Thursday, November 3, 2011

Saudi Akui, Pembatalan ALSTOM Karena “Yahudisasi Al-Quds’

Alstom

Pihak Kedutaan Besar Saudi di Kairo menegaskan bahwa pembatalan tender perusahaan asal Prancis, ALSTOM, dalam proyek pembuatan rel kereta Haramain yang menghubungan antara Makkah dan Madinah, disebabkan aktfitas perusahaan tersebut dalam proyek “yahudisasi” kota Al-Quds. Koran resmi Mesir mengutip sumber kedutaan Saudi, bahwa kerajaan Arab Saudi mendukung semua putusan Arab yang mengutuk otoritas Israel untuk mendirikan proyek Metro, yang menghubungkan Al-QUd dan menghubungkannya dengan kawasan di Tepi Barat lewat Al-Quds Timur. Dikutip Irib, Saudi menginstruksikan dua perusahaan Perancis yang diembankan merealisir proyek termasuk perusahaan Alstom untuk mengundurkan diri segera. Dan menyerukan kepada pemerintah Perancis untuk membuat sikap dalam masalah ini dengan para pimpinan Alstom sesuai hukum internasional. Laporan menjelaskan, bisa jadi putusan Liga Arab terkait masalah ini bisa menjadi sandaran untuk mengetahui sikap patriotic Arab di kerajaan Arab Saudi, yang tidak memerlukan orang yang menyorotinya, ungkapnya. Laporan menegaskan, kerajaan Arab Saudi sejak didirikan oleh Raja Abdul Aziz Al Saud telah menetapkan untuk membantu rakyat Palestina dan menjadikannya sebagai prioritas, ini menjadi konstitusi bagi kebijakan luar negeri Saudi, Saudi Tidak mungkin melanggar konstitusi ini sampai Palestina berdaulat dengan ibukotanya Al-Quds. Pembatalan tender perusahaan ALSTOM dari proyek kereta Haramain usai adanya tekanan dari Aksi Eropa memboikot perusahaan tersebut karena partisipasinya dalam yahudisasi Al-Quds. Desakan Palestina Sebelum ini, berbagai kalangan di Palestina mendesak Saudi agar memboikot dan memberi sanksi terhadap perusahaan Prancis ALSTOM atas keterlibatannya dalam “yahudinisasi Kota Al-Quds” dan mendukung Zionis-Israel. Yayasan Al-Quds Internasional pernah menyerukan Arab Saudi agar melarang perusahaan ini mengikuti tender proyek kereta tanah suci yang menghubungkan antara Makkah dan Madinah. Di antara yang mendesak Saudi adalah Yasin Hamud, Ketua Yayasan Al-Quds, Khatib Masjid Al-Aqsa, Syeikh Ikrimah Shabri juga kelompok pejuang HAMAS. Dalam berbagai pernyataannya, selain mengajak embargo, Syeikh Ikrimah juga juga meminta media ikut menyiarkannya kepada umat Islam 'yahudisasi' ini agar semua orang tahu.

Hidayatullah.com—
* Rep: Panji Islam Red: Cholis Akbar


Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment