Seperti dilansir KUNA, pernyataan pers menunjukkan bahwa
King Abdullah memerintahkan untuk berdonasi untuk meringankan
penderitaan Muslim Rohingya di Myanmar yang menjadi target pembantaian,
pembakaran, pengusiran, pemerkosaan (bagi Muslimah), penindasan lainnya
oleh para ekstrimis Buddha Rakhine yang dibiarkan oleh pemerintahan
Myanmar.
Keputusan ini datang setelah otoritas Myanmar mau sedikit 'membuka
diri' untuk mengizinkan tim bantuan kemanusiaan datang ke negara bagian
Arakan-wilayah di mana kaum Muslimin ditindas-setelah sebelumnya
dilarang.
Minggu lalu, kabinet Arab Saudi menyampaikan kecaman terhadap kekerasan
yang terjadi di Myanmar bagian utara tersebut. Mereka juga telah
melakukan pertemuan dengan Organisasi Kerjasama Islam (OIC) pada tanggal
31 Juli, di Jeddah, untuk membicarakan mengenai bantuan ini. Selain
itu, masalah pembersihan etnis Rohingya akan kembali menjadi salah satu
pokok bahasan yang didiskusikan dalam pertemuan tingkat tinggi OIC pada
14-15 Agustus 2012 di Mekkah.
Salah seorang diplomat OKI yang berbasis di Jeddah mengatakan, apa yang dilakukan oleh Myanmar kepada umat Rohingya sudah jelas-jelas merupakan tindak kejahatan kemanusiaan, yang dapat dituntut ke pengadilan internasional. Human Rights Watch, yang berpusat di New York, juga mengemukakan fakta pasukan Myanmar menembaki warga Rohingya serta memerkosa dan diam saat kelompok bersaing saling serang.
Sementara itu, Menlu Turki, Ahmet Davutoglu, beserta istri dan tim bantuan kemanusiaan telah lebih dulu mengujungi Myanmar, tepatnya pekan lalu, untuk membahas mengenai pengiriman bantuan bagi umat Rohingya, sekaligus bertemu dengan umat Rohingya di kamp pengungsian. (Eli / Nky)
Salah seorang diplomat OKI yang berbasis di Jeddah mengatakan, apa yang dilakukan oleh Myanmar kepada umat Rohingya sudah jelas-jelas merupakan tindak kejahatan kemanusiaan, yang dapat dituntut ke pengadilan internasional. Human Rights Watch, yang berpusat di New York, juga mengemukakan fakta pasukan Myanmar menembaki warga Rohingya serta memerkosa dan diam saat kelompok bersaing saling serang.
Sementara itu, Menlu Turki, Ahmet Davutoglu, beserta istri dan tim bantuan kemanusiaan telah lebih dulu mengujungi Myanmar, tepatnya pekan lalu, untuk membahas mengenai pengiriman bantuan bagi umat Rohingya, sekaligus bertemu dengan umat Rohingya di kamp pengungsian. (Eli / Nky)
Artikel Terkait:
Teroris
- Saudi Bebaskan 166 Anggota Al-Qaeda Dan Militan Yang Sudah Bertobat
- Membajak Salafi
- Saudi Berhasil Luruskan Pemahaman 3.000 Ektremis
- BENARKAH KHAWARIJ MUNCUL DARI NAJD ARAB SAUDI??
- Arab Saudi bantah terlibat dalam serangan udara ke Yaman
- Dewan Syura Arab Saudi Terima Pemeriksaan Burka
- 2 Penjaga Perbatasan Saudi Tewas dalam Serangan di Wilayah Selatan
- Imam Besar Saudi: Kecam Filmnya, Bukan Serang yang Tak Bersalah!
- Nasehat HABIB-HABIB WAHABI kepada HABIB-HABIB SUFI+ SYI'AH
- Nasehat DR Said Aqiel Siradj, MA untuk Ketua PBNU Kiyai Haji Said Aqiel Siradj
Berita
- Saudi bakal luncurkan layanan buat terima keluhan dari PRT
- Sebotol Air Minum di Arab Saudi
- Arab Saudi Pakai Teknologi Tinggi Untuk Cegah Jamaah Haji Ilegal
- Arab Saudi Dirikan Gerbang Mekkah
- Arab Saudi Renovasi Ratusan Masjid
- Seruan dari Masjid Nabawi untuk Rakyat Mesir: "Kembalilah ke Rumah-rumah Kalian"
- Arab Saudi Luncurkan Stasiun TV khusus Wanita
- Saudi Bagikan 130.000 Paket Ramadhan Pengungsi Suriah
- Jangan Harap Orang Israel Naik Pesawat Saudi
- Jalur Tawaf Khusus Orang Cacat Dibangun di Masjid al-Haram
Politik
- Menggapai Kemenangan dengan Tauhid
- Seruan dari Masjid Nabawi untuk Rakyat Mesir: "Kembalilah ke Rumah-rumah Kalian"
- Laporan dari Suriah: “Basyar Assad Hasil Perkawinan antara Amerika dengan Israel”
- Raja Arab Saudi izinkan perwakilan wanita di Dewan Syura
- Arab Saudi bantah terlibat dalam serangan udara ke Yaman
- Heran
- Palestina, Tanah Kaum Muslimin
- Malik Faishal bin ‘Abdul ‘Aziz Alu Sa’ud dan Seruannya Untuk Membebaskan Al-Quds
- JIHAD NABI DI BUMI PALESTINA
- Fatwa Lajnah Da’imah Tentang Serangan Yahudi Kepada Muslim Palestina di Jalur Gaza
No comments:
Post a Comment