Ilustrasi (AFP)
Riyadh -
Saat prosesi pemakaman seorang demonstran digelar,
kelompok bersenjata tak dikenal menyusup. Keberadaan mereka diketahui
polisi yang sedang berjaga. Sesaat kemudian baku tembak pun terjadi.
Dor! Dor! Dua warga sipil tewas tertembus timah panas.
Dengan demikian, jumlah korban tewas dalam aksi protes yang dimulai pada Senin (21/11) ini pun bertambah menjadi 4 orang. Sedangkan 9 orang lainnya dilaporkan luka-luka, temasuk dua polisi dan seorang wanita.
"Korban ini merupakan kelanjutan dari aksi baku tembak antara polisi dengan kelompok pejahat tak dikenal yang menyusup ke lingkungan warga setempat dan memulai serangan dari wilayah pemukiman," ujar seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, seperti dilansir AFP, Kamis (24/11/2011).
Pejabat tersebut menuturkan, sejumlah pos keamanan di wilayah Qatif ditembaki oleh orang tak dikenal. Kejadian yang juga menimpa kendaraan milik petugas keamanan setempat ini terjadi sejak Senin (21/11) lalu.
"Petugas keamanan telah berusaha menahan diri sebisa mungkin. Beberapa insiden baku tembak terjadi saat pemakaman salah seorang...yang menyebabkan tewasnya dua warga sipil dan melukai tiga orang lainnya," terang pejabat tersebut.
Paramedis telah mengkonfirmasi dua warga sipil kaum Syiah tewas tertembak dalam baku tembak di pemakaman itu. Mereka adalah Ali Abdullah Al Qarayrees (26) asal kota Awamiya dan Munib al-Sayyed Al-Adnan (20) asal Shweika. Namun, sejumlah saksi mata yang saat itu ada di lokasi kejadian mengungkapkan bahwa kedua korban tewas tertembak oleh petugas keamanan.
Aksi protes kaum Syiah ini dipicu oleh tewasnya seorang pemuda bernama Nasser al-Mheishi (19) yang tidak jelas penyebabnya. Dalam aksi protes pada Senin (21/11) lalu, seorang anggota mereka kembali tewas. Ali al-Felfel (24), menurut paramedis, tewas karena terkena tembakan polisi yang mencoba membubarkan para pendemo yang turun ke jalan.
"Polisi mengatakan kepada kami ada pria bersenjata melepaskan tembakan di pos pemeriksaan polisi, dan bahwa anak saya terjebak dalam baku tembak antara polisi dan orang-orang bersenjata. Dia tertembus empat peluru," kata ayah Mheishi, Ali al-Mheishi.
Mayoritas dari 2 juta orang Syiah di Arab Saudi diperkirakan tinggal di wilayah timur, tepatnya di perbatasan dengan negara tetangga, Bahrain. Mereka bahkan dikabarkan didukung oleh pasukan Teluk.
Dengan demikian, jumlah korban tewas dalam aksi protes yang dimulai pada Senin (21/11) ini pun bertambah menjadi 4 orang. Sedangkan 9 orang lainnya dilaporkan luka-luka, temasuk dua polisi dan seorang wanita.
"Korban ini merupakan kelanjutan dari aksi baku tembak antara polisi dengan kelompok pejahat tak dikenal yang menyusup ke lingkungan warga setempat dan memulai serangan dari wilayah pemukiman," ujar seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, seperti dilansir AFP, Kamis (24/11/2011).
Pejabat tersebut menuturkan, sejumlah pos keamanan di wilayah Qatif ditembaki oleh orang tak dikenal. Kejadian yang juga menimpa kendaraan milik petugas keamanan setempat ini terjadi sejak Senin (21/11) lalu.
"Petugas keamanan telah berusaha menahan diri sebisa mungkin. Beberapa insiden baku tembak terjadi saat pemakaman salah seorang...yang menyebabkan tewasnya dua warga sipil dan melukai tiga orang lainnya," terang pejabat tersebut.
Paramedis telah mengkonfirmasi dua warga sipil kaum Syiah tewas tertembak dalam baku tembak di pemakaman itu. Mereka adalah Ali Abdullah Al Qarayrees (26) asal kota Awamiya dan Munib al-Sayyed Al-Adnan (20) asal Shweika. Namun, sejumlah saksi mata yang saat itu ada di lokasi kejadian mengungkapkan bahwa kedua korban tewas tertembak oleh petugas keamanan.
Aksi protes kaum Syiah ini dipicu oleh tewasnya seorang pemuda bernama Nasser al-Mheishi (19) yang tidak jelas penyebabnya. Dalam aksi protes pada Senin (21/11) lalu, seorang anggota mereka kembali tewas. Ali al-Felfel (24), menurut paramedis, tewas karena terkena tembakan polisi yang mencoba membubarkan para pendemo yang turun ke jalan.
"Polisi mengatakan kepada kami ada pria bersenjata melepaskan tembakan di pos pemeriksaan polisi, dan bahwa anak saya terjebak dalam baku tembak antara polisi dan orang-orang bersenjata. Dia tertembus empat peluru," kata ayah Mheishi, Ali al-Mheishi.
Mayoritas dari 2 juta orang Syiah di Arab Saudi diperkirakan tinggal di wilayah timur, tepatnya di perbatasan dengan negara tetangga, Bahrain. Mereka bahkan dikabarkan didukung oleh pasukan Teluk.
(nvc/vit)http://www.detiknews.com
No comments:
Post a Comment