Wednesday, November 9, 2011

Tak Kuat Tawaf dan Sai, Bisa Pakai "Arabia"


DI pekarangan Masjidilharam mudah kita jumpai orang yang memakai seragam, rompi hijau berlambangkan Masjidilharam lalu-lalang sambil mendorong kursi roda. Orang di sana menyebutnya "Arabia", orang yang berprofesi sebagai jasa mendorong ini

rata-rata orang Arab Saudi atau Arabia yang menetap di sekitar masjid sehingga jasa itu dinamakan Arabia. 

Arabia salah satu alat transportasi yang ditawarkan bagi jemaah yang tidak sanggup berjalan baik itu ke masjid, ke hotel  atau menjalankan ritual umrah atau haji yaitu tawaf dan saI dapat menggunakan jasa pelayanan kursi roda. Jasa ini cukup membantu jemaah yang kesulitan untuk menjalankan ibadah. Jumlah Arabia yang beroperasi di area Masjidilharam yang terdaftar mencapai 300 unit. 

Pengurus Masjidilharam pun mengkordinasi Arabia ini. Mereka didata serta dibuatkan kartu pengenal. Sehingga mereka ini terdaftar dan bebas berada di area Masjidilharam. Tetapi kalau di hitung Arabia di sekitar area masjid yang berkeliaraan jumlahnya bisa mencapai 600 unit. Sebab di samping Arabia yang resmi juga ada yang tidak terdaftar alias tidak resmi yaitu petugasnya tidak memakai rompi dan kartu pengenal.

Ternyata Arabia yang legal dan ilegal masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Untuk Arabia yang resmi jika kita menggunakan jasanya maka kita akan aman dalam melaksanakan ibadah. Tidak perlu takut akan diburu petugas atau diturunkan setengah jalan jika petugas mendapat Arabia tersebut dioperasikan di area masjid. Berbeda dengan Arabia ilegal. Jika kita menggunakan jasanya maka kita perlu hati-hati dan jeli melihat petugas. Kalau kita didapati  bisa saja jasa Arabia itu menurunkan penumpangnya di tengah jalan. Sedang ibadah kita belum kelar tentu ini juga masalah besar.

Tarif dari  jasa ini juga terbilang cukup mahal. Kalau musim umrah di bulan Februari sampai Juli untuk tarif Arabia resmi dengan rute tawaf di Baitullah plus sai antara Safa dan Marwah, tarifnya 250 real. Sedang Arabia ilegal tarifnya 150 real lebih murah dari tarif Arabia resmi. Untuk bulan Ramadhan dan musim haji seperti saat ini tarifnya selangit untuk Arabia resmi. Kalau kita tidak pintar menawar dia tawarkan dengan harga 800 real (kalau dirupiahkan Rp2 juta dengan kurs Rp2.500 per satu real) sekali jalan. Paling murah 600 real. Sedangkan Arabia ilegal di kisaran 200 real sampai 350 real.

Menurut, Abu Bakar yang menyiapkan jasa Arabia bagi jemaah, "Kalau musim haji begini saya  bisa dapatkan tiga sampai empat penumpang. Untuk satu penumpang, sekali  jalan saya menggunakan waktu  tiga jam baru kelar. Karena kalau ramai begini kita tawaf dan sai-nya di lantai dua atau tiga  yang jarak tempuhnya cukup jauh. Berbeda kalau di lantai satu cukup dekat," ucapnya.

Azis Pase salah seorang jemaah Konsorsium Lailaha illallah  memilih menggunakan jasa Arabia untuk orang tuanya yang tidak sanggup lagi berjalan tawaf dan sai. Di mana kondisi jemaah saat ini yang begitu padat melakukan rawaf dan sai. 

Selama di Mekah, seluruh jemaah Konsorsium Lailaha illallah pun tak pernah absen mendapatkan ceramah agama setiap pagi oleh ustaz secara bergantian. Pagi kemarin dibawakan oleh Ustaz H Nasir AR. (*)http://www.fajar.co.id


Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment