Kairo untuk melanjutkan tugasnya pada Ahad, dan memerintahkan pembukaan kembali kedutaan dan konsulat di Alexandria dan Suez," kata SPA, mengutip seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya.
   
Keputusan itu diumumkan setelah raja menerima satu delegasi tingkat tinggi Mesir.



  
Pekan lalu Arab Saudi memutuskan  memanggil pulang duta besarnya untuk Kairo dan menutup misi-misi diplomatiknya di Mesir setelah protes di luar kedubesnya menyangkut penahanan seorang pengacara Mesir. Kedubes serta konsulat-konsulat di kota-kota Alexandria dan Suez di Mediterania ditutup.
    
Seorang juru bicara resmi Saudi , yang dikutip SPA mengatakan tindakan-tindakan itu diputuskan untuk menanggapi demonstrasi-demonstrasi  di luar misi-misinya di Mesir dan ancaman-ancaman setelah pengumuman penahanan pengacara Mesir di Arab Saudi. "Protes-protes itu tidak pada tempatnya," kata juru bicara itu sembari menambahkan para karyawan Arab Saudi dan Mesir di misi-misi diplomatik itu telah diancam.
   
"Slogan-slogan permusuhan diteriakkan dan kekebalan wakil-wakil diplomatik dilanggar, bertentangan dengan seluruh peraturan internasional," kata juru bicara itu.
   
Ia mengatakan aksi kekerasan telah mengakibatkan penangguhan pelayanan diplomatik dan konsuler bagi para pekerja Mesir dan peziarah ke tempat-tempat paling suci Islam yang terletak di Arab Saudi barat.

Sementara itu, untuk menunjukkan tidak ada krisis hubungan diplomatik, Raja Arab Saudi menginstruksikan pencairan bantuan awal 500 juta dolar AS dari paket bantuan tiga miliar dolar AS guna pemulihan ekonomi negeri Piramida yang dilanda revolusi itu.

"Bantuan awal 500 juta dolar itu sedang diproses dan akan turun bulan depan, Juni, sesuai instruksi Raja Abdullan," kata Duta Besar Arab Saudi Ahmad Abdul Aziz Kattan seperti dikutip kantor berita Mesir, MENA, Jumat (4/5).

Hubungan antara Mesir dan Arab Saudi belakangan ini dinodai aksi unjuk rasa di Kedutaan Besar Arab Saudi di Kairo untuk memprotes penahanan seorang aktivis Mesir, Ahmed Al Gezawi, di Arab Saudi pada awal April lalu.

Akibat aksi unjuk rasa itu, Pemerintah Arab Saudi memanggil pulang Dubes Kattan untuk konsultasi dan menutup Kedubesnya di Kairo dan dua konsulatnya di kota Iskandariyah dan Suez hingga waktu yang belum ditentukan. Dubes Kattan sendiri masih belum kembali ke Mesir sejak dipanggil pulang pekan lalu.

Sementara itu, satu delegasi Mesir dari berbagai unsur masyarakat yang dipimpin Ketua Parlemen, Saad Al Katatni, untuk memperkuat hubungan bilateral kedua negara. Katatni mengatakan, hubungan erat Mesir dan Arab Saudi tidak terganggu dengan kasus individual.

Aktivis Mesir tersebut ditahan di Jeddah Arab Saudi saat hendak melaksanakan ibadah umrah atas tuduhan penyelundupan obat terlarang. Para pengunjuk rasa di Mesir menganggap tuduhan itu hanya rekayasa pihak keamanan Arab Saudi untuk menjerat aktivis berusia 30 tahun yang telah berulang kali masuk penjara di era Presiden terguling Hosni Mubarak itu.

sumber : Kompas & Republika


Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment