DI pekarangan
Masjidilharam mudah kita jumpai orang yang memakai seragam, rompi hijau
berlambangkan Masjidilharam lalu-lalang sambil mendorong kursi roda.
Orang di sana menyebutnya "Arabia", orang yang berprofesi sebagai jasa
mendorong ini
rata-rata orang Arab Saudi atau Arabia yang menetap di sekitar masjid sehingga jasa itu dinamakan Arabia.
Arabia salah satu alat transportasi yang ditawarkan bagi jemaah
yang tidak sanggup berjalan baik itu ke masjid, ke hotel atau
menjalankan ritual umrah atau haji yaitu tawaf dan saI dapat menggunakan
jasa pelayanan kursi roda. Jasa ini cukup membantu jemaah yang
kesulitan untuk menjalankan ibadah. Jumlah Arabia yang beroperasi di
area Masjidilharam yang terdaftar mencapai 300 unit.
Pengurus Masjidilharam pun mengkordinasi Arabia ini. Mereka didata
serta dibuatkan kartu pengenal. Sehingga mereka ini terdaftar dan bebas
berada di area Masjidilharam. Tetapi kalau di hitung Arabia di sekitar
area masjid yang berkeliaraan jumlahnya bisa mencapai 600 unit. Sebab di
samping Arabia yang resmi juga ada yang tidak terdaftar alias tidak
resmi yaitu petugasnya tidak memakai rompi dan kartu pengenal.
Ternyata Arabia yang legal dan ilegal masing-masing punya kelebihan
dan kekurangan. Untuk Arabia yang resmi jika kita menggunakan jasanya
maka kita akan aman dalam melaksanakan ibadah. Tidak perlu takut akan
diburu petugas atau diturunkan setengah jalan jika petugas mendapat
Arabia tersebut dioperasikan di area masjid. Berbeda dengan Arabia
ilegal. Jika kita menggunakan jasanya maka kita perlu hati-hati dan jeli
melihat petugas. Kalau kita didapati bisa saja jasa Arabia itu
menurunkan penumpangnya di tengah jalan. Sedang ibadah kita belum kelar
tentu ini juga masalah besar.
Tarif dari jasa ini juga terbilang cukup mahal. Kalau musim umrah
di bulan Februari sampai Juli untuk tarif Arabia resmi dengan rute tawaf
di Baitullah plus sai antara Safa dan Marwah, tarifnya 250 real. Sedang
Arabia ilegal tarifnya 150 real lebih murah dari tarif Arabia resmi.
Untuk bulan Ramadhan dan musim haji seperti saat ini tarifnya selangit
untuk Arabia resmi. Kalau kita tidak pintar menawar dia tawarkan dengan
harga 800 real (kalau dirupiahkan Rp2 juta dengan kurs Rp2.500 per satu
real) sekali jalan. Paling murah 600 real. Sedangkan Arabia ilegal di
kisaran 200 real sampai 350 real.
Menurut, Abu Bakar yang menyiapkan jasa Arabia bagi jemaah, "Kalau
musim haji begini saya bisa dapatkan tiga sampai empat penumpang. Untuk
satu penumpang, sekali jalan saya menggunakan waktu tiga jam baru
kelar. Karena kalau ramai begini kita tawaf dan sai-nya di lantai dua
atau tiga yang jarak tempuhnya cukup jauh. Berbeda kalau di lantai satu
cukup dekat," ucapnya.
Azis Pase salah seorang jemaah Konsorsium Lailaha illallah memilih
menggunakan jasa Arabia untuk orang tuanya yang tidak sanggup lagi
berjalan tawaf dan sai. Di mana kondisi jemaah saat ini yang begitu
padat melakukan rawaf dan sai.
Selama di Mekah, seluruh jemaah Konsorsium Lailaha illallah pun tak
pernah absen mendapatkan ceramah agama setiap pagi oleh ustaz secara
bergantian. Pagi kemarin dibawakan oleh Ustaz H Nasir AR. (*)http://www.fajar.co.id
No comments:
Post a Comment