Tentu, dibutuhkan persiapan yang matang agar para jemaah dapat melaksanakan ibadah haji dengan lancar dan aman. Fasilitas juga tidak kalah pentingnya untuk melayani para "tamu Allah". Kesungguhan pemerintah Saudi patut diacungi jempol.
Di bidang kesehatan, pemerintah Saudi menyiagakan 135 ambulans, dengan 20 ribu dokter dan staf yang bekerja sepanjang waktu. Lima helikoter medis siap untuk mengevakuasi pasien dalam situasi darurat.
Untuk mendeteksi penyakit yang dibawa calon haji, klinik darurat didirikan di Bandara King Abdul Aziz. Di lokasi pelemparan jumroh, disebar 40 tempat untuk evakuasi medis di daerah Jembatan Al-Jamarat.
Untuk memantau kelancaran proses haji, sebanyak 1,500 CCTV dipasang di tempat strategis seperti di Masjid Haram. Seratus telepon dipasang di tempat umum untuk memudahkan calon haji yang ingin bertanya ke ulama setempat soal haji.
Di bidang keamanan, pemerintah Saudi tidak mau kecolongan. Mereka menyiapkan pasukan khusus antiteror yang ahli dalam menjinakkan bom, menjaga tempat vital, dan mengamankan tamu VVIP.
Selain itu, 63 ribu pasukan, termasuk 3.500 personel polisi huru-hara, yang dilengkap dengan 450 kendaraan lapis baja disiagakan. Semua itu, diberikan pemerintah Saudi agar rangkaian ibadah haji berjalan lancar dan aman.
Pemerintah Kota Mekkah, Arab Saudi, membentuk tim khusus untuk melakukan pembersihan jalan-jalan di sejumlah titik selama musim haji. Tim juga mampu menangani kendala bencana seperti banjir dan kebakaran.
Sebanyak 16 ribu pekerja disebar ke kota dan tempat-tempat suci untuk bekerja sepanjang waktu. Mereka dilengkapi dengan 230 tempat sampah, 320 truk hidrolik dan 55 buldoser serta ratusan truk air dan peralatan vakum pembersih.
"Pemerintahan akan melakukan aksi maksimal untuk mendukung kelancaran ibadah haji, dan telah membentuk tim tambahan untuk memastikan kebersihan kota dan tempat-tempat suci itu," kata Abdul Salam Mushat, wakil untuk layanan di kantor walikota.
Sampah-sampah yang terkumpul akan dibuang di 131 lokasi. Selama sepekan terakhir, aksi pembersihan kota dilakukan, sebanyak 15 ribu ton sampah terkumpul. Operasi pembersihanakan terus berlangsung hingga 5 Desember mendatang.
Makkah - Jauh hari, pemerintah Arab Saudi mengkampanyekan 'perang' melawan haji ilegal. Karena itulah Departemen Paspor Saudi memulangkan 89 ribu calon jamaah yang memasuki Makkah tanpa mengantongi surat izin berhaji.
Departemen Paspor juga menangkap 1.600 warga asing yang masa tinggalnya sudah habis (overstay) dan mereka yang melanggar aturan kependudukan atau berupaya menyusup ke Makkah dengan memalsukan surat izin. Demikian diberitakan Arab News mengutip kantor berita Saudi Press Agency, Jumat (4/11/2011).
Terdapat 16 checkpoint untuk pemeriksaan paspor di seluruh Makkah dan 4 di Madinah. Semua kendaraan yang lewat diperiksa.
Sementara itu, hingga hari Kamis sore, polisi mencegah masuk 4.158 kendaraan dan menyuruhnya balik karena para penumpangnya tidak memiliki surat izin haji.
Saudi 'memerangi' haji ilegal karena dianggap akan mengganggu lalu lintas jamaah haji legal yang jumlahnya sedikitnya 2,5 juta orang.
Untuk Pertama Kali, Youtube Siarkan Live Ibadah Haji
Seperti dikutip thenextweb.com, Jum'at (4/11), Kementerian Haji Arab Saudi menilai penting untuk memanfaatkan teknologi komunikasi guna menyebarluaskan informasi tentang haji kepada khalayak global.
Kerjasama ini juga merupakan kelanjutan dari kesepakatan sebelumnya, setelah Google mendapat kesempatan untuk menyiarkan secara langsung shalat tarawih dari Masjidil Haram selama bulan Ramadhan lalu.Selain bekerja sama denga Youtube, Kementerian Haji juga bermitra dengan Saudi Telecom Company (STC) menanyangkan siaran langsung dari Youtube via IPTV.
Mesin Potong Canggih Hewan Kurban
Rumah-rumah pejagalan di Mina, Arab Saudi, dan sekitarnya, punya persiapan khusus menghadapi Hari Raya Idul Adha, di mana para jemaah haji akan berbondong-bondong memotong hewan kurban.Untuk itu, pemerintah kota Mina, Arab Saudi, melengkapi 5 unit pejagalan di wilayah Muaysem dengan teknologi potong hewan tercanggih. Dengan itu, rumah-rumah pejagalan itu memiliki total kapasitas untuk menyembelih 650 ribu kepala hewan sekaligus.
"Pemerintah kota bermaksud menjadikan ritual kurban para jemaah haji bebas-hambatan dan pada saat yang bersamaan mencegah timbulnya isu lingkungan hidup atau ancaman higienis," kata Walikota Mekkah Osama Al-Barr, Sabtu waktu setempat, 6 November 2011.
Untuk itu, pemerintah telah mendirikan 57 pos pemeriksaan di semua gerbang masuk ke daerah suci untuk mencegah binatang-binatang yang kena penyakit memasuki rumah pejagalan, demikian dijelaskan Walikota.
"Itu meliputi 12 pos pemeriksaan di timur Jembatan King Faisal, enam di selatan ke arah Aziziyah, lima di barat setelah Jamarat Al-Aqabah, enam di utara di Al-Ghasslah, dan 10 lainnya di jalan menuju Pejagalan Al-Aseela," katanya.
Lebih dari 600 petugas keamanan disiagakan untuk mengawasi masuknya hewan kurban ke daerah-daerah suci.
Dia menambahkan bahwa hewan-hewan yang sakit akan dikarantina di wilayah khusus dan pedagang yang membawa mereka akan dikenai hukuman
Kain Penutup Ka'bah Diganti
Ketika sebagian besar jamaah haji sudah bergerak ke Arafah, Sabtu (5/11) pagi, pemerintah Arab Saudi mengganti kiswah atau kain penutup Ka'bah di Masjidil Haram. Kiswah yang diganti setiap 9 Zulhijjah ini berharga sekitar Rp 45 miliar.
Usai shalat subuh, puluhan petugas menanggalkan kiswah yang selama setahun menutupi Ka'bah. Para petugas kemudian menggantinya dengan kiswah baru yang dikerjakan 240 perajin di pabrik khusus pembuatan kiswah di pinggiran Mekkah.
Jamaah shalat subuh tidak sepadat hari-hari sebelumnya. Padahal, pada Jumat kemarin, jamaah meluber hingga ke halaman Masjidil Haram. Pagi tadi hanya bagian dalam masjid yang dipenuhi jamaah.
Ribuan Kursi Cukur Disiapkan untuk Jemaah
Pemerintah Kota Mekkah telah menyiapkan 2.000 kursi di Mina, Arab Saudi,
untuk para jemaah haji yang ingin mencukur rambutnya. Hal ini dilakukan
untuk mengantisipasi agar semua jemaah yang telah memotong hewan
korban, dapat terlayani sehingga kebersihan diri mereka ikut terjaga.
Pemerintah setempat juga memastikan tempat cukur tersebut memiliki
standar kebersihan tertinggi. "Sejak kota madya memiliki tujuan
melindungi kesehatan jemaah dari infeksi, pejabat pun melihat bahwa
ritual mencukur saat haji dapat terpenuhi dengan cara yang paling
higienis," kata Wali Kota Mekkah Osama Al-Barr.
Sebagian besar fasilitas cukur ditempatkan di sekitar Jembatan Jamarat,
seperti di Majar Al-Kabsh dan di sisi barat jembatan. Ada juga di
samping kabin dekat dengan tempat pemotongan hewan Al-Hadithah, di
Muaysem, dan tersebar di beberapa lokasi lain.
Direktur Kesehatan Lingkungan Muhammad Al-Fotawi mengatakan, pemerintah
kota telah mengintensifkan pengawasan lokasi cukur dan memastikan
tempatnya selalu bersih. Para tukang cukur pun tak luput dari kewajiban
untuk mematuhi peraturan kebersihan.
"Pemerintah kota telah merekrut sejumlah mahasiswa dari Fakultas
Kesehatan untuk mendukung 250 inspektur memonitor kebersihan di Mina,"
ujar Al-Fotawi.
Ia mengatakan para pemeriksa tersebut juga melakukan kegiatan penyadaran
dengan penekanan khusus pada tindakan pidana bagi pelanggar peraturan.
Pelanggaran tersebut termasuk menggunakan pisau cukur lebih dari sekali,
mencukur di luar lokasi resmi yang ditunjuk, dan mengenakan biaya cukur
lebih dari SR 10 untuk sekali mencukur.
Al-Fotawi menambahkan bahwa Pusat Komite Haji yang dipimpin oleh
Gubernur Mekkah Pangeran Khaled Al-Faisal telah membentuk sebuah komite
kesehatan untuk memastikan standar kebersihan tertinggi di tempat-tempat
suci. Untuk menjamin bahwa tidak ada penyakit menular di tempat
tersebut
Fasilitas Baru Segera Dibangun Di Mina
Jelang berakhirnya serangakaian ibadah haji tahun ini, Pemerintah Arab
Saudi terus mengevaluasi pelaksanaan haji untuk perbaikan di musim
berikutnya. Baru - baru ini, seperti diwartakan Saudigazette.com, Pemerintah Saudi berencana membangun gedung bertingkat di Mina.
Wakil Kementerian Urusan Kota dan Pedesaan Arab Saudi Dr. Habeeb Zain
Al-Abideen mengatakan, proyek ini akan melibatkan Kementerian Urusan
Haji. Rencananya, pembangunan meliputi gedung bertingkat yang akan
berdiri di lereng Gunung Mina dan tenda-tenda penginapan bertingkat
dengan proses pembangunan selama tiga sampai lima tahun ke depan.
Diharapkan kedua proyek itu dapat menampung 1,5 juta jemaah yang
totalnya mencapai tiga juta orang di Mina. Selain itu, infrastruktur
lain pun akan disediakan, seperti trotoar, jalan raya, dan stasiun
kereta api.
"Perusahaan-perusahaan multinasional akan diminta untuk ikut tender
dalam proyek ini," ungkap Zain. "Diharapkan proyek ini akan didanai oleh
Organisasi Umum Asuransi Sosial (GOSI)," tambah Al-Abideen.
Para Dewan Ulama Senior setempat akan mempelajari dan memberikan rincian
lengkap dari semua desain yang dibutuhkan. "Pusat akan meluncurkan
studi lapangan yang komprehensif menangani semua kekurangan yang
berhubungan dengan penginapan, lalu lintas, dan kepadatan di Mina", ujar
Kepala Deputi Penjaga Dua Masjid Suci Haji Pusat dan Penelitian Bidang
Akademik Dr Muhammad Abdullah Idris.
Ia menambahkan, pihaknya akan melibatkan berbagai peneliti ahli dari
berbagai studi ilmu dan 30 spesialis dari berbagai instansi pemerintah.
Saat ini pusat telah menyerahkan sepuluh hasil studi ke Raja Abdullah
dan penjaga dua masjid suci untuk mendapatkan persetujuan akhir.
(Arabnews/JUM) http://berita.liputan6.com,http://www.detiknews.com,REPUBLIKA.CO.ID,
No comments:
Post a Comment